Saudi Ubah Aturan Puluhan Tahun yang Larang Toko Buka Saat Jam Sholat?

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 21 Juli 2021 10:01
Saudi Ubah Aturan Puluhan Tahun yang Larang Toko Buka Saat Jam Sholat?
Selama ini, toko-toko di seluruh Saudi wajib tutup di jam sholat.

Dream - Selama beberapa dekade, bisnis komersial di Arab Saudi harus menutup toko mereka segera setelah azan pertama terdengar. Pemilik mobil harus menunggu pompa bensin dibuka lagi, sementara pelanggan di apotek, restoran, dan supermarket harus menunggu di luar.

Kebiasaan yang sudah berlangsung puluhan tahun itu sepertinya akan segera berakhir. Kerajaan akan mengizinkan toko-toko tetap buka selama waktu sholat, berdasarkan surat edaran yang dikeluarkan oleh Kepala Kamar Dagang Saudi.

" Ini dalam upaya untuk meningkatkan pengalaman berbelanja dan tingkat layanan bagi pembeli dan klien," ujar Kepala Kamar Dagang Saudi, Ajlan bin Abdul Aziz Al-Ajlan dalam surat edarannya kepada semua anggota Kamar Dagang dan Industri Saudi mengutip laman Arabnews.com

Surat Kadin Saudi

Informasi yang sama juga diperoleh dari media internasional, Reuters, yang mengutip pernyataan harian Saudi yang berafiliasi ke pemerintah.

Keputusan tersebut diambil oleh Council of Saudi Chamber sekaligus mengakhiri kewajiban menutup toko saat waktu sholat yang selama ini berlangsung.

" Untuk mencegah keramaian, pertemuan, menunggu lama di bawah tindakan pencegahan untuk memerangi virus corona dan untuk menjaga kesehatan pembeli, kami mendesak pemilik toko dan bisnis untuk tetap buka sepanjang jam kerja, termasuk waktu sholat," Okaz mengutip surat edaran oleh bisnis resmi.

Namun belum ada pernyataan resmi dari kantor media resmi Saudi terkait informasi yang sudah beredar tersebut.

1 dari 4 halaman

Malah Dinilai Melanggar Hak Pekerja

Mengomentari keputusan tersebut, Ali Sameer Shihabi, seorang penulis dan komentator politik dan ekonomi Timur Tengah, dengan fokus pada Arab Saudi, mencuit menjaga toko tetap buka selama waktu sholat adalah langkah simbolis dan praktis yang sangat besar untuk mengakhiri dominasi agama dalam kehidupan sehari-hari.”

Shihabi juga mengatakan penutupan toko waktu sholat menjadi alasan masyarakat untuk istirahat panjang. Alhasil, membuat pelanggan harus menunggu barang dan jasa.

" Bahkan di institusi pemerintah, itu menambahkan margin besar inefisiensi untuk output di Kerajaan," kata dia.

 

2 dari 4 halaman

Jadi Perdebatan

Tetapi, Ekonom Saudi, Habibullah Al Torkistani, mengatakan keputusan itu tidak akan berpengaruh pada ekonomi nasional. Dia menyebut penutupan di waktu sholat memberikan kesempatan bagi pekerja untuk beristirahat.

" Bahkan ketika mengizinkan toko beroperasi selama waktu sholat, toko akan berhenti bekerja untuk memberi istirahat kepada pekerja. Ini adalah bagian dari hak-hak pekerja," kata dia.

Al Torkistani menambahkan gerai yang menjual barang-barang yang diperlukan, seperti toko di jalan raya, mungkin dapat mengambil manfaat dari keputusan tersebut.

" Karyawan memutuskan kapan harus berhenti bekerja untuk menjalankan kewajiban agama mereka dan tidak ada yang bisa mencegahnya," katanya.

Perdebatan untuk menjaga toko dan bisnis tetap buka selama waktu sholat telah menjadi topik diskusi di banyak tempat di antara anggota masyarakat Saudi dan sudah berlangsung cukup lama.

Sebelum reformasi baru-baru ini, pelanggaran diatur oleh Komisi Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan (CPVPV), juga dikenal sebagai Haia, atau polisi agama.

Petugas komisi memiliki kekuatan untuk menangkap dan menghukum pemilik toko karena menunda penutupan toko mereka selama beberapa menit. Hukuman berkisar dari penahanan hingga deportasi untuk penjaga toko ekspatriat, dikutip dari Arab News.

 

3 dari 4 halaman

Alhamdulillah, Penerima Vaksin Sinovac Diizinkan Masuk ke Saudi

Dream - Kabar baik datang dari Arab Saudi. Negara kerajaan itu telah membolehkan warga asing yang sudah mendapatkan vaksin Sinovac masuk ke wilayahnya.

Kabar ini pertama kali diungkapkan Menteri Agama Malaysia, Zulkifli Mohamad Bakri. Lewat akun Twitternya, dia meminta masyarakat menyebarkan informasi ini terutama kepada keluarga yang ingin melaksanakan haji dan umroh di masa datang.

" Alhamdulillah, Arab Saudi telah memasukkan Sinovac dalam senarai vaksin yang diterima bagi kemasukan ke sana," tulis Zulkifli dalam Bahasa Melayu.

Dia mengatakan masyarakat tidak perlu lagi khawatir jika ingin melaksanakan haji atau umroh karena mendapat vaksin Sinovac. Zulkifli mengajak semua orang untuk bersama memerangi Covid-19.

 

 

4 dari 4 halaman

6 Vaksin Disetujui Saudi

Dalam laman resmi eservices.moh.gov.sa, Kementerian Kesehatan Saudi mengeluarkan aturan baru terkait permohonan izin masuk. Hanya orang sudah mendapatkan vaksinasi yang dibolehkan masuk.

Kementerian juga membuat daftar vaksin yang diizinkan di Saudi. Ada enam vaksin yang dibolehkan yaitu Pfizer-BioNTech, Moderna, AstraZeneca, Janssen, Sinopharm, dan Sinovac.

Bagi warga asing yang tidak memiliki identitas nasional Saudi atau Iqama dan ingin berkunjung ke negara tersebut dapat mendaftarkan vaksinnya pada tautan https://muqeem.sa/#/vaccine-registration/home.

Beri Komentar