Rentetan Kasus Kekerasan di Yahukimo Sepanjang Januari hingga September 2021

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Senin, 4 Oktober 2021 19:00
Rentetan Kasus Kekerasan di Yahukimo Sepanjang Januari hingga September 2021
Berikut tujuh kasus kekerasan yang terjadi di Yahukimo:

Dream - Kericuhan dan amuk massa kembali terjadi di Papua, tepatnya di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Minggu 3 Oktober 2021. Akibat kejadian itu, 6 orang meninggal dunia dan seribu warga harus mengungsi.

Peristiwa itu bukanlah yang pertama terjadi. Selama peridode Januari hingga September 2021, setidaknya telah terjadi tujuh peristiwa kekerasan di daerah tersebut.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut tujuh kasus kekerasan yang terjadi di Yahukimo:

1 dari 7 halaman

1. Pembakaran Rumah Ketua KPU

Pada Januari lalu, rumah ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Yahukimo, Papua, Yesaya Mangayang, dibakar orang tidak dikenal. Polisi menduga pembakaran tersebut terkait hasil Pilkada setempat.

" Dari keterangan awal diduga kasus tersebut terkait hasil Pilkada yang sudah ditetapkan KPU, Sabtu 23 Januari 2021 di Jayapura," kata AKBP Denny, Senin 25 Januari 2021, dikutip dari Merdeka.com.

Denny mengatakan, dari laporan yang diterima, rumah tersebut tidak terbakar seluruhnya hanya sejumlah kamar dan rumah yang berlokasi di asrama guru sudah dua bulan tidak ditempati.

Tidak ada korban jiwa dan dari keterangan para saksi terungkap sebelum insiden terjadi ada sekitar 20 orang yang diangkut truk ke TKP namun yang turun dan melakukan aksi enam orang.

" Diduga pelaku adalah pendukung dari pasangan calon yang (petahana) yang kalah dalam Pilkada kemarin, namun untuk lebih memastikan maka kasusnya akan terus diselidiki," katanya.

2 dari 7 halaman

2. Penembakan di Jembatan Besi KM 07

Sekelompok orang tak dikenal, pada Senin 22 Maret 2021, menembak warga yang sedang melintas di jembatan besi KM 07 menuju Dekai menggunakan mobil tanpa nomor polisi.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri membenarkan adanya insiden penembakan tersebut.

" Memang benar ada laporan tentang penembakan yang dilakukan OTK terhadap warga sipil yang melintas di jembatan saat menuju Dekai, Senin, sekitar pukul 10.00 WIT," kata Fakhiri, dikutip dari Merdeka.com.

Tidak ada korban jiwa karena setelah mendengar tembakan dan memastikan kendaraannya aman si pengemudi yakni Rahmat, 31 tahun, langsung mengemudikan mobilnya dengan kencang hingga tiba di Dekai.

" Setibanya di Dekai, Rahmat dan rekannya Fatma memberitahukan insiden yang dialami ke rekan dan sanak keluarga serta ke Polres Yahukimo untuk melaporkan insiden yang dialaminya," kata Fakhiri.

Dia menambahkan, keduanya menyatakan melihat tiga orang yang diduga anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang salah satunya memegang senjata laras pendek.

3 dari 7 halaman

3. Pembacokan Anggota TNI

Pada Selasa, 18 Mei 2021, dua personel TNI gugur setelah dianiaya 20 orang tak dikenal (OTK) di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua tepatnya di proyek tanggul Kali Brasa sekitar pukul 11.30 WIT.

" Penyerangan OTK yang menyebabkan dua Anggota TNI AD meninggal dunia," kata Kapendam XVII/ Cenderawasih Letkol Arm Reza Nur Patria dikutip dari Merdeka.com.

Kedua korban yakni Prada Aryuni dan Praka M Alif Nur, gugur setelah mengaami luka bacokan di bagian kepala saat tengah melakukan pengamanan pembangunan pagar bandara.

" Pada tanggal 18 Mei 2021 telah terjadi penyerangan oleh Orang Tidak Dikenal (OTK) di Bandara Nol Goliat Dekai Yahukimo yang menyebabkan 2 orang anggota dari Satgas Pamrahwan Yonif R 432 meninggal dunia," sambungnya.

4 dari 7 halaman

4. Penembakan Warga

Pada Kamis, 24 Juni 2021, teror kekerasan bersenjata kembali terjadi Papua dan menewaskan lima warga sipil.

Kelima korban diketahui merupakan karyawan PT Papua Cremona. Diketahui mereka tengan membangun jembatan di Kali Wit, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal, mengatakan, untuk total warga yang meninggal hingga saat ini berjumlah empat orang dari lima orang yang menjadi korban penembakan.

" Yang meninggal tadi malem 3, tadi pagi lagi 1, sehingga meninggal sekarang 4. Terus satu lagi masih hidup, " kata Kamal dikutip dari Merdeka.com.

5 dari 7 halaman

5. Kontak Senjata

Pada Sabtu, 10 Juli 2021, terjadi kontak senjata antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dengan aparat keamanan di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua. Akibat insiden tersebut, satu anggota polisi mengalami luka tembak di bagian perut bawah.

" Saat personel gabungan sedang melakukan penyisiran di Kali EI Kampung Mosom Dua Distrik Seradala," tutur Kamal dikutip dari Merdeka.com.

Awalnya, Satgas Nemangkawi berjumlah 12 orang bergerak dari Polres Yahukimo untuk melakukan penyelidikan keberadaan KKB di Kali EI Kampung Mosom Dua Distrik Seradalah, Kabupaten Yahukimo. Masuk pukul 19.00 WIT, tim mendapat gangguan, sehingga kontak senjata terjadi dan seorang personel tertembak.

" Mengalami luka tembak pada bagian perut bawah," jelas dia.

Evakuasi Briptu Kenny ke Jayapura pun dilakukan pagi ini sekitar pukul 07.40 WIT. Dia telah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara.

6 dari 7 halaman

6. Pembakaran Rumah Warga

Kemudian, pada Senin 16 Agustus 2021, terjadi pembakaran tiga rumah warga di Distrik Dekai, Kabupaten Yahumo, Papua, selama dua hari berturut-turu. Diketahui pelaku pembakaran berasal dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Satu unit rumah dibakar pada Senin, 16 Agustus 2021 sore dan dua unit lainnya dibakar pada Selasa, 17 Agsutus 2021.

" Aksi tersebut sangat mungkin dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Tendius Gwijangge," kata Direskrimum Polda Papua, Kombes Faisal Ramadhani.

Bukan hanya membakar tiga rumah, para pelaku juga meminta uang kepada warga yang berada di ujung bandara.

7 dari 7 halaman

7. Pembunuhan Pekerja Jembatan

Kemudian pada Minggu, 22 Agustus 2021, dua pekerja bangunan jembatan Sungai Brazza, Kampung Kribus, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua, diduga dibunuh oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Tak hanya itu, mereka juga melakukan aksi pembakaran mobil yang digunakan dua pekerja tersebut hingga hangus.

Kedua korban yakni Rionaldo Raturoma dan Dedi Imam Pamuji yang merupakan karyawan PT Indo Papua.

" Memang benar ada laporan tentang pembunuhan dua karyawan," katanya Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri, dikutip dari Merdeka.com.

Beri Komentar