Penemuan Harta Karun Berusia 1700 Tahun Lalu, Ada Cincin Emas Bergambar Yesus

Reporter : Editor Dream.co.id
Minggu, 26 November 2023 17:30
Penemuan Harta Karun Berusia 1700 Tahun Lalu, Ada Cincin Emas Bergambar Yesus
Penemuan istimewa ini berasal dari zaman Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 hingga 600 tahun yang lalu.

Penemuan istimewa ini berasal dari zaman Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 hingga 600 tahun yang lalu.

1 dari 11 halaman

Penemuan Harta Karun Berusia 1700 Tahun Lalu, Ada Cincin Emas Bergambar Yesus

Penemuan Harta Karun Berusia 1700 Tahun Lalu, Ada Cincin Emas Bergambar Yesus © Penemuan istimewa ini berasal dari zaman Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 hingga 600 tahun yang lalu. 2023 Foto/Pixabay

Penemuan istimewa ini berasal dari zaman Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 hingga 600 tahun yang lalu.

2 dari 11 halaman

Badan Kepurbakalaan Israel (IAA) mengumumkan bahwa tim arkeolog Israel baru-baru ini menemukan artefak dan harta karun kuno di antara dua reruntuhan kapal di dasar laut di lepas pantai Kaisarea.

Para arkeolog menyatakan bahwa penemuan istimewa ini berasal dari zaman Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 hingga 600 tahun yang lalu.

Sumber: Arkeonews

3 dari 11 halaman

© Penemuan istimewa ini berasal dari zaman Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 hingga 600 tahun yang lalu. 2023 Foto: IAA

4 dari 11 halaman

© Penemuan istimewa ini berasal dari zaman Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 hingga 600 tahun yang lalu. 2023 Foto: Ohad Zwigenberg

Otoritas menyatakan bahwa dalam harta karun tersebut terdapat cincin emas yang diukir dengan berbagai gambar, seperti sosok gembala yang baik dan simbol Yesus yang dikenal dalam seni Kristen awal.

5 dari 11 halaman

© Penemuan istimewa ini berasal dari zaman Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 hingga 600 tahun yang lalu. 2023 Foto: AP via Arkeonews

Juga ditemukan patung perunggu berbentuk elang yang melambangkan pemerintahan Romawi. Benda-benda unik ini tersebar di sekitar 4 meter di dasar laut, di sekitar sisa-sisa lambung kapal yang rusak.

6 dari 11 halaman

Temuan Artefak Lain

Temuan Artefak Lain © Dream

Ditemukan juga artefak lain seperti patung pantomimus Romawi yang mengenakan topeng komik, lonceng perunggu yang digunakan untuk mengusir roh jahat, wadah gerabah, puluhan paku perunggu besar, pipa timah dari pompa lambung kapal, dan jangkar besi besar yang rusak.

7 dari 11 halaman

© Penemuan istimewa ini berasal dari zaman Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 hingga 600 tahun yang lalu. 2023 Foto: Ohad Zwigenberg

IAA menyatakan bahwa di antara benda-benda yang ditemukan, terdapat batu permata merah yang diukir dengan gambar kecapi, serta cincin emas dengan batu permata hijau yang menampilkan gambar seorang anak gembala dengan tunik yang membawa seekor domba jantan atau domba di pundaknya.

8 dari 11 halaman

Pahatan pada batu merah tersebut merujuk pada Alkitab Ibrani dan mitologi Yunani, di mana kecapi, yang dikenal sebagai "David’s Harp," muncul dalam Kitab Samuel. Dalam mitologi Yunani, terdapat kisah tentang "Kecapi Apollo" yang diciptakan oleh bayi Herme

Sumber: Arkeonews

9 dari 11 halaman

Pahatan seorang gembala yang baik pada batu hijau adalah salah satu gambaran tertua yang digunakan untuk melambangkan Yesus.

Gambar tersebut kemungkinan menunjukkan bahwa pemilik cincin tersebut adalah seorang penganut Kristen.

Robert Cole, kepala departemen koin di otoritas, menyebut artefak ini sebagai " luar biasa." " Pada batu permata itu terukir gambar 'gembala yang baik,' yang sebenarnya merupakan salah satu simbol awal Kekristenan."

10 dari 11 halaman

Jacob Sharvit dari Unit Arkeologi Kelautan IAA menyatakan bahwa lokasi penemuan benda-benda unik tersebut sesungguhnya merupakan tempat di mana agama Kristen mulai tersebar ke seluruh dunia.

Sharvit menyebutkan bahwa kapal Romawi tersebut kemungkinan berasal dari Italia, dilihat dari gaya beberapa arsitekturnya.

Dia juga menambahkan bahwa belum dapat dipastikan apakah masih ada sisa-sisa kapal kayu yang utuh di bawah pasir.

11 dari 11 halaman

Eli Eskozido, Direktur IAA, menekankan bahwa daerah tersebut sangat rentan, sehingga IAA melakukan survei bawah air untuk menemukan lokasi, memantau, dan menyelamatkan artefak kuno dari berbagai jenis.

Penemuan dan dokumentasi artefak di tempat penemuan aslinya memiliki kepentingan arkeologis yang luar biasa, dan terkadang bahkan penemuan kecil pun bisa menghasilkan penemuan besar,” jelasnya.

Beri Komentar