Obat-obatan/ Foto: Pixabay
DREAM.CO.ID - Meninggalnya seorang balita berumur empat tahun bernama Raya warga Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akibat tubuhnya dipenuhi ribuan cacing gelang (askariasis), menimbulkan banyak pertanyaan soal kebersihan diri terutama pada anak.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebelumnya menginformasikan bahwa Raya memang mengalami kecacingan parah, berdasarkan keterangan dokter. Kondisinya semakin parah karena lingkungan tempat tinggalnya yang jauh dari kata layak.
Raya terbiasa bermain di kolong rumah bersama ayam dan kotoran. Tangannya kemungkinan tidak sering dicuci, yang lalu cacing itu masuk ke mulutnya.
Berkaca dari kejadian yang menimpa Raya, banyak masyarakat yang berbondong-bondong membeli obat cacing. Lantas, apakah penggunaan obat cacing aman untuk dikonsumsi? Berikut penjelasannya secara medis.
Dokter Arfandhy Sanda Sp.PK, seorang dokter spesialis patologi klinik mengatakan bahwa obat cacing memang dianjurkan dan terbukti aman untuk pencegahan dari penyakit cacing. Terutama bagi anak-anak usia sekolah dan balita di wilaya endemik, daerah dengan angka kekacingan yang tinggi.
" Tujuannya adalah membersihkan tubuh dari cacing sebelum timbul gejala berat, mengurangi risiko komplikasi seperti kurang gizi, gangguan tumbuh kembang, atau anemia," kata Arfandhy saat dihubungi Dream, Kamis, 28 Agustus 2025.
![]()
Lebih lanjut, pemberian obat cacing sudah bisa dimulai sejak umur satu tahun ke atas. Dokter lulusan Universitas Hasanuddin ini mengatakan bahwa penggunaan obat cacing memiliki ketentuan. Frekuensi obat cacing untuk dikonsumsi juga penting untuk diketahui.
Di Indonesia, obat cacing diberikan sekali setiap 6 bulan (2 kali setahun) dalam pemberian obat pencegahan massal (POPM). Biasanya program ini dilakukan di sekolah atau posyandu.
" Jenis obat dan dosis, biasanya diberikan Albendazole (400 mg) atau Mebendazole (500 mg) dosis tunggal, diminum langsung tanpa perlu puasa khusus. Obat ini sudah rutin digunakan oleh pemerintah dan aman disantap sesuai aturan," ungkap Arfandhy.
Kemudian untuk usia dewasa, Arfandhy menambahkan orang dewasa boleh meminum obat cacing apalagi di lingkungan yang beresiko tinggi. Konsumsinya sesuai anjuran dokter atau mengikuti program pemerintah setempat.
Arfandhy juga mengingatkan, pastikan untuk membeli obat cacing di tempat resmi agar mutu dan dosisnya terjamin dan terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Obat cacing bisa didapatkan di apotek, puskesmas atau saat program POPM alias pencegahan massal di sekolah atau posyandu oleh pemerintah.
" Untuk anak balita dan anak sekolah, biasanya distribusi dilakukan oleh pemerintah di puskesmas atau posyandu atau sekolah, sehingga lebih aman dan terpantau oleh petugas Kesehatan," jelas Arfandhy.
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

Ada Komunitas Mau Nangis Aja di X, Isinya Curhatan Menyedihkan Warganet

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya

Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu