Dream - Militer Israel kembali membunuh ratusan warga Gaza, Palestina, Kamis 29 Februari 2024. Sedikitnya, 112 orang dilaporkan tewas dan 769 luka-luka dalam serangan keji tersebut.
Para korban merupakan warga sipil yang sedang berkerumun dalam antrean menunggu bantuan di Gaza bagian utara.
Seorang saksi yang tak disebutkan namanya, menyebutkan kekacauan terjadi saat ribuan orang berkerumun menuju truk bantuan di bundaran Nabulsi. Tak lama setelah itu, tentara Israel menembaki kerumunan karena mereka terlalu dekat dengan tank.
Seorang warga Gaza lainnya, Ali Awad Ashqir, mengaku pergi mencari makanan untuk keluarganya yang kelaparan, menyebut telah menunggu selama dua jam sampai truk mulai berdatangan.
" Saat mereka tiba, tentara pendudukan (Israel) menembakkan peluru artileri dan senjata," kata dia.
Dilansir dari Times of Israel, juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan militer melepaskan beberapa tembakan peringatan untuk membubarkan massa yang menyergap truk bantuan.
Lantaran kerumunan semakin besar, Hagari mengklaim konvoi truk bantuan mencoba mundur dan menyebabkan puluhan warga Gaza tertabrak, hingga tewas dan terluka.
Hagari membantah pasukan Israel melakukan penembakan atau serangan apa pun pada saat itu. Pejabat Israel lainnya mengklaim sebagian besar warga yang tewas akibat terinjak-injak atau tertabrak truk konvoi bantuan.
Dalam beberapa video yang beredar di media sosial, terlihat rekaman saat ribuan warga Palestina lari berhamburan ketika insiden penembakan terjadi.
Kini warga Palestina yang tewas dan terluka dibawa ke beberapa rumah sakit di Gaza utara, termasuk Rumah Sakit Al Shifa, Rumah Sakit Kamal Adwan, dan Rumah Sakit Al Ahli Arab.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan Al Shifa dan rumah sakit lain di Gaza utara mengalami kerusakan parah sejak agresi Israel dimulai, dan hampir tidak berfungsi akibat kekurangan bahan bakar dan pasokan.
Sementara itu jumlah korban tewas selama genosida Israel di Gaza telah mencapai lebih dari 30 ribu orang.
Kondisi ini kian diperparah dengan minimnya bantuan makanan dan kesehatan, hingga menyebabkan gizi buruk akut bagi ribuan anak Palestina.