Presiden Meksiko Unggah Foto Makhluk Halus Usai Kunjungi Kampung Suku Maya, Ternyata Hantu dari Indonesia

Reporter : Nabila Hanum
Kamis, 2 Maret 2023 17:36
Presiden Meksiko Unggah Foto Makhluk Halus Usai Kunjungi Kampung Suku Maya, Ternyata Hantu dari Indonesia
Foto yang diambil pada malam hari itu menunjukkan sosok berambut putih dengan mata menyala tengah bertengger di dahan pohon.

Dream – Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, mengejutkan pengguna media sosial ketika mengunggah foto makhluk mitos penunggu hutan Amazon.

Dia mengatakan bahwa makhluk yang disebut dengan nama Aluxe itu dipotret di dekat situs arkeologi peradaban Maya kuno di Ek Balam Hutan Amazon.

" Itu (foto) diambil tiga hari lalu oleh seorang insinyur dan terlihat sangat mirip dengan 'Alux'," kata Andres di Twitter, dikutip dari metro.co.uk.

1 dari 10 halaman

Foto yang diambil pada malam hari itu menunjukkan sosok berambut putih dengan mata menyala tengah bertengger di dahan pohon. 

Menurut kepercayaan suku Maya, 'Aluxe' adalah makhluk yang suka bermain dan suka menyembunyikan barang-barang milik manusia.

Unggahan Andres tentang makhluk halus suka maya itu sontak mencuri perhatian.

2 dari 10 halaman

Beberapa akun centang biru turut berkomentar pada postingan sang presiden, sebagian besar skeptis akan postingan tersebut.

Namun, salah seorang reporter bernama Angel Pedrero Alonsoada mengatakan tweet Presiden Meksiko itu misinformasi.

Menurutnya foto itu adalah penampakan makhluk gaib di Indonesia, tepatnya di Singkawang, Kalimantan Barat, yang viral tahun 2021.

Laporan: Cika Puspita

Sumber: metro.co.uk

3 dari 10 halaman

 

4 dari 10 halaman

Dengar Bunyi Kerincing Gelang Kaki Jam 2 Pagi, Hantu Nenek Jelmaan Datang Tagih Warisan

Dream – Tinggal di kota besar dengan banyak tuntutan terkadang membuat lelah. Tak heran jika kehidupan di desa yang damai dan asri kerap dirindukan para perantau.

Hal yang sama juga dialami Athirah. Ia menyambut gembira ajakan seorang teman yang memintanya menemani pulang ke desa neneknya.

Gadis itu sangat senang lantaran sudah lama tidak merasakan suasana dan keindahan desa.

Namun entah kenapa, dalam perjalanan menuju Perlis, kampung sahabatnya, hati Athirah mendadak gelisah. Namun, dia memilih diam karena tidak ingin terbawa dengan perasaannya.

5 dari 10 halaman

Sesampainya di tempat tujuan, Athirah awalnya dibuat takjub oleh keindahan desa yang hijau dan tenang.

Namun rasa tidak nyaman kembali menyeruak begitu melihat area rumah nenek Salwa, sahabatnya.

Rumah berbahan papan yang sudah reyot dan usang tampak menurunkan rasa semangatnya.

Tidak hanya itu, rumah yang ternyata terletak persis di depan perkebunan sawit, terpisah dari tetangga tampak seolah menyeramkan.

6 dari 10 halaman

" Rumah tetangga jauh, daerahnya cukup sepi, perasaan tenang yang kuharapkan berubah menjadi ngeri. Saat malam, sangat gelap dan sunyi. Bahkan lampu jalan pun tidak berfungsi, membuat suasananya agak seram," kata Athirah.

Malam pun menghampiri. Seolah menyadari wajah Athirah yang resah, Salwa tiba-tiba bercerita tentang tingkah segelintir warga kampung neneknya.

Menurut Salwa, sebagian orang di desa itu suka melakukan syirik seperti menyimpan pusaka dan memelihara jin. Bahkan, menurut Salwa, neneknya juga sering menerima gangguan.

Namun, neneknya sudah terbiasa dengan keadaan tersebut. Karena itu, Salwa meminta Athirah untuk tidak merasa takut atau khawatir jika mendengar dan melihat sesuatu.

7 dari 10 halaman

" Saat itu, jika mengikutkan kata hati, aku benar-benar menyesal ikut dia pulang ke kampungnya. Ceritanya malah membuatku tidak dapat tidur," kata Athirah.

Benar saja, sekira pukul dua pagi, Athirah tiba-tiba merasa ingin buang air kecil. Dia pun memberanikan diri ke kamar mandi di depan kamar tempat dia dan Salwa tidur.

Pada awalnya Athirah ingin membangunkan Salwa. Tetapi dia tidak sampai hati melihat sahabatnya itu sudah tidur dengan nyenyak.

" Ketika keluar dari kamar mandi, aku terkejut melihat seorang wanita tua tiba-tiba muncul di depan ku. Nenek itu mengerutkan keningnya sambil menarik rambutnya sendiri. Mulutnya berulang kali menyebut tentang kematian. Dia juga menyebut tentang warisan tanah dan harta benda yang aku sendiri tidak mengerti," kata Athirah.

8 dari 10 halaman

Tanpa pikir panjang, Athirah berlari ke kamar dan membangunkan Salwa yang juga ikut kaget dengan apa yang ada di depannya.

Belum reda ketakutan yang dirasakan Athirah dan Salwa, makhluk itu menghilang sebelum kedua gadis itu mendengar bunyi kerincing gelang kaki dan cakaran di dinding.

Athirah yang menggigil karena ketakutan mendengar suara kerincing itu, kemudian berteriak sekuat tenaga. Mengejutkanya makhluk itu muncul kembali, tepat di depan wajahnya.

" Di tengah kami berpelukan karena takut menatap wajah nenek tua yang jahat itu, tiba-tiba Salwa muntah darah sebelum pingsan. Untung ada seorang paman yang tinggal bersama neneknya di rumah itu. Dia langsung pergi panggil ustaz untuk datang membantu," kata Athirah.

9 dari 10 halaman

Sembari menunggu kedatangan sang ustaz, makhluk itu hinggap di tiang rumah sambil memandang tepat ke arah dirinya dan Salwa.

Namun, ketika makhluk itu melihat ustaz datang ke rumah, ia berteriak sebelum menghilang di kegelapan. Padahal ustaz itu tidak berbuat apa-apa.

" Katanya sudah beberapa kali ustaz datang untuk memulihkan keadaan tetapi tidak berhasil. Mungkin juga karena makhluk itu selalu melarikan diri. Tapi untungnya ada ustaz yang segera memeriksa keadaan Salwa yang sedang pingsan," ujar Athirah.

Usai kejadian, Salwa kemudian bercerita bahwa yang dilihat Athirah pada malam kejadian itu adalah jelmaan saudara neneknya.

10 dari 10 halaman

Ternyata, selama ini saudara neneknya menyimpan dendam karena memperebutkan harta warisan.

Meski sudah mendapatkan bagiannya, saudara neneknya tetap tidak puas. Ia terus mengganggu nenek Salwa dan keluarganya hingga saat ini.

Salwa menambahkan saudara neneknya itu sangat suka memakai gelang kaki dan juga tinggal sendirian di desa yang sama.

" Warga desa tahu tentang sikap saudara nenek yang suka berbuat syirik hingga banyak yang menjauhinya," pungkas Salwa.

Sumber: mStar

Laporan: Cika Puspita

Beri Komentar