Malaysia Airlines (Siakap Keli)
Dream - Pengguna media sosial di Malaysia tengah digegerkan oleh kabar yang menyebut pesawat Malaysia Airlines dengan rute Kuala Lumpur-Melbourne, Australia, hilang dari radar.
Entah dari mana asal-muasal kabar tersebut. Yang jelas, rumor itu ramai dibicarakan sejak Selasa malam, menyebut bahwa pesawat dengan nomor penerbangan MH149 raib dari radar.
Namun kabar itu dibantah oleh departemen penerbangan sipil Malaysia (DCA). Menurut Direktur DCA, Datuk Seri Azharuddin Abdul Rahman, pesawat yang dirumorkan raib itu telah mendarat dengan selamat di Melbourne.
Pesawat yang take off dari Kuala Lumpur pada Selasa pukul 10.07 malam waktu Malaysia itu disebut sudah mendarat di Melbourne pada pukul 5.21 pagi waktu Malaysia, atau 8.21 pagi waktu Australia, pada Rabu 24 Februari 2016.
" Itu merupakan satu laporan palsu yang tidak bertanggung jawab dan bisa menyebabkankeresahan kepada masyarakat," kata Abdul Rahman, sebagaimana dikutip Dream dari laman Bernama.
Dream - Keanehan terjadi pada pesawat Malaysia Airlines sesaat setelah lepas landas dari Bandara Auckland, Selandia Baru, pada 25 Desember yang lalu. Pesawat MH132 itu tak terbang pada jalur yang semestinya.
Dikutip Dream dari New Zealand Herald, Minggu 27 Desember 2015, pesawat itu hendak menuju ke Kuala Lumpur, Malaysia. Dan sudah lepas landas pada dinihari waktu Selandia Baru.
Tapi, delapan menit setelah pesawat lepas landas pukul 2.23 dinihari, pilot mengontak menara pengawas udara Auckland. Pilot yang terkejut itu melaporkan –sekaligus bertanya– mengapa pesawatnya tak terbang menuju Malaysia.
Pesawat Airbus A330 tersebut malah mengarah ke selatan. Atau menuju ke Melbourne, Australia. Aneh!
Saat berkomunikasi dengan petugas pengatur lalu lintas udara Auckland itu, pilot MH132 mengatakan rencana penerbangan maskapainya telah diberikan kepada Airways, yang mengelola kontrol lalu lintas udara untuk Selandia Baru dan Pasifik Selatan.
Juru Bicara Airways Corporation, penyedia layanan navigasi Selandia Baru, mengatakan kasus ini tengah diselidiki. “ Kami punya tim keselamatan internal yang akan menyelidiki kasus ini,” kata Juru Bicara itu.
“ Rencana penerbangan maskapai yang disampaikan kepada kami akan menuju ke Kuala Lumpur tapi melalui rute yang sedikit berbeda dari jalur yang diharapkan pilot,” tambah juru bicara itu. Hingga kini, belum diketahui hasil penyelidikannya.
Dream - Maskapai Malaysia Airlines akhirnya memberikan penjelasan mengapa pesawat MH132 yang terbang dari Auckland menuju Kuala Lumpur melintasi “ jalur aneh”. Menurut mereka, jalur yang dilalui Airbus A330 itu telah sesuai dengan rencana penerbangan yang disetujui.
“ Sebuah rencana penerbangan untuk setiap penerbangan dihasilkan berdasarkan kondisi pada saat itu meliputi isu-isu seperti cuaca, setiap pemberitahuan lalu lintas udara, efisiensi rute, dan lain-lain,” demikian pernyataan resmi Malaysia Airlines, sebagaimana dikutip Dream, Senin 28 Desember 2015.
Menurut Malaysia Airlines, pada penerbangan 24 Desember 2015 dari Bandara Auckland, Selandia Baru, menuju ke Kuala Lumpur, Malaysia, Operation Dispatch Centre (ODC) memberikan rencana penerbangan terbaru untuk penerbangan itu.
Sementara, untuk Air Traffic Control (ATT) Auckland secara tidak sengaja diberikan rencana penerbangan yang lama. " Kedua rute mengikuti jalur penerbangan yang disetujui dan pesawat memiliki cukup bahan bakar untuk kedua rute."
Malaysia Airlines menegaskan keselamatan penumpang dan kru menjadi hal utama. Kasus ini tengah diselidiki. " Keselamatan menjadi prioritas utama Malaysia Airlines."
Pesawat Malaysia Airlines terbang dari Auckland menuju Kuala Lumpur pada 24 Desember pukul 02.23 dinihari waktu Auckland. Namun setelah 8 menit mengudara, sang pilot bingung dan bertanya kepada ATC mengapa pesawat mereka mengarah ke selatan.
Pesawat itu bukan mengarah ke barat laut atau ke Kuala Lumpur. Melainkan ke selatan atau menuju ke Melbourne, Australia. Otoritas penerbangan di Auckland juga tengah melakukan investigasi atas kasus ini. (Ism)
Dream - Pencarian pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 yang sudah berlangsung dua tahun menemukan petunjuk kedua paling penting sejauh ini. Sebuah objek menyerupai kapal terlihat di selatan Samudera Hindia.
Penemuan ini diperoleh tim penyidik yang diketuai oleh Australia yang terus melakukan pencarian terhadap MH370 yang dilaporkan hilang pada 8 Maret 2014.
Keberadaan MH370 yang sedang menuju Beijing dari Kuala Lumpur terakhir kali terdeteksi di atas selatan Samudera Hindia sebelum akhirnya hilang tanpa jejak.
Pada Juli tahun lalu, potongan sayap flaperon sepanjang dua meter yang diduga milik pesawat tersebut, ditemukan terdampar di pantai sebuah pulau di Samudra Hindia.
Ini sekaligus menjadi petunjuk kuat bahwa penerbangan yang membawa 239 penumpang termasuk kru itu kemungkinan besar berakhir dengan tragedi di area tersebut.
Namun tidak ada petunjuk lagi yang ditemukan sejak itu, meskipun pencarian dilakukan lebih dari 80.000 kilometer persegi di dasar laut sampai penemuan terbaru ini.
Bangkai kapal karam yang terbuat dari besi atau baja itu ditemukan berada di kedalaman 3.700 meter.
" Pada 19 Desember 2015, muncul sebuah gelombang sonar aneh selama dilakukan pencarian di dasar laut dan analisis menunjukkan benda itu mungkin buatan manusia, mungkin juga sebuah bangkai kapal karam," kata Badan Kerjasama Pusat Koordinasi Australia (JACC).
Salah satu dari tiga kapal yang digunakan dalam pencarian MH370, Havila Harmony, telah menurunkan kendaraan bawah air otomatis untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam terhadap objek yang ditemukan. Havila Harmony kemudian mendeteksi gambar sonar beresolusi tinggi.
Menurut Museum Galeri Kapal Karam Australia Barat yang melakukan studi awal, berdasarkan beberapa gambar sonar, kapal tersebut mungkin terbuat dari baja atau besi dari awal abad ke-19.
Ini adalah kapal karam kedua yang ditemukan sejak pencarian MH370 dilakukan.
Pada Mei tahun lalu, gambar sonar mengungkapkan sebuah objek menyerupai jangkar, bersama beberapa objek lain yang diidentifikasi peneliti merupakan buatan manusia dan mungkin juga benjolan batubara.
Ahli penerbangan merasa yakin bahwa MH370 telah kehabisan bahan bakar sebelum jatuh di satu lokasi di selatan Samudera Hindia. Hilangnya pesawat milik maskapai pelat merah Malaysia ini menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan dunia.
Banyak spekulasi yang beredar mengaitkan hilangnya MH370 dengan kegagalan mesin, pembajakan hingga sabotase pilot.
Meskipun bukti satelit menunjukkan pesawat MH370 jatuh sebelum hilang, keluarga penumpang yang mayoritas warga Tiongkok sampai hari ini masih ragu-ragu dengan bukti tersebut. Mereka yakin anggota keluarga mereka mungkin masih hidup namun berada di lokasi yang tidak diketahui.
Ahli penerbangan mengatakan misteri hilangnya MH370 hanya akan terungkap jika kotak hitam pesawat malang itu ditemukan.
(Sumber: mynewshub.cc)
Dream - Sejak Maret tahun lalu, keberadaan pesawat Malaysia Airline MH 370 masih menjadi misteri. Pencarian terus dilakukan. Berbagai teori juga sudah dikemukakan. Namun hasilnya tetap nihil.
Teori terbaru dikeluarkan oleh pilot sekaligus mekanik penerbangan Amerika Serikat, Bruce Robertson. Teori tersebut dipaparkan secara panjang lebar dalam website MH370, www.mh370site.com.
Dalam paparan itu, Robertson menuding baterai lithium ion sebagai biang keladi raibnya pesawat berisi 239 manusia itu. Teori yang menyebut baterai lithium ion ini memang sudah disebut-sebut sebelumnya.
Tapi, dalam teori ini, Robertson memaparkan lebih detail bagaimana baterai menjadi awal hilangnya Boeing 777-200ER itu. Berdasarkan ringkasan teori, dia menyebut baterai lithium ion di dalam kargo bereaksi. Terbakar. Kemudian menyebarkan gas monoksida yang mematikan ke sekujur kabin.
Pilot Zaharie Ahmad Shah menyerah. Racun gas karbon monoksida merenggut kesadaran. Tapi Kopilot Fariq Abdul Hamid mampu bertahan. Dia ambil alih kendali. Memutar arah ke barat. Namun akhirnya Fariq tak tahan juga dengan gas mematikan itu.
“ Sistim otomatis pesawat mengambil alih kendali selama berjam-jam kemudian,” tulis Robertson sebagaimana dikutip Dream dari www.mh370site.com, Senin 29 Juni 2015.
Pesawat itu kemudian belok ke kiri. Dan terus mengudara tanpa kendali. Terbang secara auto pilot. Sebelum akhirnya jatuh ke Samudera Hindia Selatan.
Menurut Robertson, pesawat it jatuh di Samudera Hindia Selatan, di sebelah barat Pateau Zenith, barat Exmouth, Australia. Atau 21 derajat Lintang Selatan dan 103 derajat Bujur Timur.
Wilayah di Plateau Zenith merupakan lokasi pencariaan pada Maret dan April 2014. Karena ping locator mendeteksi sinyal di sekitarnya. Ping itu sangat penting untuk mendapatkan di mana lokasi pesawat itu.
Namun sayang, lokasi itu diabaikan karena tantangan yang besar dalam hitung-hitungan matematis. “ Terlalu banyak uang dan waktu yang terbuang dalam pencarian yang tak membuahkan hasil di area yang jauh ke barat daya, barat Perth,” tulis Robertson.
Menurut dia, penjelasannya ini sekaligus menepis dugaan adanya konspirasi maupun kejahatan terkait hilangnya pesawat yang tengah terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing, China, itu.
“ Hanya kecelakaan industrial sederhana yang memerlukan waktu bagi sistim otomaris untuk menyelamatkan situasi. Burung yang terluka itu telah melakukan yang terbaik untuk bertahan, namun tidak bisa,” tambah Robertson.
Advertisement
Detail Spesifikasi iPhone 17 Air, Seri Paling Tipis yang Pernah Ada
4 Komunitas Seru di Bogor, Capoera hingga Anak Jalanan Berprestasi
Resmi Meluncur, Tengok Spesifikasi dan Daftar Harga iPhone 17
Keren! Geng Pandawara Punya Perahu Ratusan Juta Pengangkut Sampah
Pakai AI Agar Tak Khawatir Lagi Salah Pilih Warna Foundation
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
Kisah Influencer dan Mantan CMO Felicia Kawilarang Hadapi Anxiety Disorder
Detail Spesifikasi iPhone 17 Air, Seri Paling Tipis yang Pernah Ada