Tangani Covid-19, Pemerintah Tiru Cara Hindia-Belanda

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Rabu, 29 Juli 2020 10:00
Tangani Covid-19, Pemerintah Tiru Cara Hindia-Belanda
Pemerintah Hindia-Belanda pernah menangani wabah Flu Spanyol yang melanda pada 1918-1919.

Dream - Pemerintah bakal belajar sejarah penanganan wabah Flu Spanyol yang dilakukan oleh pemerintah Hindia-Belanda untuk menaggulangi pandemi Covid-19 saat ini. Salah satunya dengan melakukan terobosan mengubah perilaku masyarakat melalui pendekatan budaya, yaitu memberikan penjelasan melalui kegiatan wayang.

" Kami mencoba untuk merumuskan suatu strategi komunikasi dan sosialisasi yang lebih efektif yang arahnya adalah sampai ke tingkat desa, sehingga diharapkan tingkat kepatuhan masyarakat akan menjadi lebih baik," ujar Ketua Satgas Covid-19, Doni Monardo, dikutip dari setkab.go.id, Selasa 28 Juli 2020.

Dalam sejarah, wabah Flu Spanyol memang terbilang parah. Wabah itu bermula pada periode Maret 1918 dan sampai ke Pulau Jawa pada September 1919. Menurut data Michigan University, korban jiwa akibat wabah itu mencapai empat juta jiwa.

1 dari 2 halaman


Presiden, menurut Ketua Satgas Covid-19, juga menekankan untuk sosialisasi dan komunikasi agar diprioritaskan pada tema-tema yang mudah diikuti oleh masyarakat.

“ Contoh misalnya, minggu ini sosialisasi itu hubungannya dengan jaga jarak, hindari kerumunan. Oleh karenanya kami juga akan melibatkan teman-teman wartawan dan juga para penyelenggara di bidang media untuk ikut berpartisipasi dalam kampanye untuk perubahan perilaku,” ujar Doni.

Selain jaga jarak, lanjut Ketua Satgas Covid-19, yang merupakan protokol kesehatan adalah menggunakan masker dan diharapkan seluruh pimpinan baik di pusat dan di daerah bisa menjadi contoh teladan, memberikan cara yang benar untuk menggunakan masker dan kapan waktunya masker digunakan.

 

2 dari 2 halaman

“ Kemudian juga berikutnya adalah mencuci tangan sesering mungkin menggunakan sabun dan menggunakan air yang mengalir,” kata Ketua Satgas Covid-19.

Sesuai permintaan Presiden, Ketua Satgas Covid-19 menyampaikan bahwa tugas yang telah disampaikan adalah menurunkan angka kasus terutama 8 provinsi, mengurangi angka kematian semaksimal mungkin, dan juga meningkatkan angka kesembuhan sebanyak-banyaknya.

Menurut Ketua Satgas Covid-19, Menteri Kesehatan dalam berbagai kesempatan juga sudah melakukan komunikasi dengan sejumlah tim, yaitu SOP untuk para tenaga kesehatan sehingga dokter, khususnya, dan perawat bisa dihindari kerugian yang terjadi.

“ Bapak Wapres juga menekankan tentang meningkatkan koordinasi antarlembaga dan kementerian termasuk memperlancar prosedur koordinasi agar lebih konkret,” pungkas Ketua Satgas Covid-19.

Sumber: https://setkab.go.id/doni-arahan-presiden-ubah-perilaku-masyarakat-lewat-sosialisasi-dan-komunikasi-efektif/

Beri Komentar