Dream - Kasus pembunuhan yang diduga dilakukan remaja berusia 17 tahun di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur (Kaltim), mengguncang warga setempat. Pelaku diduga membunuh lima anggota keluarga tetangga.
Geram dengan perbuatan salah satu warganya, masyarakat baru-baru ini mendatangi rumah tersangka dan melakukan tindakan anarkis dengan merobohkan rumah pelaku hingga rata dengan tanah.
Keputusan merobohkan rumah pelaku dilakukan setelah adanya kesepakatan antara warga, keluarga korban, dan keluarga pelaku.
Dalam sebuah video yang beredar luas, terlihat warga menggunakan alat berat berupa ekskavator untuk merobohkan rumah tersebut.
Kendaraan berat itu dengan cekatan menghancurkan setiap bagian rumah mulai dari bagian atap hingga dinding.
Hanya dalam hitungan beberapa menit, rumah pelaku ambruk dan rata dengan tanah.
Selama proses pembongkaran, warga dan beberapa aparat kepolisian turut berada di lokasi untuk memastikan situasi tetap terkendali.
Tindakan pembongkaran ini sebagai bentuk ekspresi kemarahan dan kekecewaan dari masyarakat atas perbuatan yang dilakukan oleh pelaku pembunuhan tersebut.
Aksi pembongkaran rumah pelaku yang dilakukan oleh warga setempat telah menjadi perdebatan hangat di media sosial.
" Hmmmmmmmm main hakim sendiri ga sih,kan pelakunya juga udh ketangkap kan bakal dhukum juga kan.kasihn ortu nya mau tinggal dmana," tulis akun @shanaya_put.
Pendapat yang serupa juga diungkapkan oleh pengguna @n_yuni_susanti, yang menyoroti keberadaan warga saat kejadian pembunuhan terjadi.
" Trauma warga sekitar? Emang kalian kemana saat kejadian?? Membunuh 1 keluarga, tdk bs dlm sekejap. Masa sih kalian tdk dgr ada kegaduhan? Giliran menghukum, pdhl kalian bukan eksekutor.. Paling cepet.. Paling merasa mulia! Yakin kalian lebih mulia??? Kalian mau membangun rumah utk orangtua yg tdk berdosa? Kesalahan anak tdk bisa ditimpakan kepada ortunya!!," tulis akun @@n_yuni_susanti.
Namun, pengguna dengan akun @ashifaa_l menyampaikan bahwa pembongkaran rumah tersebut telah melalui kesepakatan bersama antara warga, keluarga korban, dan keluarga pelaku.
" Fyi udah ada kesepakatan bersama dan keluarga pelaku bersedia rumahnya dirobohkan. Krn untuk menghilangkan trauma warga sekitar, untuk keluarga pelaku jg udh yg terbaik untuk menghindari aksi bales dendam dan pengucilan sosial," tulis akun @@ashifaa_l.