Polisi Pastikan Dokter di Palembang Meninggal Bukan Akibat Vaksin Covid-19

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Senin, 25 Januari 2021 19:00
Polisi Pastikan Dokter di Palembang Meninggal Bukan Akibat Vaksin Covid-19
Kematian dokter berinisial JF, akibat serangan jantung, bukan dampak dari vaksin Sinovac yang diterima.

Dream - Tim forensik Rumah Sakit M Hasan Bayangkara Palembang memastikan kematian dokter berinisial JF, 49 tahun, akibat serangan jantung, bukan dampak vaksin Sinovac yang diterimanya.

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, mengungkapkan, JF ditemukan tak bernyawa di dalam mobil. Saat ditemukan wajah korban membiru, pendarahan pada bola mata, tangan, dada, kaki, dan ada tanda kebiruan di bibir dan wajah. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuhnya.

" Hasil forensik, almarhum meninggal karena kekurangan oksigen akibat ada penyakit jantung," ungkap Supriadi, Senin 25 Januari 2021.

1 dari 3 halaman

Terkena Serangan Jantung

Kesimpulan pemeriksaan itu juga berdasarkan temuan di TKP.

Korban ditemukan dalam posisi terlungkup ke kiri dengan tangan memegang dada kiri dan ditemukan obat jantung, jenis Nitrokaf Retard berisi 10 kapsul dan sudah terpakai sebanyak satu kapsul.

" Tiga bulan sebelum tewas, korban mengalami nyeri dada berat dan berobat dengan ahli penyakit jantung," ujarnya.

 

2 dari 3 halaman

Hasil Forensik

Supriadi menjelaskan, korban menerima suntik vaksin Sinovac di Puskesmas 1 Ulu Palembang, Kamis 21 Januari 2021 pukul 10.06 WIB. Sementara korban ditemukan tewas di dalam mobil dan dilanjutkan dengan pemeriksaan pada Sabtu, 23 Januari 2021 pukul 01.07 WIB.

" Dari CCTV, mobil korban terparkir pada Jumat, 22 Januari 2021 pukul 08.05 WIB, dan korban meninggal dunia dugaannya rentang waktu pukul 13.00-15.00 WIB. Atau jarak vaksinasi dengan kematian sekitar 26 jam," kata dia.

Dari hasil koordinasi dengan Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), kata dia, didapat keterangan bahwa kejadian syok anafilatif pasca imunisasi dapat diabaikan sebagai sebab kematian karena waktu terjadinya syok anafilatif berkisar 1-2 jam setelah vaksin.

Sementara korban tewas lebih dari 24 jam usai menjalani vaksinasi.

" Karena itu kami tegaskan bahwa kematian korban tidak ada kaitannya dengan vaksinasi corona," tegasnya.

3 dari 3 halaman

Berita Hoaks

Diberitakan sebelumnya, warga Jalan Sultan Mansyur, Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat I, Palembang, geger dengan penemuan mayat di dalam mobil yang terparkir di salah satu mini market, Jumat, 22 Januari 2021 malam. Korban diketahui seorang pria berstatus sebagai dokter berinisial JF, 49 tahun.

Korban pertama kali ditemukan oleh pegawai minimarket yang curiga mobil jenis Toyota Rush tak kunjung pindah sejak pagi. Malam harinya dia mengecek isi mobil dan ternyata korban sudah tewas di dalamnya.

Polisi segera mendatangi TKP untuk mengevakuasi korban ke kamar mayat Rumah Sakit M Hasan Bhayangkara Palembang. Dokter forensik telah menyelesaikan proses visum dan menemukan penyebab kematiannya.

Dokter forensik RS M Hasan Bhayangkara Palembang Indra Nasution menjelaskan, korban tewas karena sakit. Diperkirakan korban menghembuskan napasnya sejak Jumat pagi atau belum 24 jam sebelum ditemukan lantaran otot tubuhnya belum kaku.

Sumber: merdeka.com

Beri Komentar