Pesan WA Kemarahan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi Bocor (Foto: /www.kemlu.go.id)
Dream - Percakapan pribadi Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi yang berang dengan keputusan pemerintah Australia bocor ke publik. Pesan WhatsApp itu dikirimkan Retno ke Menlu Australia, Marise Payne.
Dalam pesan kerasnya, Retno menyesalkan langkah Australia yang mengumumkan pemindahan Kedutaan Besar (Kedubes) Australia di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
" Ini menampar wajah Indonesia dalam isu Palestina," ucap Retno dalam pesannya seperti dikutip dari smh.com.au dari laman Seven News.
Di hari yang bersamaan, Menlu Retno sedang mengadakan pertemuan dengan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki di Jakarta.
" Apakah ini harus dilakukan pada Selasa," tanya Retno dalam pesan tersebut.
Masih dengan nada keras, Retno mengatakan keputusan yang dibuat Australia akan berdampak besar pada hubungan bilateral di antara kedua negara.
Menlu Australia sendiri tak membantah tentang pesan WhatsApp dari Retno tersebut.
Sementara juru bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir mengatakan hubungan komunikasi Menlu Retno dan Menli Australia memang sering dilakukan.
Namun terkait pesan WhatsApp yang bocor ke Channel 7 News Media, Arrmanatha mengatakan belum bisa mengkonfirmasi maupu membantah isi pesan tersebut.
Menurut Arrmanatha, keputusan Australia yang memindah Kedubesnya ke Yerusalem tentu saja akan membuat kebijakan Indonesia akan disesuaikan.
" Kami akan menyesuaikan kebijakan atau aksi tergantung dari situasi," katanya.
Dia menambahkan, hubungan baik Indonesia dan Australia seharusnya dibangun dari rasa saling percaya. Seraya mengatakan isu soal berdirinya negara Palestina merupakan masalah penting bagi Indonesia.
" Indonesia memantau terus pernyataan dari perdana menteri Australia (tentang Yerusalem). Indonesia sangat prihatin dengan pernyataan Australia dan mempertanyakan maksud dari pengumuman tersebut."
Armanatha menduga Menlu Retno dan Payne kemungkinan telah melakukan komunikasi lagi setelah isi pesan tersebut bocor ke media.
Terkait negosiasi perjanjian kerjasama Indonesia-Australia Comprehensif Economics Partnership Agreement, Arrmanatha menyebut masih sesuai dengan rencana semula.
" Dalam kaitannya dengan IA-CEPA, presiden telah mengatakan negosiasi telah komplit jadi diharapkan penandatanganan bisa dilakukan akhir tahun ini" ujarnya.
(ism, Sumber: smh.com.au)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu