Penemuan Tulisan Tangan Tertua di Eropa, Ternyata Tulisan Orang Dulu Begini

Reporter : Editor Dream.co.id
Senin, 20 November 2023 16:06
Penemuan Tulisan Tangan Tertua di Eropa, Ternyata Tulisan Orang Dulu Begini
Buku ini telah diakui dan dimasukkan ke dalam "Daftar Memori Internasional Dunia" oleh UNESCO.

Buku ini telah diakui dan dimasukkan ke dalam " Daftar Memori Internasional Dunia" oleh UNESCO.

1 dari 10 halaman

Penemuan Tulisan Tangan Tertua di Eropa, Ternyata Nulisnya Orang Dulu Begini

Penemuan Tulisan Tangan Tertua di Eropa, Ternyata Nulisnya Orang Dulu Begini © Dream

Buku ini telah diakui dan dimasukkan ke dalam " Daftar Memori Internasional Dunia" oleh UNESCO.

2 dari 10 halaman

Penemuan arkeologis di Yunani Utara telah menciptakan kehebohan di dunia akademis.

Papirus Derveni, yang diakui oleh UNESCO sebagai " buku" tulisan tangan tertua di Eropa pada tahun 2015, ditemukan dekat Thessaloniki pada tahun 1962.

Keunikan papirus ini terletak pada asal usulnya yang murni dari Eropa, berbeda dengan papirus lain yang umumnya ditemukan di Mesir atau Timur Tengah.

Pengakuan dari UNESCO dengan memasukkan buku ini dalam " Daftar Memori Internasional Dunia" menjadikan penemuan monumental bagi studi klasik, sejarah kuno, dan agama.

3 dari 10 halaman

Papirus Derveni sangat penting tidak hanya untuk studi agama dan filsafat Yunani, yang menjadi dasar pemikiran filosofis barat, tetapi juga karena berfungsi sebagai bukti penanggalan awal persembahan puisi-puisi Orphic, versi khas para filsuf Presokra

ungkap UNESCO.

4 dari 10 halaman

Punya Makna Global

Teks Papirus, yang merupakan buku pertama tradisi barat, mempunyai makna global, karena mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan universal: kebutuhan untuk menjelaskan dunia, keinginan untuk menjadi bagian dari masyarakat manusia dengan aturan-aturan yang diketahui dan penderitaan untuk menghadapi akhir kehidupan." lanjut UNESCO.

5 dari 10 halaman

© Buku ini telah diakui dan dimasukkan ke dalam 2023 Foto: Wikimedia Commons

Potongan-potongan Papirus Derveni saat ini dipamerkan di Museum Arkeologi Thessaloniki, sejalan dengan pengakuan UNESCO.

6 dari 10 halaman

Papirus Derveni, yang ditemukan di sekitar Thessaloniki pada tahun 1962 di Makam Makedonia Lagadas, memiliki peran sentral dalam mengungkapkan misteri pemikiran filosofis dan agama Yunani kuno.

Dalam konteks sejarah, papirus ini menjadi bukti kunci terkait asal-usul awal puisi Orphic, memberikan versi unik dari pandangan para filsuf Pra-Sokratis.

Artefak yang berasal dari periode sekitar 340 hingga 320 SM, bukan hanya mencerminkan kekayaan budaya kuno, tetapi menggemparkan dunia sebagai naskah tertulis tertua yang dapat dibaca di Eropa.

7 dari 10 halaman

© Buku ini telah diakui dan dimasukkan ke dalam 2023 Foto: X/@ogmios

Papirus tersebut ditemukan di tengah-tengah sisa-sisa tumpukan kayu di sebuah makam yang dihiasi dengan indah dari periode akhir klasik. Tumpukan kayu tersebut berisi lebih dari seratus benda bersejarah.

8 dari 10 halaman

Isi dari Papirus Derveni

Papirus ini memberikan wawasan mendalam ke dalam kehidupan masyarakat kuno Yunani, menjelajahi kepercayaan mistis, kultus, dan praktik penyihir Persia.

Isinya mengungkap perspektif unik penulis terhadap Erinyes dan Eumenides, yang dianggap bukan sebagai entitas ilahi, tetapi sebagai roh-roh tak terhitung dari orang-orang yang telah meninggal.

9 dari 10 halaman

Dokumen ini juga menjelaskan mengenai kelahiran dewa-dewa dan fungsi Zeus, memberikan wawasan yang langka tentang pemikiran filosofis dan keagamaan pada periode tersebut.

Oleh karena itu, penemuan Papirus Derveni tidak hanya berkontribusi pada studi klasik, melainkan juga membawa kita kembali ke masa lampau dengan memberikan akses ke pemikiran dan kepercayaan yang membentuk dasar pemikiran manusia di Barat.

10 dari 10 halaman

Sebagai dokumen tertulis tertua di Eropa, Papirus Derveni memiliki peran krusial dalam menjaga dan mewariskan warisan intelektual yang berharga.

Sebagai dokumen tertulis tertua di Eropa, Papirus Derveni memiliki peran krusial dalam menjaga dan mewariskan warisan intelektual yang berharga. © Dream

Foto: Fragmen Papirus Derveni dipamerkan di Museum Arkeologi Thessaloniki (Wikimedia Commons)

Beri Komentar