ACT (Instagram @actforhumanity)
Dream - Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan aliran dana dari yayasan Aksi Cepat Tanggap (ACT) ke kelompok paramiliter jihad Al Qaeda. PPATK menyebut transaksi itu diduga dilakukan anggota ACT.
" Ada yang terkait dengan pihak yang ini patut diduga yang bersangkutan pernah ditangkap menjadi salah satu dari 19 orang yang ditangkap oleh kepolisian di Turki karena terkait dengan Al Qaeda, penerimanya ya," tutur Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, di Jakarta, Rabu 6 Juli 2022.
Meski begitu, Ivan menyatakan, PPATK masih melakukan pendalaman lebih lanjut atas temuan tersebut. Apakah ini memang ditujukan untuk aktivitas lain atau hanya secara kebetulan.
" Selain itu ada yang secara tidak langsung terkait dengan aktivitas-aktivitas yang memang patut diduga melanggar peraturan perundang-undangan," jelas dia.
Ivan menambahkan, laporan tentang transaksi keuangan ke pihak di luar negeri yang dilakukan anggota ACT berasal dari berbagai kalangan dan jabatan.
" Ada adminnya, ada staf akuntan, ada karyawan. Negara-negara tadi sudah saya sampaikan ada Turki, Kazakhstan, Bosnia, Albania, dan India. Ada juga ke Banglades, Nepal, Pakistan," ujar Ivan.
PPATK juga telah memblokir sebanyak 60 rekening terkait dengan aliran dana umat atau donasi ACT.
" PPATK menghentikan sementara transaksi atas 60 rekening atas nama entitas yayasan tadi di 30 penyedia jasa keuangan," tutur Ivan.
Menurut Ivan, pihaknya memang sudah cukup lama melakukan kajian berdasarkan database PPATK terkait aliran dana ACT.
Hasilnya, memang terlihat aliran dana masuk dan keluar dengan perputaran nilai mencapai Rp1 triliun per tahunnya.
" PPATK juga mendalami bagaimana struktur kepemilikan yayasan, bagaimana pengelolaan pendanaan, dan sebagainya. Memang PPATK melihat entitas yang lagi kita bicarakan ini memang berkaitan dengan kegiatan usaha yang dimiliki oleh pendirinya, ada beberapa PT di situ," jelas dia.
Menurut Ivan, yayasan lain yang terafiliasi dengan ACT tidak hanya terkait dengan donasi bantuan hingga zakat, namun juga ada perusahaan, dan lainnya yang bersinggungan dengan investasi.
" Dan di bagian bawah ada yayasan terkait ACT. Ada transaksi yang kita lihat dilakukan secara masif, namun entitas terkait si pengurus tadi. Jadi kami menduga transaksi dari bisnis ke bisnis dan dikelola. Jadi ada keuntungan," kata Ivan.
Sebelumnya, Presiden ACT membantah dugaan PPATK itu yang menyebut ada alirandana dari lembaganya ke kelompok teroris. " Jadi kalau dialokasikan dana teroris itu dana yang mana? Kami sampaikan ini supaya lebih lugas karena kami tidak pernah berurusan dengan teroris," kata Ibnu Khajar.
Sumber: Liputan6.com
10 Adu Mewah Rumah Fuji VS Thariq Halilintar, Sama-Sama Mirip Istana, Punya Siapa Lebih Megah?
Munculnya Perempuan Al-Mutabarrijat Jadi Tanda Kiamat Makin Dekat, Siapakah Dia?
Tak Terduga! 10 Artis Nonmuslim ini Ikut Puasa di Bulan Ramadan, Ada Jessica Jane & Mahalini
Doa Agar Ketika Puasa Tidak Merasa Kehausan, serta Cara Jitu Cegah Rasa Haus Saat Berpuasa
9 Gambaran Bidadari Surga yang Dijelaskan dalam Al-Quran, Seperti Apakah Mereka?