Cahyu Nur Dewata (Instagram @info.updatee)
Dream - Cahayu Nur Dewata. Gadis 15 tahun itu turut menjadi korban petaka di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Warga Jalan Pulau Galang, Kota Malang, itu mengalami luka. Dia koma selama tiga hari setelah terinjak-injak saat terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan.
Cahyu bahkan kehilangan ingatan setelah sadar dari koma. Momen terakhir yang dia ingat hanyalah gas air mata. Dia butuh seminggu untuk mengembalikan ingatan.
" Saya cuma ingat gas air mata itu udah nyebar di mana-mana, setelah itu nggak sadar," kata Cahayu dikutip dari laman Lintas Jatim.
Pada Sabtu pekan lalu itu, tangan kanan Cahyu masih belum bisa digerakkan. Ada otot yang robek akibat tragedi yang terjadi pada 1 Oktober lalu.
Jadilah saat itu dia hanya mengandalkan tangan kiri. " Ini tangan kayak mati rasa enggak bisa digerakin," kata dia.
Kedua mata Cahyu juga memerah, seperti korban lain dalam insiden di Stadion Kanjuruhan. Matanya terpapar gas air mata yang ditembakkan petugas pada malam itu. Namun dia masih bisa melihat.
" Kalau mata enggak apa-apa, lihat orang, warna, jelas semua seperti biasa," tutur Cahyu.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia

10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu

KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang

4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal

Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
