16 Anggota Keluarga Positif Covid-19, Termasuk Sang Ibu Yang Akhirnya Meninggal Dunia. (Foto: MStar)
Dream - Dinyatakan pasien Covid-19 bagaikan mimpi buruk buat wanita Malaysia ini. Apalagi 15 anggota keluarganya juga ikut terjangkit Covid-19 hingga merenggut nyawa sang ibu.
Menurut Hasmira Hamzah, dia ke Rumah Sakit Kulim, Kedah, karena sudah mengalami gejala penyakit Covid-19 pada 2 November lalu.
" Satu keluarga saya ke Klinik Rumah Sakit Kulim untuk swab test pada 2 November sebab pernah kontak dengan Ibu yang dinyatakan positif pada 31 Oktober lalu," kata wanita yang akrab disapa Myra ini.
Di antara keluarganya, Myra merasakan gejala yang paling parah. Bukan saja batuk, tapi dia demam, muntah, sakit dada dan sukar bernapas. Tanpa menunggu hasil swab test, dia langsung datang untuk karantina di Rumah Sakit Kulim.
" Dalam beberapa jam saya dipindahkan ke Rumah Sakit Sultanah Bahiyah, Alor Setar. Waktu itu suhu badan agak tinggi dan oksigen rendah, jadi saya dimasukkan ke ICU," katanya.
Selama dirawat di ruang ICU, dokter nyaris melakukan intubation setelah melihat keadaan Myra yang parah saat itu. Namun Myra menolak karena tak mau bernasib seperti ibunya.
" Saya sudah menangis dan memohon agar tidak di-intubate seperti Ibu. Saya masih bisa lawan penyakit ini. Alhamdulillah saya tak perlu intubate, hanya menggunakan ventilator," katanya.
Wanita berusia 30 tahun itu mengungkapkan abangnya juga dimasukkan ke ICU, sementara anggota keluarganya lainnya sedikit demi sedikit dirujuk ke Rumah Sakit Sultanah Bahiyah lantaran positif Covid-19.
" Sesungguhnya Covid-19 ini sangat jahat. Penyakit ini serang kami satu keluarga, satu demi satu anggota diantar ke Rumah Sultanah Bahiyah, termasuk keponakan saya yang berusia empat bulan," katanya.
Pada waktu yang sama, Myra turut mengungkapkan rasa sedih apabila tidak dapat melihat wajah ibunya buat kali terakhir pada 8 November lalu.
" Ibu meninggalkan kami untuk selama-lamanya pada pukul 9.13 pagi setelah bertarung nyawa melawan penyakit ini selama delapan hari. Ibu sudah tak mampu, sudah lelah.
" Paling sedih tak ada seorang pun yang boleh menjenguk. Semua anak, menantu, dan cucunya di rumah sakit terkena Covid-19. Tinggal suami dengan tiga anak saya yang negatif. Tapi mereka tak boleh keluar sebab sedang menjalani karantina," cerita Myra.
Selain itu, Myra juga sangat sedih karena ibunya tidak sempat memakai kalung rantai emas hadiah pemberiannya saat berulang tahun pada 26 Oktober lalu.
" Saya rayakan ulang tahun Ibu di rumah sakit. Saya belikan bunga dan kalung emas.
" Sangat sedih, Ibu tak sempat memakai kalung itu. Ibu hanya sempat bilang (kalungnya) cantik," katanya.
Myra mengatakan bukan perkara mudah bagi mereka sekeluarga menjalani ujian ini karena masyarakat memandang sinis pasien Covid-19.
" Bukan hal yang mudah sebab macam-macam orang bicara tentang kami. Ada pula yang menambah cerita. Paling sedih ada yang bilang kami sengaja pergi red zone cari penyakit.
" Tapi tak apalah, kami ridha. Saya percaya ada hikmah di balik ujian ini," pungkas Myra.
Sumber: mStar.com.my
Advertisement
Bye Kering & Kaku, 7 Tips Agar Rambut Pria Terasa Lembut

Ferry Irwandi Galang Donasi Banjir Sumatera Tembus Rp10 Miliar: dari Rakyat untuk Rakyat

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025



Film `Agak Laen: Menyala Pantiku!` Tembus 2 Juta Penonton dalam 4 Hari


Bae Suzy dan Kim Seon-ho Bikin Geger Vietnam, Joging Santuy Tanpa Masker


YouTube Resmi Luncurkan Fitur 'Recap', Tampilkan Statistik Tontonan dan Profil Kepribadian Pengguna

Waspada! BPOM Rilis Daftar 34 Obat Herbal Ilegal Berbahaya, Ini Daftarnya