Disinfektan Korea Selatan (Shutterstock)
Dream - Wali Kota Seoul, Park Woon-soon menyayangkan sikap warganya yang mulai lengah dengan protokol kesehatan. Kini mulai banyak warga di ibukota Korea Selatan itu yang tak lagi mematuhi ketentuan jaga jarak serta bertambahnya pengguna kendaraan umum.
Jika dalam tiga hari ke depan kasus baru di Seoul tidak turun di bawah 30 pasien baru per hari, Pemerintah setempat kemungkinan akan menerapkan ketentuan physical/social distancing yang lebih ketat.
Penurunan kasus pasien baru Covid-19 ini mendesak dilakukan pemerintah Korea agar penambahan kasus tidak bobol ke tingkat ratusan.
" Jika Seoul terpenetrasi (oleh COVID-19), maka seluruh Republik Korea akan terpenetrasi," ujar Wali Kota Seoul, Park Won-soon dikutip dari Liputan6.com.
Menurut Park, kasus harian Virus Corona pada Juli bisa mencapai 800 kasus sehari jika angka penularan tidak kunjung turun.
Berdasarkan data CDC Korsel, kasus pasien baru Covid-19 pada 20 Juni kemarin sempat menyentuh 67 kasus, lalu menurun menjadi 48, dan kasus hari ini menjadi 17 kasus. Kasus tertinggi berada di Daegu yakni 6.900 kasus.
Di Ibu Kota Seoul tercatat ada 1.224 kasus, di Busan ada 150 kasus, dan di Incheon ada 329 kasus. Sementara, kasus impor mencapai 630
Hingga Senin 22 Juni, Korea telah melakukan 1,1 juta tes PCR per hari. Total kasus corona di Korsel mencapai 12.438 kasus dan 280 orang meninggal dunia. Hampir seluruh korban meninggal adalah lansia berusia di atas 60 tahun.
(sah, Sumber: Liputan6.com)
Dream - Otoritas kesehatan Korea Selatan akan mengimpor obat anti-viral Remdesivir untuk mengobati pasien baru Covid-19. Sebelum Negeri Ginseng ini dinyatakan telah bebas Corona namun kasus baru muncul setelah pelonggaran lockdown.
Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) Jeong Eun-kyeong mengatakan, Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan harus terlebih dahulu menyetujui impor obat meskipun tim dari pemerintah telah menyimpulkan remdesivir menunjukkan hasil positif untuk pengobatan Covid-19.
Perusahaan Gilead sendiri yang berbasis di Foster City, California, mengatakan obat itu telah menunjukan hasil yang baik bagi penderita penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona. Perusahaan juga telah memberikan data yang menunjukkan bahwa obat ini bekerja lebih baik ketika diberikan pada tahap awal infeksi.
Hasil awal dari uji coba yang dipimpin oleh US Institutes of Health menunjukkan, remdesivir dapat memulangkan pasien rawat inap hingga 31 persen dibandingkan dengan pengobatan plasebo, meskipun tidak secara signifikan meningkatkan kelangsungan hidup.
Remdesivir, yang sebelumnya gagal sebagai pengobatan untuk Ebola, dirancang untuk menghentikan beberapa virus yang dapat bekerja membuat salinannya dirinya sendiri di dalam sel yang terinfeksi.
Setelah melakukan kampanye pelacakan dan pengujian intensif untuk menumpulkan gelombang awal infeksi virus korona pada bulan Februari dan Maret, Korea Selatan telah mengalami wabah yang lebih kecil tetapi terus-menerus karena telah melonggarkan kebijakan social distancing dalam beberapa minggu terakhir.
Hingga tengah malam pada hari Kamis, KCDC melaporkan terdapat 58 kasus baru, sehingga total kasus corona di Korea Selatan menjadi 11.402, dengan 269 kematian.
Lonjakan baru infeksi telah bermula di Seoul dan daerah sekitarnya, meningkatkan kekhawatiran bahwa ibu kota yang berpenduduk padat dapat mendorong persebaran wabah yang lebih luas.
Kekhawatiran itu mendorong para pejabat untuk menutup sebagian besar fasilitas yang dikelola pemerintah seperti museum, galeri, dan teater.
Sementara itu, otoritas pendidikan mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan dengan pembukaan kembali sekolah secara bertahap, tetapi memberlakukan batasan pada jumlah anak yang diizinkan dalam beberapa sekolah. Ratusan sekolah di seluruh negeri telah ditutup kembali, ketika kasus baru bermunculan.
(Sah, Sumber: Channelnewsasia)
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal