Dream - Terbatas kemampuan melihat bukan berarti sebuah ketidakmampuan. Semangat itulah yang ditunjukan 30 siswa penyandang disabilitas penglihatan saat mengikuti science class bertema fun learning with nature.
Event yang digelar Yayasan Mitra Netra bersama NLR Indonesia, Liliane Fonds dan Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA Universitas Negeri Jakarta itu digelar di Kuntum Farmfield, Sindangrasa, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu, 11 November 2023.
“Tujuan diadakannya “The Science Outing Class” bagi siswa tunanetra ini adalah untuk memberikan pemahaman dan menumbuhkan kesadaran betapa pentingnya kita semua belajar dan memahami Ilmu Pengetahuan Alam," ujar Kepala Bagian Humas Mitra Netra, Aria Indrawati.
Aria menjelaskan siswa tunanetra kurang mendapatkan porsi pengetahuan IPA dengan maksimal. Siswa tunanetra di Sekolah Luar Biasa (SLB) tidak mendapatkan mata pelajaran dengan maksimal karena porsi akademik jauh di bawah tingkat akademik sekolah reguler.
Kondisi hampir serupa dialami siswa tunanetra di sekolah reguler yang seringkali kurang memahami ilmu IPA dengan baik karena pendidik kurang memahami cara adaptasi pembelajaran untuk siswa yang tidak dapat melihat atau kurang dapat melihat dengan baik.
Di event science class ini, para dosen muda bersama mahasiswa calon guru mata pelajaran IPA berperan sebagai instruktur dan fasilitator pada sesi praktikum. Sementara para tutor dan instruktur Mitra Netra berperan sebagai pendamping.
Sebelum sesi praktikum, siswa diperkenalkan ragam flora dan fauna dengan meraba objek dibantu deskripsi naratif dari pengajar..
Di sesi praktikum, siswa mengikuti berbagai percobaan reaksi kimia sesuai level pendidikannya. Indra penciuman, perabaan, dan pendengaran jadi alat bantu selama mengikuti praktikum.
Beberapa praktikum yang dikerjakan adalah reaksi kimia soda kue dicampur cuka yang menghasilkan gas. Untuk membuktikan adanya gas, siswa meletakkan balon di mulut botol.
Percobaan lainnya adalah proses rambat gelombang suara menggunakan aneka benang
Untuk siswa tunanetra SMP, peserta melakukan percobaan membuat sabun padat dari ampas kopi.
Di sesi kedua, siswa belajar proses fiskositas untuk mempelajari reaksi kimia dari pencampuran tepung dengan air.
Praktikum lebih kompleks dijalani siswa tunanetra SMA dengan percobaan sifat koligatif pada proses pembuatan es krim. Siswa juga mengikuti praktikum membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit.
Selain praktikum IPA, kegiatan ini juga digunakan untuk menyuarakan kampanye We Ruing the Bella yang bertujuan mendorong perhatian masyarakat akan pentingnya memenuhi hak pendidikan anak-anak penyandang disablitas, termasuk tunanetra.
Kampanye ini dilakukan dengan membunyikan bunyi-bunyian seperti peluti, lonceng kecil, dilanjutkan dengan pembubuhan tanda tangan pada selembar kain putih sebagai komitmen mendukung pemenuhan hak pendidikan anak penyandang disabilitas.
Dilakukan setiap tahun, kampanye ini akan terus menyuarakan dorongan agar seluruh anak tunanetra di Indonesia bersekolah, dan anak tunanetra yang tidak memiliki disabilitas intelektual, memperoleh pendidikan di sekolah reguler.
Dengan bersekolah di sekolah reguler, pengembangan aspek akademik anak-anak tunanetra akan lebih maksimal sehingga mereka lebih siap melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Kerja sama Mitra Netra dengan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Jakarta telah berlangsung sejak tahun 2021. Ini bagian dari upaya Mitra Netra berperan membangun sistem pendidikan inklusif di Indonesia.
jelas Aria Indrawati.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN