PNS Ogah Vaksin, Siap-Siap Tunjangan Kinerja Tak Cair

Reporter : Ahmad Baiquni
Minggu, 26 Desember 2021 11:00
PNS Ogah Vaksin, Siap-Siap Tunjangan Kinerja Tak Cair
Tito menilai PNS yang menolak divaksin menandakan tidak melaksanakan perintah atasan.

Dream - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, mendorong daerah meningkatkan capaian vaksinasi agar segera tercapai herd immunity. Daerah perlu menerapkan berbagai cara agar lebih banyak lagi masyarakat yang divaksinasi.

Jika masih ada yang menolak vaksinasi, apalagi sampai PNS, Pemerintah Daerah perlu mengambil tindakan tegas. Tito pun mengusulkan sanksi penundaan tunjangan bagi PNS yang menolak divaksinasi.

" Dia (PNS) tidak melaksanakan perintah atasan untuk ikut dalam program vaksinasi, tahan bila perlu tunjangan kinerjanya, kalau sudah divaksin baru tunjangan kinerjanya diberikan semua mungkin, itu salah satu teknik," ujar Tito.

Meski begitu, Tito menyarankan agar dilakukan pendekatan secara bertahap kepada PNS yang menolak divaksin. Pendekatan awal dilakukan secara persuasif namun jika gagal, sanksi penundaan pembayaran tunjangan bisa diterapkan.

 

1 dari 4 halaman

Pemberian Tunjangan Kinerja Hak Kepala Daerah

Tito lalu menjelaskan pemberian tunjangan kinerja adalah hak kepala daerah. Tunjangan bisa diberikan jika PNS memiliki kinerja yang baik.

Apabila yang terjadi sebaliknya, pimpinan dapat melakukan pemotongan besaran tunjangan. Bahkan pembayarannya ditunda bila perlu.

Selanjutnya, Tito mengungkapkan vaksinasi Covid-19 merupakan program prioritas Pemerintah. Presiden Joko Widodo telah menetapkan target 70 persen vaksinasi dosis pertama bisa dicapai di akhir 2021.

Sementara capaian saat ini, kata Tito, dosis pertama sudah mencapai 75 persen. Meski begitu, ada daerah yang capaian dosis pertamanya masih di bawah 79 persen.

" (Presiden) ingin agar bukan hanya angka nasional, tapi angka di daerah-daerah juga minimal 70 persen. Untuk apa? Untuk memproteksi masyarakat di daerah masing-masing," ucap Tito, dikutip dari Merdeka.com.

2 dari 4 halaman

Tak Hanya Jakarta, Jokowi Harap Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Segera Dilakukan di Provinsi Lain

Dream - Presiden Joko Widodo mengharapkan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun tidak hanya dilaksanakan di Jakarta, tetapi juga provinsi-provinsi lain di Indonesia.

Hal itu ia sampaikan saat meninjau lokasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun di Kompleks SDN Cideng, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu 15 Desember 2021.

Menurutnya, vaksinasi penting untuk segera di lakukan oleh provinsi lain agar anak-anak Indonesia segera terlindungi dari penyebaran Covid-19 baik varian lama maupun yang baru.

“ Kita harapkan tidak hanya di Jakarta. Saya harap di provinsi-provinsi lain juga segera mulai vaksinasinya untuk anak-anak, agar melindungi anak-anak kita dari penyebaran covid baik varian lama mauapun varian baru,” kata Jokowi, dikutip dari siaran persnya.

Diketahui dalam kesempatan kunjungan tersebut, turut mendampingi Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, dan Gubernur DKI Jakarta Anie Baswedan.

3 dari 4 halaman

Penyuntikan Vaksin Anak Perlu Diperhatikan

Ilustrasi

Jokowi menambahkan, terdapat kurang lebih 26,5 juta anak Indonesia yang harus mendapatkan vaksin Covid-19.

“ Khusus di Jakarta ada 1,2 juta anak yang harus divaksin,” ujarnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan agar penyuntikan vaksin Covid-19 diperhatikan dengan baik lantaran anak-anak juga harus mendapatkan imunisasi agar terhindar dari penyakit lainnya.

“ Semuanya harus disesuaikan karena anak-anak kita harus mendapatkan imunisasi, vaksinasi untuk penyakit-penyakit yang lain. Sehingga pengaturan ini ada di Kementerian Kesehatan, ada di Dinas Kesehatan daerah, dan kita harapkan semuanya bisa segera kita selesaikan," imbuh Jokowi.

Dalam kesempatan yang sama, salah satu guru bernama Fina mengharapkan anak-anak bisa divaksin secara merata di seluruh wilayah. Sehingga, kata dia, anak-anak bisa masuk sekolah setiap hari seperti sebelum adanya pandemi.

“ Tidak hanya menyerang orang tua, tapi anak-anak juga bisa kena. Mudah-mudahan vaksinnya bisa menyeluruh ya, agar anak-anak juga bisa kembali bersekolah seperti semula, bisa setiap hari ke sekolah,” kata Fina.

4 dari 4 halaman

Ratusan Anak SD Divaksin Sinovac

Ilustrasi

Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak hari ini dilakukan sedikitnya 200 siswa SD berusia 6-11 tahun menggunakan vaksin jenis Sinovac.

Mereka terdiri dari siswa SDN Cideng 04 sebanyak 44 orang, SDN Cideng 13 sebanyak 59 orang, SDN Cideng 09 sebanyak 44 orang, dan SDN Cideng 10 sebanyak 53 orang.

Kegiatan vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun ini dilakukan atas rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (Indonesian Technical Advisory Group on Immunization/ITAGI) melalui surat nomor 166/ITAGI/Adm/XII/2021 tanggal 9 Desember 2021 perihal kajian vaksinasi Covid-19 pada anak usia 6-11 tahun.

Bersamaan dengan ini Menteri Kesehatan telah mengeluarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (KMK) Nomor HK.01.07./MENKES/6688/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Bagi Anak Usia 6 (Enam) Sampai Dengan 11 (Sebelas) Tahun, yang ditandatangani oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 13 Desember 2021

 

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar