Penyebab dan Risiko Turbulensi Pesawat yang Bikin Penumpang Was-Was

Reporter : Editor Dream.co.id
Rabu, 22 Mei 2024 17:36
Penyebab dan Risiko Turbulensi Pesawat yang Bikin Penumpang Was-Was
Turbulensi merupakan fenomena yang kerap membuat penumpang merasa khawatir dan cemas.

1 dari 13 halaman

Penyebab dan Risiko Turbulensi Pesawat yang Bikin Penumpang Was-Was

Penyebab dan Risiko Turbulensi Pesawat yang Bikin Penumpang Was-Was © Pilot Ungkap Tempat Duduk Terbaik dan Aman dalam Pesawat Saat Terjadi Turbulensi, Pilihan Kursi Kalian Mungkin Berubah 2024 maverick

2 dari 13 halaman

Dream - Seorang penumpang asal Inggris meninggal dunia akibat turbulensi mendadak pesawat Singapore Airlines yang terbang dari Bandara Heathrow, London.

Sementara puluhan lainnya luka-luka dalam penerbangan SIA yang mendarat mendadak di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok.

Turbulensi merupakan fenomena yang kerap membuat penumpang merasa khawatir dan cemas.

Lantas apa sebenarnya penyebab turbulensi, seberapa berisikonya, dan apakah krisis iklim memengaruhinya? Dilansri dari laman Guardian, simak ulasan selengkapnya berikut ini!

3 dari 13 halaman

Risiko Korban Jiwa dari Turbulensi

Risiko Korban Jiwa dari Turbulensi © Kumpulan doa naik pesawat agar diberikan keselamatan dan ketenangan selama perjalanan. 2024 maverick

Saat mengalami turbulensi, penumpang pesawat sebaiknya tetap rileks. Turbulensi jarang sekali menyebabkan bahaya fatal, apalagi mengakibatkan kecelakaan pesawat.

4 dari 13 halaman

Kasus kematian langsung akibat turbulensi pada penerbangan internasional sangatlah jarang. Pilot biasanya dapat memberikan peringatan awal tentang berbagai jenis turbulensi dan memastikan bahwa semua penumpang telah mengenakan sabuk pengaman.

Namun demikian, pada pesawat dengan ukuran lebih kecil, kejadian cedera serius atau bahkan kematian lebih sering terjadi. Menurut catatan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS, terdapat lebih dari 100 kasus cedera dan beberapa puluh kasus kematian selama satu dekade pada penerbangan domestik, meskipun kebanyakan kasus kematian terjadi saat pesawat mengalami kecelakaan.

5 dari 13 halaman

© Kumpulan doa naik pesawat agar diberikan keselamatan dan ketenangan selama perjalanan. 2024 maverick

Sementara pada pesawat yang lebih besar, turbulensi biasanya menyebabkan cedera pada kepala atau bagian tubuh lainnya pada penumpang yang mungkin terlempar jika tidak menggunakan sabuk pengaman. Selain itu, ada kemungkinan mereka terkena puing-puing yang terlempar. Kru pesawat juga berisiko mengalami cedera yang serupa.

6 dari 13 halaman

Penyebab Turbulensi

Turbulensi umumnya terjadi ketika udara dengan temperatur, tekanan, atau kecepatan yang berbeda kemudian mereka bertemu. Hal ini menyebabkan pola angin saling bertabrakan seperti saat perahu tiba-tiba terperangkap di tengah perairan yang berombak.

7 dari 13 halaman

© Kumpulan doa naik pesawat agar diberikan keselamatan dan ketenangan selama perjalanan. 2024 maverick

Meskipun beberapa kondisi cuaca dan geografis seperti badai petir, barisan pegunungan, dan kemunculan awan tertentu juga dapat menjadi indikasi turbulensi, ada juga yang disebut 'turbulensi udara jernih' yang bisa mengejutkan pilot karena terjadi tanpa peringatan.

8 dari 13 halaman

Direktur Operasi Penerbangan di Iata, Stuart Fox, mengatakan prakiraan cuaca dapat menunjukkan kemungkinan lebih tinggi terjadinya turbulensi udara jernih. Menurutnya, kondisi semacam ini tidak dapat disaksikan. Sedangkan kekuatan dan arah aliran udara bisa berubah dengan sangat cepat. Sementara prakiraan cuaca hanya menunjukkan kemungkinannya. Turbulensi semacam ini bisa menyebabkan pesawat keluar dari jalurnya dan kehilangan ketinggian dengan cepat.

9 dari 13 halaman

© Kumpulan doa naik pesawat agar diberikan keselamatan dan ketenangan selama perjalanan. 2024 maverick

Dosen Penerbangan Buckinghamshire New University, Marco Chan, mengatakan insiden Singapore Airlines terjadi pada zona konvergensi antartropis, di mana badai petir sering terjadi. Badai petir terlihat jelas pada tampilan navigasi. Akan tetapi tidak mungkin sepenuhnya mampu dihindari karena badai itu membentang sangat luas.

10 dari 13 halaman

Pengaruh Krisis Iklim

Ilmuwan di Universitas Reading menyampaikan penelitian terkait pengaruh krisis iklim terhadap turbulensi. Penelitian mereka menunjukkan suhu yang lebih tinggi akibat krisis iklim menyebabkan peningkatkan turbulensi yang signifikan di seluruh penerbangan transatlantik.

11 dari 13 halaman

Menurut temuan para ilmuwan di Universitas Reading, insiden turbulensi semakin meningkat sebesar 55 persen antara 1979 dan 2020. Hal ini disebabkan karena perubahan kecepatan angin di ketinggian.

Sementara itu, salah satu penulis penelitian Prof Paul Williams mengungkapkan bahwa kondisi langit sedang bergejolak. Jadi industri penerbangan hendanya perlu memperbanyak sistem keamanan lebih baik untuk memperkirakan dan mendeteksi turbulensi.

12 dari 13 halaman

Penumpang Tak Perlu Cemas

Peristiwa turbulensi adalah momen yang bikin cemas, tetapi risiko cedera serius pada penumpang, atau bahkan kecelakaan pesawat besar, jarang terjadi hingga insiden tragis di Singapore Airlines kemarin.

Kasus terakhir yang tercatat akibat turbulensi adalah pada tahun 1997, dalam penerbangan United Airlines dari Tokyo ke Honolulu.

13 dari 13 halaman

© Pesawat F-104 Starfighter 2024 maverick

Menurut Direktur Operasi Penerbangan di Iata, Stuart Fox, maskapai penerbangan perlu mengingatkan terus kepada penumpang untuk mengenakan sabuk pengaman selama penerbangan. Dengan begitu, risiko cedera ketika turbulensi pun akan minim terjadi.

Beri Komentar