Siapakah Orang Paling Pelit dalam Pandangan Rasulullah SAW?

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 5 November 2018 15:00
Siapakah Orang Paling Pelit dalam Pandangan Rasulullah SAW?
Bukan mereka yang tak mau bersedekah, tapi...

Dream - Pelit atau kikir merupakan sifat yang dianjurkan untuk dihindari oleh umat Islam. Dalam ajaran Islam, sifat ini tergolong tercela.

Banyak dalil yang menyatakan pelit merupakan sifat buruk. Baik berupa ayat Alquran, hadis Rasulullah Muhammad SAW, hingga pandangan para ulama.

Mungkin, banyak yang mengidentikkan sifat ini dengan harta dan kekayaan. Terlebih disangkutpautkan dengan amalan sedekah.

Tetapi, rupanya Rasulullah SAW punya penjelasan tersendiri mengenai orang yang paling pelit. Siapakah mereka?

1 dari 2 halaman

Rasulullah SAW Menyebutnya dengan Al Bakhiilu

Dikutip dari laman bincangsyariah.com, orang yang sangat pelit disebutkan Rasulullah SAW dalam hadisnya yang diriwayatkan Tirmidzi dari Ali bin Abi Thalib RA.

Rasulullah SAW bersabda, " Orang yang sangat pelit adalah orang yang ketika namaku disebut di sampingnya, ia tidak mau membaca sholawat kepadaku."

Hadis ini, selain tercantum dalam Sunan At Tirmidzi, juga terdapat dalam kitab Al Mustadrak Ala Shahihain karya Imam Al Hakim. Dalam kitab tersebut, Imam Al Hakim menyatakan hadis ini memiliki derajat shahih.

Rasulullah SAW menyebut orang pelit dengan julukan Al Bakhiilu. Imam Al Mubarakfuri dalam kitab Tuhfatul Ahwadzi, memberikan penjelasan mengenai julukan ini.

" Al Bakhiilu artinya yang sempurna sifat pelitnya."

2 dari 2 halaman

Ganjaran Bersholawat

Membaca sholawat bukanlah perkara yang sulit namun masih ada yang tidak berkenan. Padahal, Rasulullah SAW menjamin ganjaran yang didapat orang yang mau membaca sholawat.

Hal ini tertuang dalam hadis riwayat Muslim dari Abdullah bin Amru bin Ash RA.

" Dari Abdullah bin Amru bin Ash, bahwasannya ia pernah mendengar Nabi SAW bersabda, 'Jika kalian mendengarkan seorang muazin (azan), maka ucapkanlah seperti apa yang ia ucapkan, kemudian bersholawatlah kepadaku, karena sungguh siapa yang membaca sholawat untukku satu kali sholawat, maka Allah akan bersholawat untuknya (merahmatinya) sepuluh kali. Kemudian, mintalah kalian kepada Allah untukku sebuah wasilah (perantara), maka sungguh hal itu adalah tempat di surga yang tidak diperkenankan (menempatinya) kecuali untuk seorang hamba dari hamba-hamba Allah. Dan aku berharap aku lah yang mendapatkannya. Maka siapa yang memintakan wasilah untukku, ia halal mendapatkan syafaat."

Selengkapnya...

Beri Komentar