Dream – Yerusalem merupakan sebuah kota kuno yang telah menjadi pusat persengketaan selama ribuan tahun. Kehadirannya memiliki makna yang sangat penting bagi tiga agama utama, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam.
Pertanyaannya, mengapa Israel sangat bersikeras menguasai Yerusalem? Ternyata, ada suatu rahasia besar yang menjadi misi Israel, yaitu menyambut kedatangan " Messiah" .
Bagi umat Yahudi, 'Messiah' diartikan sebagai penyelamat bangsa mereka. Pendirian negara Israel di Palestina dianggap sebagai prasyarat kedatangan " Messiah Palsu" . Negara Israel menjadi sarana untuk mengumpulkan diaspora Yahudi dan upaya membangun kembali " Kuil Sulaiman" .
Dalam buku " The Diary of Dajjal" yang ditulis oleh Noriagaa dan Archenarh, dua pemuda Amerika Serikat keturunan Arab, diceritakan sejarah umat Yahudi yang menyimpang dari ajaran Kitab Taurat, yaitu wahyu yang diberikan Allah kepada Nabi Musa sebagai panduan bagi Bani Israil.
Mereka meninggalkan Taurat, dan mengikuti Talmud yang ditulis oleh manusia (tujuh puluh orang Rabi di bawah pengaruh rezim Babilonia pada saat itu).
Kitab Talmud inilah yang menjadi sumber hukum dan kepercayaan umat Yahudi saat ini, dengan fokus utama pada Yerusalem dan " Kuil Sulaiman" . Kedatangan " Messiah palsu" akan diiringi dengan pembangunan kembali " Kuil Sulaiman" .
Pengertian tentang 'Kuil Sulaiman' sebenarnya adalah suatu kesalahan. Tidak ada kaitannya dengan rencana jahat dari kelompok rahasia tersebut dengan Nabi Sulaiman AS. Pada suatu waktu, Nabi Ya'kub membangun sebuah masjid, dan bangunan itu kemudian dikembangkan oleh Nabi Sulaiman ketika ia memimpin kerajaannya. Bangunan inilah yang kemudian dikenal sebagai Masjid Al-Aqsha. Nabi Sulaiman (yang dalam istilah Yahudi dikenal sebagai Salomo) mendirikan Masjid Al-Aqsha atas nama Allah pada tahun 950 SM.
Diceritakan, kaum Yahudi telah menyimpang dari kebenaran yang disampaikan para Nabi. Mereka memilih untuk mengikuti ajaran Iblis sejak masa pemerintahan Nabi Sulaiman. Pada periode tersebut, Iblis dan para pengikutnya mengajarkan sihir kepada mereka sebelum dan selama pemerintahan Nabi Sulaiman.
Setelah mengetahui hal ini, Nabi Sulaiman mengumpulkan semua panduan dan buku sihir tersebut, dan menetapkan hukuman mati bagi siapa pun yang mempelajarinya dan mengajarkannya. Semua panduan dan buku sihir itu kemudian dikubur oleh Nabi Sulaiman di bawah singgasananya. Inilah tujuan besar Israel yang ingin membangun kembali " Kuil Sulaiman" .
Kini kelompok rahasia Zionis Israel telah melakukan penggalian di bawah Masjid suci Al-Aqsa untuk mendapatkan kembali " harta karun tersembunyi" tersebut. Mereka berkomitmen untuk mencapai tujuan tanpa ada yang dapat menghalangi.
Tak berlebihan untuk menganggap Palestina mungkin tidak akan pernah mengenal perdamaian, mengingat bahwa Palestina dianggap sebagai pusat dari konspirasi global. Dengan perlahan tapi pasti, konspirasi ini sedang dirancang oleh Zionis Israel untuk menyambut kedatangan Dajjal.
Banyak dari kita yang tidak menyadari keberadaan Masjid Al-Aqsa, dan hal ini tidak terjadi tanpa alasan. Bangunan yang sering disebut sebagai Masjid Al-Aqsa adalah Dome of the Rock, atau Masjid Qubbah as-Sakhrah, yang juga dikenal dengan nama Kubah Shakhrah!
Dalam bahasa Arab, Dome of the Rock dikenal sebagai Masjid Qubbah as-Sakhrah. Di bahasa Ibrani disebut Kipat Hasela, sementara dalam bahasa Turki disebut Kubbetas Sahra. Tempat ibadah ini terletak di Temple Mount, Yerusalem, dan merupakan tempat suci bagi umat Muslim.
Pembangunan Dome of the Rock dilaksanakan antara tahun 685 dan 691 Masehi, atas inisiatif Khalifah Ummayah, Abdul Malik Ibnu Marwan. Proyek ini dipimpin oleh dua insinyur, yaitu Yazin Ibn Salam dari Yerusalem dan Raja Ibnu Haywah dari Baysan. Abdul Malik berharap bangunan ini akan menjadi " rumah bagi umat Muslim yang melindungi dari panas dan dingin" dan dijadikan sebagai tempat ziarah.
Ada laporan yang menyebutkan, Khalifah Umar bin Khattab pernah mendirikan sholat di tempat ini, dan menempatkan sebuah batu. Namun, setiap kali nama Masjid Al-Aqsa muncul di berita, baik di media Muslim maupun media Barat, yang sering ditampilkan adalah Dome of Rock atau Kubah as-Shakhrah.
Ini adalah upaya sengaja untuk memanipulasi penduduk dunia agar percaya bahwa Kubah Shakhrah adalah Masjid Al-Aqsa. Dengan demikian, ketika Masjid Al-Aqsa yang sebenarnya dihancurkan, sedikit orang yang menyadarinya.
Sekarang, ayo kita membuka mata kita. Kelompok Zionis Israel sedang merencanakan suatu agenda gelap. Mereka dengan diam-diam melakukan eskavasi di bawah Masjid Al-Aqsa. Penghancuran tempat suci ini dianggap sebagai pertanda besar untuk kedatangan Imam Muhammad Al-Mahdi di akhir zaman. Namun, apakah tujuan sebenarnya dari penggalian di bawah Masjid Al-Aqsa? Apakah mereka masih mencari " harta karun tersembunyi" yang disebutkan?
Sebenarnya, itu bukanlah tujuan dari penggalian. Karena harta karun itu telah ditemukan berabad-abad lalu, dan kita juga mengetahui siapa yang menemukannya. Harta karun yang dimaksud jauh melampaui bayangan siapapun. Yang ditemukan oleh Ksatria Templar adalah kitab sihir terlarang.
Melalui harta karun ini, mereka mempelajari seni rahasia yang kemudian membentuk dasar dari kelompok Illuminati.
Dengan melakukan ritual pemujaan kepada setan, mereka menggunakan seni ini untuk menguasai dan mengendalikan dunia. Dengan sukarela, mereka menjual jiwa mereka kepada setan, dan melalui serangkaian ritual pemujaan ilmu gaib.
Pengetahuan ini tidak pernah ditulis, melainkan disampaikan melalui simbol-simbol, ritual, dan desain arsitektur. Jadi, jika harta karun ini telah ditemukan, mengapa masih ada penggalian di bawah bangunan Masjid Al-Aqsa saat ini?
Al-Aqsa, yang dikenal sebagai Temple Mount dalam Bahasa Ibrani (Har haBayit) atau al-Haram al-Quds ash-Sharif dalam bahasa Arab, adalah tempat suci di wilayah Kota Lama Yerusalem. Di sini berdiri dua bangunan bersejarah, yaitu Masjid Al-Aqsa dan Dome of the Rock.
Selama berabad-abad, Temple Mount di Yerusalem telah menjadi medan pertempuran di antara agama-agama monoteistik besar, menyebabkan pertumpahan darah dan jiwa melayang. Penggalian yang masih berlangsung saat ini bertujuan untuk menghancurkan masjid ini dalam rangka mempersiapkan kedatangan " Mesiah palsu" atau Dajjal, pemimpin bagi mereka.
Kedatangan raja ini harus disambut dengan bangkitnya kembali Kuil Sulaiman. Untuk mencapai tujuan ini, Masjid Al-Aqsa harus dihancurkan. Israel telah melaksanakan penghancuran ini dengan metode yang mengerikan.
Ada banyak interpretasi mengenai makna Kuil Sulaiman bagi bangsa Yahudi. Sebagian menyebutkan bahwa Kuil Sulaiman terletak di selatan Dome of the Rock.
Versi lain menyatakan kaum Yahudi percaya fondasi Kuil Sulaiman berada di Masjid Al-Aqsa.
Sementara versi lain menegaskan bahwa bukan Al-Aqsa yang memikat bagi bangsa Yahudi, melainkan simbol Kuil Sulaiman itu sendiri.
Pada awal Februari 2007, pemerintah Israel memulai penggalian di bagian luar kompleks Temple Mount, dekat Masjid Al-Aqsa, serta di dinding sebelah barat. Dinding sebelah barat dianggap oleh kaum Yahudi sebagai sisa reruntuhan Kuil Sulaiman yang masih berdiri, dan mereka menyebutnya sebagai Tembok Ratapan atau Wailing Wall, salah satu tempat paling suci bagi umat Yahudi.
Penggalian tersebut bertujuan membangun dinding penghalang permanen menuju salah satu gerbang Temple Mount.
Tindakan ini memicu kemarahan umat Muslim di wilayah Palestina dan Israel, dengan pemimpin Muslim menyebutkan adanya lebih banyak penggalian diam-diam yang dilakukan.
Terungkap, saluran-saluran dibuat dari berbagai arah, termasuk ke wilayah suci Masjid Al-Aqsa. Umat Islam khawatir langkah ini bisa menghancurkan Al-Aqsha dan memicu konflik agama besar di dunia.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN