Dream - Sudah dua bulan Hazim menjalani pelatihan di sebuah perusahaan surat kabar yang berkantor di ibu kota.
Sebagai mahasiswa jurusan jurnalistik, pria Malaysia ini sering ditugaskan untuk membuat liputan berita di berbagai tempat sekitar Lembah Klang.
Hazim yang sangat menyukai bidang penulisan dan bercita-cita jadi seorang wartawan, sangat senang setiap kali mendapat tugas meliput.
Namun, telepon yang baru saja dia terima dari editornya tadi cukup membuat Hazim tidak nyaman dan merasa gelisah.
Betapa tidak? Selama dua bulan menjalani pelatihan, ini adalah liputan kasus kematian pertama baginya.
begitu arahan yang diberikan oleh editornya.
Meskipun merasa gugup dan gelisah, Hazim segera bersiap-siap untuk pergi ke tempat kejadian perkara.
Jarak rumah kontrakannya dengan kondominium tersebut hanya sekitar 15 menit.
Namun dengan naik sepeda motor, Hazim tiba lebih awal beberapa menit.
Saat tiba, terlihat bahwa pihak polisi dan beberapa awak media dari agensi lain sudah berada di lokasi kejadian.
Dua anggota polisi dari bagian forensik terlihat mengangkat mayat korban untuk dimasukkan ke dalam truk. Sementara dua lainnya mengumpulkan serpihan otak yang tercecer di jalur untuk pejalan kaki.
Seketika Hazim merasa ingin muntah melihat serpihan otak yang 'segar' untuk pertama kali dalam hidupnya.
Ketika wawancara dengan kepala polisi, Hazim tampak belum bisa berkonsentrasi penuh.
Dia masih ingat penampakan ceceran otak dan keadaan kepala korban yang hancur.
Namun, dia tetap memaksakan diri menyelesaikan tugasnya di kantor, sebelum pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah kontrakannya, Hazim segera mandi untuk membersihkan diri.
Namun Hazim dilanda keheranan karena dia mencium bau amis darah yang kuat.
" Kenapa aku mencium bau darah begitu kuat? Tak mungkin darah menempel di baju, kan?" pikir Hazim sambil mencium bajunya.
Baju dan celana yang dikenakannya saat meliput acara tersebut langsung dicuci bersih.
Hazim kemudian langsung tidur dan ingin istirahat karena merasa kepalanya terlalu berat.
Tiba-tiba Hazim terbangun dari tidurnya dengan terengah-engah dan berkeringat.
Dia melihat jam weker yang diletakkan di samping tempat tidurnya, sudah 02.30 pagi.
“Ya Tuhan, aku pasti sedang bermimpi,” kata Hazim sambil berkata.
Namun, semuanya tampak begitu jelas di depan matanya, seperti rekaman kejadian barusan terpampang di hadapannya.
Sejak terbangun, Hazim tidak bisa tidur hingga pagi hari. Badannya juga panas sekali hingga wajahnya memerah.
Karena kondisinya yang demam tinggi, Hazim diberi cuti sakit selama tiga hari.
Tapi malam itu, saat hendak bangun untuk buang air kecil, Hazim tersentak.
Matanya melihat sosok seram sedang berdiri di depan pintu kamar mandi.
Serta merta tubuh Hazim terdorong ke belakang sebelum terbaring telentang sambil menggigil.
Rekannya yang bernama Azmi kaget melihat Hazim tiba-tiba kaku seperti orang kesurupan.
Sementara Hazim hanya bisa menunjukkan jari ke arah pintu kamar mandi dengan mata terbeliak.
Azmi segera menoleh tapi dia tak melihat apa-apa di pintu kamar mandi kontrakannya.
Tapi Hazim melihat sosok seram korban jatuh dari bangunan beberapa hari lalu dengan kepala pecah.
Hazim kemudian menjerit dan meronta-ronta. Azmi dibantu rekan yang lain segera memegangi Hazim.
Karena kondisinya yang mengkhawatirkan, Azmi menghubungi abang Hazim yang kemudian membawanya pulang ke Kuala Pilah.
Ayah Hazim, Haji Yusuf, memanggil seorang ustaz ke rumahnya untuk mengobati anaknya itu.
Walaupun sudah tidak meronta-ronta lagi, keadaan Hazim sangat memprihatinkan. Pandangannya kosong, wajahnya juga pucat.
Setelah mendapat perawatan seminggu kondisi Hazim berangsur pulih. Dia juga sudah bisa makan nasi.
Ustaz pun mengungkapkan penyebab Hazim tiba-tiba mengalami kejadian mengerikan itu.
" Kamu sebenarnya terkena badi mayat. Memang kalau orang lemah iman, akan jadi seperti ini.
" Nasihat ustaz, persiapkan diri dengan benteng yaitu sholat. Tanpa benteng, kamu akan mudah diganggu," kata ustaz.
Sejak itu, Hazim berubah. Dia jadi rajin mendirikan sholat sehingga mampu menghadapi liputan yang seram sekalipun.
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online