Peluncuran Program Pendampingan Dan Pelatihan Atlet Dari Toyota, Satria (Foto: Dream.co.id/Razdkanya Ramadhanty)
Dream - Mimpi bibit atlet Indonesia berkiprah di berbagai cabang olahraga kini tak lagi pupus di tengah jalan. PT Toyota Astra Motor (TAM) berusaha mewujudkan mimpi bibit atlet di Tanah Air lewat program Satria.
Program ini merupakan bagian dari kampanye global Toyota bertema “ Start Your Impossible”. Kampanye ini sebagai bentuk dukungan dalam membentuk masyarakat yang inklusif serta tantangan bagi masyarakat yang ingin menggapai sesuatu yang tadinya terasa tidak mungkin.
Khusus di Indonesia, SATRIA yang digagad TAM merupakan program pencarian atlet-atlet muda untuk dibina dan didukung. Diharapkan, para atlit terpilih bisa mewujudkan mimpi sebagai juara dan menjadi kebanggaan negeri.
Untuk menggaungkan kampanye ini, Toyota Indonesia menggandeng dua atlit nasional yaitu Markus Gideon dan Ni Nengah Widiasih.
“ Berbeda dengan sponsorship pada umumnya, Toyota tidak hanya mendukung atlit-atlit pro yang sudah sukses, tetapi juga mendukung atlit-atlit muda potensial yang memiliki jiwa ‘Start Your Impossible,” ujar Harry Tanoto, Vice President Director PT Toyota Astra Motor di Jakarta, Rabu, 28 Agustus 2019.
Harry menilai banyak atlet Indonesia yang memiliki potensi namun mereka terhambat dengan masalah pembiayaan ataupun pelatihan. Lewat program Satria, Toyota akan berusaha mendukung pendanaan, pelatihan, pendampingan, hingga pelatihan para atlet.
Toyota Indonesia juga akan melibatkan tiga orang mentor profesional seperti Richard Sambera, Nino Susanto, dan jurnalis olahraga senior Eko Widodo.
Sebanyak 20 atlet muda akan diberikan pelatihan selama enam bulan seusai kebutuhan mereka untuk kepentingan turnamen. Setelah itu, enam atlet muda terpilih akan mendapat kesempatan berkunjung ke Olympics Games dan Paralympic Games Tokyo 2020.
(Sah, Laporan: Razdkanya Ramadhanty)
Dream – Rencana pindah ibu kota ke Kalimantan Timur (Kaltim) seperti digaungkan Presiden Joko Widodo membuat perusahaan merancang strategi bisnis mereka. Meski hanya pusat pemerintah yang berpindah, perusahaan mulai melirik potensi bisnis yang bisa dikembangkan di ibu kota baru tersebut.
Salah satu yang sedang mengintip peluang tersebut adalah raksasa mobil Indonesia, PT Toyota Astra Motor (TAM).
Executive General Manager TAM, Fransiscus Soerjopranoto, dalam keterangan tertulisnya menilai pemindahan ibukota ke Kaltim sebagai rencana positif. Penilaian itu didasarkan pada tekad pemerintah menguragi beban pulau Jawa yang menjadi pusat segala kegiatan di Indonesia
“ Pulau Jawa saat ini menjadi pusat segala kegiatan baik dari sisi bisnis maupun pemerintahan, maka kami melihat ini sebagai suatu rencana yang positif,” kata pria yang karib disapa Soerjo.
Menurut Soerjo, pemerintah pastinya telah memikirkan secara matang dampak yang akan dihasilkan dari kebijakan memindahkan ibu kota.
Dia memperkirakan mobilitas masyarakat kemungkinan akan berubah seiring hijrahnya ibu kota pemerintahan dari Jakarta ke Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara, Kaltim.
“ Kemungkinan akan mobilitas yang akan berubah dengan berpindahnya ibukota tentu saja ada,” kata Soerjo.
Toyota juga tak menutup kemungkinan melakukan ekspansi di Kaltim. Dikatakan bahwa rencana pemindahan ibu kota juga dibarengi dengan kebutuhan pasar otomotif yang lebih besar di Kalimantan.
“ Tentu hal tersebut akan masuk ke dalam studi kami untuk menambah jaringan agar bisa melayani customers dengan baik sebagai bagian dari spirit beyond service Toyota,” kata dia.
Pasar otomotif di Kaltim selama ini berkontribusi 2 persen terhadap total penjualan mobil secara nasional. Khusus Toyota, provinsi ini menyumbang angka penjualan 5,4 persen.
“ Saat ini, ada tujuh outlet Toyota di Kalimantan Timur,” kata dia.
Dream – PT Toyota Astra Motor (TAM) membukukan penjualan sebanyak 6.128 unit selama Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019. Penjualannya naik dua persen daripada GIIAS 2018, yang sebanyak 6.022 unit.
“ Pencapaian ini sedikit lebih tinggi,” kata Manager TAM, Fransiskus Soerjopranoto, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Senin 29 Juli 2019.
© Dream
Menurut Soerjo, penjualannya tumbuh karena ketegangan-ketegangan politik telah turun. Misalnya, Pilpres 2019 yang sudah berakhir.
“ Akhirnya, mudah-mudahan pencapaian ini bisa menjadi cermin pertumbuhan positif pasar otomotif Indonesia ke depannya,” kata dia.
Dari 6.128 unit, mobil Toyota terlaris adalah Avanza. Mobil ini laku 1.310 unit.
Posisi selanjutnya ada Innova yang terjual 1.091 unit, Rush 1.046 unit, Calya 1.022 unit, dan Fortuner 618 unit.
“ Avanza dan Kijang Innova masih mendominasi pencapaian perolehan pesanan selama GIIAS berlangsung,” kata Soerjo.
Dia mengatakan penjualan ini membuktikan bahwa pasar mobil di Indonesia didominasi oleh kendaraan MPV dengan tujuh kursi.
Dream – Mobil anyar low multi purpose vehicle (LMPV) andalan PT Toyota Astra Motor (TAM), New Avanza, resmi mengaspal pada Januari 2019. Dengan wajah baru, Avanza menggeser jagoan mobil LMPV Mitsubishi, Xpander, pada Februari 2019.
Pada bulan lalu, “ mobil sejuta umat” ini menduduki posisi kedua sebagai mobil terlaris di Tanah Air.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan Avanza membukukan penjualan wholesales sebanyak 5.700 unit pada Februari 2019. Mobil ini “ mendepak” Xpander dari posisi puncak yang hanya mencatat penjualan sebanyak 5.532 unit.
Penjualan Avanza dan Xpander hanya selisih 168 unit.
© Dream
Di posisi ketiga, ada Honda Brio Satya yang mengantongi penjualan sebanyak 4.688 unit pada bulan yang sama.
Mobil Toyota Rush tercatat sebagai mobil terlaris keempat. Penjualan wholesale tercatat sebanyak 4.341 unit. Di posisi kelima, ada Daihatsu Sigra yang mencetak penjualan wholesale sebanyak 4.327 unit.
Berikut ini adalah 10 mobil terlaris di Indonesia sepanjang Februari 2019 yang dirilis oleh Gaikindo.
Doa Sesampainya di Tanah Air Usai Ibadah Haji, Jangan Lupa Tunaikan Sholat Sunnah 2 Rakaat Dahulu!
Hijab Syar'i Style Inara Rusli, Tengok Tutorialnya
Masya Allah! 5 Artis yang Pergi Haji Bareng Pasangan, Terbaru Raffi Ahmad dan Nagita Slavina
Akhir Pandemi Covid-19, Berakhirnya Darurat Global Covid-19
Akhir Pandemi Covid-19, Terimakasih Sarah Gilbert