Siapa yang Coba Hancurkan Kota Suci Mekah?

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 2 Agustus 2017 10:01
Siapa yang Coba Hancurkan Kota Suci Mekah?
Ada konflik yang tumpang tindih antara Arab Saudi dengan Houthi, kenapa?

Dream - Sebelum musim haji tiba, laporan serangan rudal pemberontak Houthi untuk kedua kalinya ke Mekkah muncul. Muncul pertanyaan, mengapa Houthi mencoba menyerang Mekah?

Serangan rudal kali ini yang kedua diluncurkan Houthi. Sebelumnya, pada Oktober 2016, Houthi meluncurkan serangan dengan rudal Scud jenis Burkan-1 ke Mekkah.

Tapi Houthi membantah serangan yang ditargetkan di lapangan udara King Abdul Aziz, Jeddah.

Pada serangan terakhir, Houthi disebut-sebut mengakui sasaran serangan rudal ke Pangkalan Militer Udara Raja Fahd yang sangat dekat dengan Masjidil Haram.

Rudal itu tak memasuki Mekkah karena berhasil digagalkan Saudi di daerah Al-Wasliya di Taif.

Kenapa Houthi menyerang Mekah? Menurut laman Malaysia Sinar Harian, perang saudara di Yaman yang sedang berlangsung menjadi penyebabnya. 

Yaman telah menjadi medan perang saudara antara Houthi di bawah pimpinan Abdul Malik Badruddin Al-Houthi dengan Presiden Abdrabbuh Mansur Hadi.

Abdrabbuh Mansur Hadi didukung Arab Saudi sebagai pemerintah Yaman yang sah dan menang besar dalam pemilu 2012. Houthi yang awalnya mendukung, menarik dukungan kepada Mansur Hadi dan merebut kekuasaan pada awal 2015, ketika pemerintah mencoba mengurangi subsidi bahan bakar dan melakukan desentralisasi kekuasaan. (ism) 

1 dari 2 halaman

Perang Antara Iran dan Arab Saudi?

Perang Antara Iran dan Arab Saudi? © Dream

Dream - Presiden Mansur Hadi dipaksa mengundurkan diri setelah ditahan Pemberontak Houthi. Houthi diduga kuat mendapat dukungan dari Teheran, Iran.

Arab Saudi di bawah Menteri Pertahanan Pangeran Mohammad Bin Salman mengambil sikap campur tangan militer dengan menggelar Operasi Decisive Storm di Yaman sejak Maret 2015.

Sekutu Saudi seperti Uni Emirat Arab turut menjadi korban serangan Houthi ketika kapal tentaranya ditembak di pelabuhan Mocha, Yaman. Lebih rumit lagi, Arab Saudi kini tidak mendapat dukungan dari Qatar akibat boikot yang dilaksanakan Riyadh dan sekutunya.

Sebenarnya, perkembangan yang lebih bahaya terjadi sekitar pertengahan Juli 2017 ketika Houthi menyatakan mereka telah berhasil menembak rudal ke fasilitas minyak milik Arab Saudi di pelabuhan Laut Merah di Yanbu.

Amerika Serikat membenarkan pernyataan itu. Keberhasilan Houthi ini mengkhawatirkan karena jarak antara Saada, lokasi peluncuran rudal di Yaman, dengan Yanbu hanya berjarak 900 kilometer. (ism) 

2 dari 2 halaman

Dari mana Houthi Memperoleh Rudal?

Dari mana Houthi Memperoleh Rudal? © Dream

Dream - Iran dituduh memberikan rudal kepada Houthi. Negeri para Mullah ini diduga menyalurkan amunisi dan alutsista melalui Pelabuhan Hodeiba di Yaman barat.

Iran mendukung Houthi karena kepentingan strategisnya di Laut Merah dan Teluk Aden. Inilah sebabnya Iran telah mengirimkan berbagai bantuan keuangan dan persenjataan besar-besaran kepada Houthi sejak 2004 silam.

Seringkali bantuan persenjataan Iran diblokir atau disita oleh pemerintah Yaman, bahkan sebelum dikuasai Houthi. Oleh karena itu, Arab Saudi dan Abdrabbuh Mansur Hadi mencoba untuk memperketat akses pelabuhan yang dimanipulasi Iran-Houthi.

Langkah yang paling tepat untuk mengakhiri perang ini adalah dengan negosiasi, yakni menegakkan kembali Resolusi PBB 2216 yang menuntut faksi pemberontak Houthi untuk mengembalikan senjata kepada pemerintah dan kembali ke perundingan bersama Abdrabbuh Mansour Hadi.

Tetapi, Houthi ternyata bersikeras untuk menguasai Yaman melalui perang dan enggan menghadiri setiap perundingan damai seperti pada April 2016.

Maka intervensi militer Arab Saudi dan sekutunya dapat dipahami sebagai satu-satunya pilihan. Langkah Arab Saudi dan sekutunya tidak hanya untuk menghentikan perang saudara di Yaman, tetapi juga mencegah serangan Houthi di wilayah Arab Saudi.

Akibatnya, nyawa orang sipil di Mekah, Yaman, dan Arab Saudi terus menjadi taruhan. (ism) 

Beri Komentar