Dream – Selain jadi ladang budaya popular seperti K-Pop dan drama Korea, ternyata pendidikan di negara Korea Selatan ini dikenal sangat kompetitif.
Sebagai negara paling maju, Korea Selatan terus menggenjot pendidikan pada hasil akademis yang tinggi.
Setiap tahun pemerintah sampai harus menghentikan atau mengalihkan penerbangan selama ujian berlangsung demi mengurangi gangguan.
Banyak siswa mengaku berlomba-lomba memberikan ekstra tenaga hingga mati-matian, agar bisa masuk ke kampus Impian terbaik di negara tersebut.
Pastinya upaya mereka tidak ingin sia-sia sebab adanya kecurangan dan kesalahan apapun dari berbagai pihak lain saat ujian.
Kendati demikian, tidak lama ini insiden ujian masuk perguruan tinggi ditutup 90 detik lebih awal jadi buah bibir anak muda di Korea Selatan, Siswa yang tidak terima, menuntut pemerintah dan meminta kompensasi senilai ratusan juta rupiah.
Dikutip dari businessinsider.com, sebuah ujian masuk perguruan tinggi yang terkenal dengan sebutan suneung mengalami kesalahan teknis.
Sebanyak 39 siswa menuntut ganti rugi ke pemerintah setelah salah seorang pengawas di Sekolah Menengah Kyungdong tak sengaja menutup ujian lebih cepat.
Dari laporan media lokal, Yonhap, pengawas keliru mengklik bel penutup ujian sebelum waktunya.
Karena insiden itu, para siswa Kyungdong menuntut kompensasi sekitar Rp232 juta per orang.
Pemerintah yang merespons protest para siswa kemudian mengembalikan kertas mereka selama 90 detik saat makan siang. Para siswa hanya diperbolehkan mengisi jawaban soal yang belum terselesaikan, namun tak dengan mengoreksi jawaban dari soal-soal sebelumnya.
Meskipun demikian, para siswa mengaku kesalahan ini tak setimpal dengan dampaknya.
Para siswa terlanjur kecewa dengan retest yang dilakukan selama istirahat makan siang.
Mereka merasa terganggu dan bahkan ada yang meninggalkan ujian karena merasa putus asa.
Selain tidak memberikan banyak bantuan, retest ini juga disebutkan mengganggu jam istirahat dan membuat para siswa tidak fokus pada ujian berikutnya.
(Laporan: M Bintang Alfan Nur Fauzi)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN