KKB Tembak Mati Warga Sipil di Eromaga, Korban Sempat Teriak 'Ampun Komandan'

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Kamis, 3 Juni 2021 19:59
KKB Tembak Mati Warga Sipil di Eromaga, Korban Sempat Teriak 'Ampun Komandan'
Seorang karyawan bangunan bernama Habel Halenti menjadi korban penembakan KKB Papua.

Dream - Semakin ganas, kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali melakukan aksi kriminalnya. Kali ini seorang karyawan bangunan bernama Habel Halenti, 30 tahun, warga Kampung Eromaga, Distrik Omokia, Kabupaten Puncak, Papua, menjadi korban.

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri membenarkan, terjadinya peristiwa yang menewaskan Habel Halenti tersebut.

Fakhiri mengatakan, dari laporan yang diterima terungkap korban bersama saksi Muh Alif, sekitar pukul 12.30 WIT berangkat dari kamp karyawan di Kompleks Pancuran Kampung Kibogolome, Distrik Ilaga, ke arah Kampung Eronggobak, Distrik Omukia, menggunakan mobil dinas milik Pemda Puncak jenis pikap dobel kabin merk Ford untuk mengangkut babi.

1 dari 5 halaman

Kronologi Kejadian

Sekitar pukul 13.00 WIT, saat hendak pulang korban bersama rekannya Muh Alif ditodong senjata api oleh KKB yang membawa satu pucuk laras panjang dan satu pucuk laras pendek.

" Sebelum ditembak, korban sempat teriak " ampun komandan" , kata Fakhiri dikutip dari merdeka.com, Kamis 3 Mei 2021.

Fakhiri menambahkan, melihat rekannya di tembak, Alif langsung naik ke mobil dan melarikan diri serta melaporkannya ke Polsek Ilaga.

Saat melarikan diri, KKB sempat menembak kendaraan yang ditumpangi hingga mengenai pintu mobil. Evakuasi korban dari TKP sempat terjadi baku tembak dengan KKB namun tidak ada korban jiwa, kata Kapolda Papua Irjen Pol Fakhiri.

Sumber: merdeka.com

2 dari 5 halaman

Semakin Ganas! KKB Papua Bakar Gedung Sekolah dan Puskesmas

Dream - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua kembali melakukan aksi pembakaran. Kali ini targetnya adalah gedung sekolah, puskesmas, hingga perusakan terhadap fasilitas jalan. Kejadian ini terjadi pada Minggu, 2 Mei 2021 sekitar pukul 22.30 WIT.

" Pukul 11.30 WIT, telah datang melapor Kepala Distrik Ilaga Utara, Bapak Joni Elatotagam bahwa telah terjadi pembakaran yang berawal pada Minggu, 2 Mei 2021, sekitar Pukul 22.30 WIT," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Mustofa Kamal, dalam keterangannya, Selasa 4 Mei 2021.

Berdasarkan keterangan dari Joni Elatotagam, lanjut Kamal, pada saat berada di Kampung Uloni Distrik Ilaga Kabupaten Puncak. Melihat kumpulan asap hitam tebal yang berasal dari Kampung Mayuber sekitar Pukul 23.00 WIT.

" Sehari setelah kejadian tersebut tiba di Kampung Kimak untuk melapor kepada pihak Kepolisian, kemudian Bapak Joni Elatotagam kembali mendapat telepon dari saksi kedua bahwa Gedung SD Mayuberi telah di bakar juga oleh Kelompok KKB," jelasnya.

" Bapak Joni Elatotagam mengambil langkah yaitu pada Senin 3 Mei 2021 mendatangi Polres Puncak untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak Kepolisan," sambungnya.

3 dari 5 halaman

Semakin Ganas

Untuk fasilitas jalan yang telah dirusak oleh kelompok yang telah ditetapkan sebagai teroris oleh pemerintah yakni sebanyak tiga lokasi yakni Jalan Kimak, Jalan Tagaloa dan Jalan Wuloni Pintu Angin.

" Selain itu informasi yang didapati bawha jalan tersebut digali dengan kedalaman 25-40 Cm. Pengerusakan tersebut menurut Bapak Joni Elatotagam kemungkinan bertepatan dengan waktu pembakaran Gedung Puskesmas dan Gedung SD Nayuberi. Selain itu ada banyak sekali simpatisan KKB yang membantu pembakaran Gedung dan pengerusakan fasilitas jalan yang dibagi dalam beberapa kelompok," ungkapnya.

" Saat kelompok pertama melakukan pembakaran puskesmas dan di lanjutkan membakar SD Mayuberi, kelompok lain bertugas merusak tiga titik Jalan Mayuberi, Jalan Kimak, Jalan Wuloni dan kelompok yang bersenjata berada di pinggir jalan mengamankan simpatisan yang bekerja merusak Fasilitas Umum tersebut," sambungnya.

4 dari 5 halaman

Pengejaran dan Pengakapan Dilakukan

Sementara itu, Kapen Kogabwilhan III Kol CZI IGN Suristiawa menegaskan, aparat keamanan yang bertugas di lokasi kejadian tersebut akan melakukan pengejaran dan penangkapan terhadap para pelaku tersebut.

" Perbuatan ini jelas menunjukkan bahwa pemerintah tidak salah mengelompokkan OPM (KKB) menjadi organisasi teroris. Dan aparat keamanan disana akan mengejar dan menangkap pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, baik kepada masyarakat Papua maupun masyarakat Indonesia secara keseluruhan," tegas Suriastawa.

 

5 dari 5 halaman

Daftar Fasilitas yang Dirusak

Berikut fasilitas bangunan yang dirusak :

  • Gedung SD Mayubwri (5 Ruang Kelas)
  • Rumah Dinas Guru
  • Gedung Rumah Puskesmas Lama (yang di gunakan masyarakat sebagai kios sementara)

Berikut fasilitas jalan yang dirusak :

  • Jembatan Kimak
  • Jalan Tagaloa
  • Jalan Wuloni pintu angin

Sumber: merdeka.com

Beri Komentar