Makam sekitar 3.000 tahun ditemukan di situs arkeologi Pacopampa dan diyakini sebagai makam pendeta kuno.
Makam sekitar 3.000 tahun ditemukan di situs arkeologi Pacopampa dan diyakini sebagai makam pendeta kuno.
Di utara Peru, penemuan arkeologis menarik terjadi.
Makam sekitar 3.000 tahun di situs arkeologi Pacopampa diduga merupakan makam seorang pendeta kuno.
Kolaborasi antara tim arkeolog Peru dan Jepang mengungkap ritual keagamaan kuno di wilayah tersebut.
Makam ini berbentuk bulat sempurna, dengan diameter sekitar 3 meter dan kedalaman yang cukup dangkal, hanya sekitar 1 meter.
Ditemukan jasad seorang pendeta yang ditempatkan dengan kepala menghadap selatan dan kaki terlipat mengarah ke utara. Menariknya, pendeta ini dikubur dengan wajah menghadap ke bawah, walaupun alasannya tetap menjadi misteri.
Di dalam makam tersebut, beberapa barang seremonial ditemukan di sekitar jasad pendeta. Terdapat mangkuk-mangkuk keramik berbentuk bola kecil di sampingnya, sebagian di antaranya dihiasi dengan motif khusus. Selain itu, beberapa artefak lain, seperti spatula tulang yang diukir dan sepasang mangkuk hias yang mungkin digunakan sebagai segel, juga ditemukan di dekat jasad.
Yujo Seki, ahli arkeologi dan pemimpin ekspedisi Jepang.
Di samping makam pendeta, situs arkeologi Pacopampa juga menyimpan makam-makam tokoh agama terhormat lainnya. Beberapa dari mereka mengandung benda-benda berharga, seperti anting-anting emas dan kalung dari kerang.
Temuan ini menggambarkan secara lebih rinci kehidupan dan upacara keagamaan masyarakat Pacopampa pada sekitar 3.000 tahun lalu. Temuan ini terintegrasi dalam proyek arkeologi Pacopampa yang dimulai sejak tahun 2005.
Proyek ini merupakan hasil kerja sama antara tim arkeolog dari Museum Etnologi Nasional Jepang dan Universitas Nasional San Marcos Peru. Temuan terbaru ini memberikan kontribusi signifikan pada pemahaman tentang sejarah dan kebudayaan kuno di daerah tersebut.