Ramai Soal Firaun, Begini 7 Fakta Makamnya Yang Hebohkan Dunia. (Ilustrasi/History)
Dream - Dalam sejarah Islam, Raja Mesir Firaun selalu dikenang karena sikapnya yang menantang kekuasaan Allah SWT.
Sosok Firaun bahkan diabadikan dalam Alquran. Firaun dianggap sebagai lambang kezaliman dan kemungkaran di dunia.
Nama Firaun kembali menjadi perbincangan akhir-akhir ini setelah muncul video pernyataan Cak Nun yang viral tentang Presiden Jokowi.
Firaun ini sebenarnya hanyalah gelar Raja Mesir. Mereka juga memiliki nama sendiri-sendiri sesuai dengan zamannya.
Salah satu Firaun Mesir yang paling terkenal adalah Tutankhamun atau biasa dikenal sebagai Raja Tut.
Tutankhamun jadi terkenal setelah penemuan makamnya pada bulan November 1922 silam, yang juga viral di masanya.
Makam Tutankhamun jadi viral karena kondisinya yang mencengangkan saat ditemukan. Makamnya penuh barang berharga dan mewah.
Berikut ini 7 fakta tentang makam Firaun Mesir Tutankhamun yang sudah menjadi penguasa sejak berusia sepuluh tahun.
National Geographic melaporkan, makam Raja Tut dibangun lebih dari 3.000 tahun yang lalu. Ada 5 ruangan di komplek kuburan Raja Tut, termasuk koridor, ruang depan dan ruang pemakaman.
Kementerian Pariwisata Mesir menyebutkan bahwa ruang pemakaman Raja Tut ukurannya 6 kali 4 meter.
Jasad Raja Tut diletakkan dalam sarkofagus persegi panjang dengan hiasan indah. Raja Tut meninggal dunia di usia sekitar 19 tahun pada 1323 Sebelum Masehi.
Seperti Firaun Mesir pada umumnya, makam Raja Tut dibangun di lokasi yang disebut Lembah Para Raja. Makamnya sendiri dibangun di bawah tanah.
Sesuai namanya, Lembah Para Raja merupakan tempat pemakaman kerajaan bagi para pemimpin dan bangsawan ternama. Lokasinya di tepi barat Sungai Nil, di seberang Kota Luxor.
Sarkofagus di Lembah Para Raja dari abad ke-16 hingga ke-11 SM dibuat dari batu. Sedangkan sarkofagus Raja Tut terbuat dari kuarsit dengan hiasan empat dewa dengan sayap terentang di tiap sudutnya.
Sebagai Firaun Mesir, banyak sekali benda-benda berharga ditemukan di area pemakaman Tutankhamun.
Menurut Smithsonian Magazine, ada sekitar 5.000 harta karun ditemukan, dan belum semuanya diteliti dengan detail.
Harta karun itu termasuk kain mewah, sandal emas, topeng emas yang ikonik, perisai dari kulit cheetah, bir, anggur, minyak dan masih banyak lagi jenisnya.
Selain menyimpan benda-benda purbakala, di komplek pemakaman Raja Tut juga ada mumi manusia lain. Termasuk dua anaknya yang meninggal dalam kandungan. Keduanya baru berumur antara 25 sampai 37 minggu.
Ada pula jasad seekor anjing yang diyakini anjing pemburu bernama Abuwtiyuw. Anjing ini diyakini dikembangbiakkan di zaman Mesir Kuno sebagai peliharaan dan penjaga.
Makam Raja Tut bernilai sangat tinggi. Penelitian International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID) menyebutkan total harta karun yang ditemukan di makam itu berharga sekitar US$26 juta atau setara Rp363 miliar.
Sementara sarkofagusnya saja punya nilai sekitar US$1,7 juta atau hampir Rp26 miliar. Ini hanyalah nilai harta karun yang masih tersisa sekarang. Padahal, sebagian benda bernilai di makam Raja Tut sudah ada yang dijarah di masa silam.
Kuburan Raja Tut ditemukan oleh pakar arkeolog asal Inggris, Howard Carter, pada 4 November 1922.
Saat menemukan makam Raja Tut, Carter benar-benar terkesima sampai dia bilang, " Itu adalah pemandangan yang melampau apa pun dan kami tidak pernah bermimpi untuk melihatnya."
" Kami terkagum-kagum oleh kecantikan dan keelokan seni yang terpajang di sana, melampaui semua yang bisa kami bayangkan, kesannya luar biasa," tambah Carter.
Meski sudah 3.000 tahun berlalu, mumi Raja Tut masih ada di makamnya, di Lembah Para Raja. Untuk menjaganya, jasad sang raja ditaruh di peti dari kaca yang bisa dikontrol iklimnya.
Jasad Raja Tut dapat disaksikan oleh masyarakat umum maupun turis. Menurut Kementerian Pariwisata Mesir, jasad raja Tut dapat disaksikan setiap hari dari jam 07.00 pagi sampai pukul 17.00 sore.
Sumber: Fox News
Advertisement
Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini

Kasus Influenza A di Indonesia Meningkat, Gejalanya Mirip Covid-19

Wanita 101 Tahun Kerja 6 Hari dalam Seminggu, Ini Rahasia Panjang Umurnya
