Situasi Di Stadion Kanjuruhan Arema Malang Vs Persebaya (Foto:bola.com)
Dream - Korban usai pertandingan Laga Arema Malang Vs Persebaya terus bertambah. Awal dikonfirmasi oleh Kapolda Jatim Nico Afinta sebanyak 127 korban jiwa melayang usai terjadi kericuhan di Stadion Kanjuruhan. Kemudian jumlah korban bertambah menjadi 152 orang.
Awal kericuhan bermula dari Kekalahan skuad Singo Edan atas musuh bebuyutannya, Persebaya, di kandang mereka yang memantik emosi suporter Arema.
Foto: bola.com
Kemudian suporter Arema masuk ke lapangan. Situasi semakin tidak kondusif dan memaksa petugas keamanan untuk bertindak.
Alhasil, kericuhan dan kepanikan terjadi, terutama di area tribune Stadion Kanjuruhan setelah gas air mata ditembakan.
Nico Afinta mengumumkan penyebab besarnya jumlah korban tewas usai laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Menurutnya, terjadi penumpukan massa hingga menyebabkan kekurangan oksigen. Banyak korban terjatuh hingga terinjak-injak sesama suporter yang dilanda kepanikan.
Foto: bola.com
" Kemudian terjadi penumpukan dan dalam proses penumpukan itu terjadi sesak napas, kekurangan oksigen," ujar Kapolda Jatim Nico Afinta dikutip Dream dari bola.com, Minggu 2 Oktober 2022.
Kini semua korban dibawa dan ditangani sejumlah rumah sakit dan klinik yakni RS Wava Husada Malang, RS Teja Husada Malang, RSUD Saiful Anwar Malang, Klinik Salsabila Malang, Klinik Hasta Husada, dan Klinik Mitra Delima.
" Oleh tim medis dan tim gabungan ini dilakukan upaya pertolongan yang ada di dalam stadion kemudian juga dilakukan evakuasi ke beberapa rumah sakit," ujar Nico.
Dream - Dunia sepak bola Indonesia berduka. Insiden yang menewaaskan ratusan suporter terjadi Stadion di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur setelah pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya.
Informasi dari Komunitas Peduli Malang menyebutkan korban meninggal dunia akibat kericuhan tersebut mencapai 153 orang. Sementara laporan resmi dari Polda Jatim menyebutkan angka korban berjumlah 127 orang.
Dikutip bola.com, kronologi bermula dari Kekalahan skuad Singo Edan atas musuh bebuyutannya, Persebaya, di kandang mereka yang memantik emosi suporter Arema.
Situasi yang tidak kondusif memaksa petugas keamanan untuk bertindak. Alhasil, kericuhan dan kepanikan terjadi, terutama di area tribune Stadion Kanjuruhan.
Ketika wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir, suasana masih tergolong kondusif.
Para pemain Persebaya Surabaya memang langsung berlari ke dalam ruang ganti sebagai langkah antisipasi terhadap sesuatu yang tidak diinginkan.
Sementara itu, para pemain Arema FC berjalan ke tengah lapangan bermaksud memberikan penghormatan kepada Aremania meski Singo Edan harus kalah.
Namun, saat itu ada beberapa Aremania yang masuk lapangan. Mereka tidak melakukan aksi yang anarkis tapi justru menghampiri para pemain Singo Edan.
Ada yang memeluk Sergio Silva, ada pula yang berbicara dengan kapten tim, Ahmad Alfarizi.
Namun, situasi kemudian mulai sulit untuk dikendalikan. Seorang Aremania masuk lapangan sambil berlari membawa bendera Persebaya Surabaya yang dicoret.
Aksi itu diikuti oleh Aremania lainnya yang masuk ke dalam lapangan dan jumlahnya makin banyak.
Personel keamanan pun melakukan tindakan dengan mengamankan para pemain Arema FC untuk masuk ke ruang ganti stadion. Pasalnya para penonton mulai melemparkan botol kemasan air mineral yang ditujukan kepada tim Arema FC.
Setelah itu menimbulkan kepanikan. Kemudian gas air mata ditembakkan ke arah tribune dan membuat kepanikan makin besar.
Lalu banyak korban yang jatuh karena terinjak oleh suporter lain yang panik dalam situasi tersebut. Ada pula yang jatuh karena sesak napas akibat gas air mata.
Minimnya ketersediaan air buat membasuh muka memperparah keadaan. Para petugas kemanan berupaya menghalau Aremania agar tidak makin banyak yang turun ke lapangan.
Namun petugas kepolisian, TNI, dan steward yang ada kalah jumlah dari para suporter yang turun ke lapangan. Tak sanggup mengendalikan keadaan, tembakan gas air mata pun jadi opsi yang diambil.
Banyak korban berjatuhan hampir di setiap jengkal ruangan pintu keluar Stadion Kanjuruhan, ada Aremania yang tergeletak. Beberapa di antaranya sudah tidak bernapas lagi.
Sampai pukul 23.40, beberapa korban masih tergeletak di pinggir lapangan dan pintu keluar. Begitu banyak korban membuat tenaga medis yang ada tak bisa mengatasi semuanya, akhirnya beberapa korban tak tertangani.
Selain itu, ada dua mobil kepolisian yang rusak dan terbalik di area Stadion Kanjuruhan.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?