Ilustrasi
Dream - SMA di Paris akan menerapkan aturan membolehkan para siswa untuk merokok di lingkungan sekolah. Hal ini untuk mencegah agar para siswa tidak menjadi target serangan ekstrimis saat mereka merokok di jalanan.
Aturan ini digagas oleh serikat pengelola sekolah terkemuka di Perancis, SNPDEN, lima hari setelah serangan pada 13 November tahun lalu. Gagasan ini sempat ditolak oleh Kementerian Kesehatan Perancis. Namun usul ini kembali mengemuka pada pekan lalu.
Berdasarkan catatan pemerintah, sebanyak sepertiga remaja Perancis usia 15-19 tahun merupakan perokok.
" Sepanjang masa reses, lebih dari 2.000 sekolah di Perancis, puluhan remaja dan bahkan ratusan orang berkumpul membentuk kelompok statis dan merokok selama 15 hingga 20 menit," tulis SNPDEN.
Penolakan Kementerian Kesehatan mengindikasikan upaya Pemerintah Perancis untuk menekan jumlah perokok. Ditargetkan pada 2019 perokok di Perancis dapat turun sebanyak 10 persen.
" Keadaan darurat tidak akan mengubah apa-apa," bunyi salah satu pasal dalam aturan anti-rokok.
Pemerintah juga menghukum kepala sekolah yang kedapatan membolehkan para siswanya merokok dengan denda antara 135 euro, setara Rp 2 juta hingga 750 euro, setara Rp 11 juta.
Sumber: emirates247.com
Advertisement
Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu

Celetukan Angka 8 Prabowo Saat Bertemu Presiden Brasil

Paspor Malaysia Duduki Posisi 12 Terkuat di Dunia, Setara Amerika Serikat

Komunitas Rubasabu Bangun Budaya Membaca Sejak Dini


Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab

Lihat Video Baut Kendur Thai Lion Air Saat Terbang yang Bikin Geger



Dari Langgar ke Bangsa: Jejak Sunyi Kiai dan Santri dalam Menjaga Negeri

Air Hujan di Jakarta Mengandung Mikroplastik, Ini Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh

Pria Ini Punya Sedotan Emas Seharga Rp233 Juta Buat Minum Teh Susu