Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
Dream - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menelepon presiden baru Israel, Isaac Herzog, Senin 12 Juli 2021. Kejadian ini sangat langka. Apalagi telepon itu dilakukan di tengah ketegangan kedua negara.
Hubungan antara Israel dan Turki telah tegang sejak sebuah LSM Turki mengawasi armada kapal yang mencoba memecahkan blokade Israel di Jalur Gaza pada tahun 2010.
Erdogan, yang selama 18 tahun pemerintahannya di Turki selalu mendukung Palestina, menelepon Herzog setelah melakukan pembicaraan dengan presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas pada Sabtu pekan lalu.
Dalam perbincangan dengan Mahmoud Abbas itu, Erdogan menegaskan bahwa Turki, " tidak akan tinggal diam terhadap penindasan Israel di Palestina."
Saat konflik berkecamuk di Gaza awal tahun ini, Erdogan menuduh Israel melakukan " terorisme" . Dia berjanji menggalang kekuatan dunia untuk mempertahankan wilayah itu.
Dalam perbincangannya dengan Herzog itu, Erdogan menekankan " pentingnya" hubungan Turki-Israel untuk keamanan dan stabilitas di Timur Tengah.
Erdogan juga menggarisbawahi penekanan Turki untuk melanjutkan dialog meskipun ada perbedaan pendapat, tambahnya dalam sebuah pernyataan.
Kepada Herzog, Erdogan mengatakan bahwa komunitas internasional mengharapkan, " solusi dua negara yang permanen dan komprehensif untuk konflik Palestina-Israel dalam kerangka resolusi PBB."
Erdogan juga mengatakan ada potensi besar untuk kerja sama antara Turki dan Israel di bidang energi, pariwisata, dan teknologi, dikutip dari Alarabiya.
Dream - Dalam beberapa hari ini, Israel dan Palestina kembali terlibat dalam 'barter' serangan pascagencatan senjata dalam konflik selama 11 hari yang terjadi bulan lalu.
Negeri Zionis itu kembali meluncurkan serangan udara di Jalur Gaza, Palestina, pada Rabu, 16 Juni 2021. Serangan Israel ini dilakukan sebagai langkah balasan adanya balon api yang diduga dari Jalur Gaza, Palestina.
Pesawat tempur Israel dilaporkan meluncurkan serangan udara di lingkungan Hamas di Jalur Gaza. Selain itu, serangan juga menyasar wilayah Khan Younis.
Sebelumnya, balon api bermuatan bahan peledak itu dilaporkan menyebabkan 20 kebakaran di lapangan terbuka di lingkungan komunitas Yahudi dekat perbatasan.
Meski kerusakannya tidak signifikan, serangan menggunakan balon api ini tentu sedikit merepotkan polisi dan petugas pemadam kebakaran Israel.
Serangan balon api yang dilancarkan oleh Hamas terjadi setelah kelompok ultranasional Israel menggelar pawai di Yerusalem timur yang memicu kemarahan warga Palestina.
Lantas apa sebenarnya balon api itu? Apakah ini strategi baru Hamas untuk melawan senjata Israel yang dikenal sangat canggih?
Dilansir dari iNews, Kamis, 17 Juni 2021, penggunaan balon api atau biasa disebut bom balon, sebenarnya sudah lama yaitu sejak abad ke-19. Namun baru-baru ini saja digunakan oleh Hamas dalam menghadapi Israel.
Balon api sebenarnya hanyalah balon biasa yang diisi dengan udara panas, hidrogen atau helium agar bisa terbang.
Balon tersebut kemudian dipasang bom atau senjata yang dirancang bisa menimbulkan api dan ledakan, seperti bom Molotov misalnya.
Setelah bahan peledak terpasang, balon api kemudian diterbangkan ke wilayah tertentu sesuai dengan arah mata angin.
Ketika sampai di area yang dikehendaki, balon ini akan kehabisan gasnya dan turun perlahan, sebelum meledak dan membakar area sekitarnya.
Sejak ditemukannya teknik serangan menggunakan balon api, ukuran dan intensitas ledakannya bervariasi.
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib