Hasil Investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan: Gas Air Mata Penyebab Kematian Massal

Reporter : Okti Nur Alifia
Jumat, 14 Oktober 2022 16:33
Hasil Investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan: Gas Air Mata Penyebab Kematian Massal
Berdasarkan hasil investigasi TGIPF, Mahfud MD mengatakan penyebab utama tewasnya ratusan suporter saat tragedi Kanjuruhan adalah gas air mata.

Dream - Menko Polhukam Mahfud MD yang memimpin Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan menegaskan penyebab utama tewasnya ratusan orang usai laga Arema FC melawan Persebaya dipicu gas air mata. 

Hasil investigasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan itu termasuk salah satu butir temuran yang masuk dalam laporan yang telah diserahkan ke Presiden Jokowi pada Jumat, 14 Oktober 202.

Menurut Mahfud, gas air mata yang ditembakkan polisi seusai pertandingan pada 1 Oktober 2022 itu membuat suporter panik. Penonton akhirnya berhamburan dan berdesak-desakan menuju pintu keluar.

Akibatnya banyak suporter akhirnya meninggal, cacat dan kritis di rumah sakit. Tercatat, dalam laporan terbaru, korban meninggal dunia tragedi Kanjuruhan saat ini berjumlah 132 jiwa.

" Yang mati dan cacat serta sekarang kritis dipastikan itu terjadi karena desak-desakan setelah ada gas air mata yang disemprotkan. Itu penyebabnya," kata Mahfud dalam jumpa pers, Jumat, 14 Oktober 2022.

1 dari 4 halaman

Mahfud MD menambahkan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga dilibatkan untuk melihat tingkat bahaya zat kimia pada gas air mata tersebut. Saat ini proses pemeriksaan masih dilakukan lembaga tersebut

Walapun begitu, Mahfud memastikan, apa pun hasil pemeriksaan BRIN, tidak mengubah kesimpulan TGIPF bahwa penyebab kematian dalam tragedi Kanjuruhan adalah gas air mata.

" Tetapi apapun hasil pemeriksaan dari BRIN itu tidak bisa menyoreng kesimpulan bahwa kematian massal itu terutama disebabkan oleh gas air mata," tegas Mahfud.

(Sumber: Merdeka.com)

2 dari 4 halaman

Temuan Komnas HAM Soal Tragedi Kanjuruhan: Kapasitas Penonton 38 Ribu, Tiket Dijual 42 Ribu

Dream - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengatakan penonton yang datang saat laga Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, pada 1 Oktober 2022, yang telah menelan 132 nyawa itu melebihi kapasitas   

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan kapasitas di Stadion Kanjuruhan adalah 38.065 kursi. Sementara suporter yang memesan tiket berjumlah 42.516 orang. 

" Bahwa kapasitas resmi Stadion Kanjuruhan, Malang adalah 38.054 penonton,” kata Anam dalam konferensi pers, di Kantor Komnas HAM, Jakarta, dikutip dari Merdeka.com, Kamis, 13 Oktober 2022.

Kapolres Malang yang saat itu masih dijabat oleh AKBP Ferli Hidayat sempat membuat surat kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang meminta tiket dikurangi. Namun permintaan itu tidak dituruti.

“ Kemudian, membuat surat kepada PT LIB yang itu meminta supaya tiket itu dikurangi," lanjut Anam.

“ Jadi, di saat itu sudah ada permintaan penurunan tapi ya itu karena sudah dicetak 43.000. Sudah dipesan juga 42.516 tiket,” terang Anam.

3 dari 4 halaman

Surat tersebut ditujukan kepada Panpel Arema FC Nomor:014/PANPEL/ARM/IX/2022 tanggal 12 September 2022 perihal rekomendasi pertandingan dan bantuan keamanan pertandingan sepak bola antara Arema FC vs Persebaya Surabaya, tertanggal 18 September 2022 ditandatangani langsung Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat.

Komnas HAM menerima informasi yang cukup lengkap terkait 42.516 tiket yang dipesan dan 43.000 tiket yang telah dicetak.

" Itu kami dapat cukup lengkap komunikasinya, termasuk dokumen resminya, termasuk apa konteksnya, kok itu sampai dimunculkan angka kapasitas yang tadi. Padahal di saat yang sama tiket sudah dicetak 43.000, ya, sudah dipesan 42.516 tiket," tuturnya.

 

4 dari 4 halaman

Anam menambahkan, dengan bukti lembaran gambar denah Stadion Kanjuruhan, Malang dengan kapasitas 38.054 penonton. Menurut dia, 43.000 tiket yang dicetak menjadi salah satu alasan krusial atas Tragedi Kanjuruhan dengan ratusan korban jiwa.

" Ini postur Stadion Kanjuruhan, jadi ini resmi angka 38 ribu sekian itu. Angkanya 38 ribu itu angka resmi stadion sana, kenapa kok ada pencetakan tiket melebihi dari kapasitas stadion. Karena itu salah satu yang mengakibatkan situasi ini banyak mengalami jatuh korban,” tutupnya.

Beri Komentar