Penemuan istimewa ini berasal dari zaman Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 hingga 600 tahun yang lalu.
Penemuan istimewa ini berasal dari zaman Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 hingga 600 tahun yang lalu.
Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) mengumumkan bahwa tim arkeolog Israel baru-baru ini menemukan artefak dan harta karun kuno di antara dua reruntuhan kapal di dasar laut di lepas pantai Kaisarea.
Para arkeolog menyatakan bahwa penemuan istimewa ini berasal dari zaman Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 hingga 600 tahun yang lalu.
Sumber: Arkeonews
Otoritas menyatakan bahwa dalam harta karun tersebut terdapat cincin emas yang diukir dengan berbagai gambar, seperti sosok gembala yang baik dan simbol Yesus yang dikenal dalam seni Kristen awal.
Juga ditemukan patung perunggu berbentuk elang yang melambangkan pemerintahan Romawi. Benda-benda unik ini tersebar di sekitar 4 meter di dasar laut, di sekitar sisa-sisa lambung kapal yang rusak.
Ditemukan juga artefak lain seperti patung pantomimus Romawi yang mengenakan topeng komik, lonceng perunggu yang digunakan untuk mengusir roh jahat, wadah gerabah, puluhan paku perunggu besar, pipa timah dari pompa lambung kapal, dan jangkar besi besar yang rusak.
IAA menyatakan bahwa di antara benda-benda yang ditemukan, terdapat batu permata merah yang diukir dengan gambar kecapi, serta cincin emas dengan batu permata hijau yang menampilkan gambar seorang anak gembala dengan tunik yang membawa seekor domba jantan atau domba di pundaknya.
Sumber: Arkeonews
Pahatan seorang gembala yang baik pada batu hijau adalah salah satu gambaran tertua yang digunakan untuk melambangkan Yesus.
Gambar tersebut kemungkinan menunjukkan bahwa pemilik cincin tersebut adalah seorang penganut Kristen.
Robert Cole, kepala departemen koin di otoritas, menyebut artefak ini sebagai " luar biasa." " Pada batu permata itu terukir gambar 'gembala yang baik,' yang sebenarnya merupakan salah satu simbol awal Kekristenan."
Jacob Sharvit dari Unit Arkeologi Kelautan IAA menyatakan bahwa lokasi penemuan benda-benda unik tersebut sesungguhnya merupakan tempat di mana agama Kristen mulai tersebar ke seluruh dunia.
Sharvit menyebutkan bahwa kapal Romawi tersebut kemungkinan berasal dari Italia, dilihat dari gaya beberapa arsitekturnya.
Dia juga menambahkan bahwa belum dapat dipastikan apakah masih ada sisa-sisa kapal kayu yang utuh di bawah pasir.
Eli Eskozido, Direktur IAA, menekankan bahwa daerah tersebut sangat rentan, sehingga IAA melakukan survei bawah air untuk menemukan lokasi, memantau, dan menyelamatkan artefak kuno dari berbagai jenis.
“Penemuan dan dokumentasi artefak di tempat penemuan aslinya memiliki kepentingan arkeologis yang luar biasa, dan terkadang bahkan penemuan kecil pun bisa menghasilkan penemuan besar,” jelasnya.
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur