Mengkopolhukam Mahfud MD Dan Presiden Joko Widodo
Dream - Kasus pelanggaran hak azasi manusia (HAM) menjadi isu yang melingkupi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) periode kedua.
Menteri Koodinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md mengatakan, akan membahas masalah HAM masa lalu di masa jabatannya.
" Pasti akan dibahas. Upaya upaya menuntaskan HAM masa lalu itu sudah dibahas. Dan saya kira dari waktu ke waktu sudah jadi pembahasan dan agenda, dan kita akan membahasnya sudah pasti," kata Mahfud dilaporkan Liputan6.com, Jumat, 25 Oktober 2019.
Meski demikian, kata Mahfud, penuntusan kasus pelanggaran HAM ini tidak bisa diartikan sebagai kehendak sekelompok orang.
" Harus untuk kepentingan bangsa dan negara," ujar dia.
Jaksa Agung ST Burhanuddin. ©2019 Merdeka.com/Nur Habibie
Sementara itu, Jaksa Agung, Sanitiar (ST) Burhanuddin bakal memprioritaskan kasus pelanggaran HAM berat. Tetapi, dia akan meninjau terlebih dahulu sejauh mana syarat formal dan material kasus tersebut.
" Tapi kita untuk kasus HAM ini kan masih kalau belum memenuhi syarat materiel formil ya tentu kita clear berkas. Apabila syarat formil materiil tidak terpenuhi ya, nuwun sewu (mohon maaf)," ujar Burhanuddin dilaporkan Merdeka.com
Selain itu, dia juga memastikan prioritas program penindakan pemberantasan korupsi. Pihaknya juga berkoordinasi dengan KPK untuk mengungkap kasus besar dan pencegahan.
" Pasti lah. Kita akan tetap prioritas (kasus korupsi)," ucap dia.
Bukan hanya itu, terkait program tangkap buronan, lanjut Burhanuddin, kejaksaan juga akan kembali digencarkan. Dia meminta waktu untuk menginventarisir daftar buronan.
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan para menteri di Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Salah satu nama yang menarik menjadi perhatian yaitu S.T Burhanuddin.
Nama Burhanuddin sudah lama berada di bursa calon Jaksa Agung. Nama ST Burhanuddin bersama R Widyopramono, dan Fery Wibisono sempat mencuat pada 2014 menggantikan Basrief Arief. Tapi, ketiga nama itu, menghilang setelah masuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dari laporan Liputan6.com, nama Burhanuddin muncul dan disebut sebagai Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara. Salah satu kasus yang dia tangani yaitu, Peninjauan Kembali perkara Yayasan Supersemar.
Burhanuddin kala itu menggugat Mahkamah Agung karena kesalahan penulisan pada putusan. " MA itu seharusnya menulis Rp3,7 triliun. Tapi, di salinan putusan itu ditulis hanya Rp3,7 juta," kata Burhanuddin.
Burhanuddin disebut pensiun di lingkungan Kejaksaan Agung pada 1 Agustus 2014.
Usai tak lagi menjabat, nama Burhanuddin muncul di laman Forlap Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi. Dia disebut mengajar sebagai pengajar di program studi ilmu hukum, Universitas Satyagama.
Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya mengumumkan formasi lengkap 38 Menteri yang diberi nama Kabinet Indonesia Maju. Dari 38 nama itu terdapat beberapa menteri Kabinet Kerja sebelumnya.
Presiden Jokowi, Wakil Presiden KH Maruf Amin dan 38 menteri semua duduk lesehan di tangga veranda Istana Merdeka, Rabu 23 Oktober 2019.
Semua dalam posisi duduk di anak tangga, mengenakan batik. Tak lagi mengenakan baju putih-putih.
" Pagi hari ini saya ingin mengenalkan Kabinet Indonesia Maju yang lima tahun ke depan fokus pengembamngan SDM dan penciptaan lapagan kerja dan pemberdayaan. Saya pekenalkan," tegas Jokowi.
Berikut Susunan Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo dan KH Maruf Amin:
1. Menko Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD
2. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
3. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy
4. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
5. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
6. Menteri Sekretaris Negara Pratikno
7. Menteri Dalam Negeri Jenderal Polisi Tito Karnavian
8. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
9. Menteri Agama Jenderal Purnawirawan TNI Fakhrul Razi
10. Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly
11. Menteri Keuangan Sri Mulyani
12. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Pendidikan Tinggi Nadiem Anwar Makarim
13. Menteri Kesehatan Jenderal TNI Dr Terawan Agus Putranto
14. Menteri Sosial Juliari Batubara
15. Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah
16. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita
17. Menteri Perdagangan Agus Suparmanto
18. Menteri ESDM Arifin Tasrim
19. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
20. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
21. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate
22. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo
23. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar
24. Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo
25. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar
26. Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil
27. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa
28. Menpan Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo
29. Menteri BUMN Erick Thohir
30. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki
31. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusbandio
32. Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga
33. Menristek dan Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro
34. Menteri Pemuda dan Olahraga Jainudin Amali
35. Kepala Staf Kepresidenan Jend Purnawirawan Moeldoko
36. Sekretaris Kabinet Pramono Anung
37. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia
38. Jaksa Agung ST Burhanuddin
Dream - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menceritakan pengalamannya yang takut tentara saat zaman Orde Baru.
Tapi, kenangannya pada tentara itu berubah ketika mengenal Wiranto.
" Dulu waktu zaman Orde Baru itu saya adalah mahasiswa dan dosen muda. Takut sama tentara, tapi ada tentara saya kagumi salah satunya Pak Wiranto," kata Mahfud, dilaporkan Liputan6.com, Rabu, 23 Oktober 2019.
Selain Wiranto, kata Mahfud, ada sosok lain di TNI yang dia kagumi, diantaranya Sudrajat, Sarwan Hamid, dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Mahfud menyebut, para tentara itu dia kagumi karena kepiawaiannya dan kepintarannya di bidang militer.
" Ternyata banyak jenderal yang pintar-pintar begitu, (sebab) gambaran orang di zaman Orde Baru, kalau tentara tuh kasar," ucap dia.
Mahfud mengatakan, dia bersyukur dapat menggantikan Wiranto sebagai menteri yang mengurusi pertahanan dan politik Indonesia.
Dream - Mahfud MD, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Santer dikabarkan Mahfud akan masuk dalam jajaran menteri kabinet.
Usai pertemuan tersebut, Mahfud mengakui mendapat permintaan untuk membantu Jokowi. Mahfud akan masuk dalam jajaran kabinet tetapi belum disebutkan posisi apa yang akan diampunya.
" Saya diminta untuk membantu beliau sebagai salah satu menteri," ujar Mahfud di Istana Negara, Senin 21 Oktober 2019.
Mahfud mengatakan Jokowi mengajak dia membicarakan sejumlah persoalan yang tengah terjadi di Indonesia. Mulai dari pelanggaran HAM, penegakan hukum, pemberantasan korupsi, dan lain sebagainya.
Terkait posisi menteri, Mahfud menduga akan ditempatkan di seputar bidang hukum, politik, ataupun agama. Dia mendasarkan dugaannya pada ucapan Jokowi yang mengetahui riwayat hidup Mahfud.
" Saya kira saya surprise juga, Presiden tahu betul riwayat hidup saya, beliau sudah tahu saya tempatnya di mana," kata dia.
Lebih lanjut, Mahfud mengatakan pelantikan para menteri akan berlangsung pada Rabu lusa, 23 Oktober 2019. Hari ini, kata dia, hanya proses pengenalan dengan pemanggilan nama satu per satu.
" Besok Rabu diperkenalkan semua, jam 7 diperkenalkan dan jam 9 penyerahan SK," kata Mahfud.
Seperti diketahui Jokowi mengisyaratkan kabinet jilid II akan diumumkan usai pelantikannya sebagai presiden RI. Meski tak memberi jadwal pasti, presiden mengatakan pengumuman nama kabinet baru akan diumumkan 1-3 hari ke depan.
Presiden Jokowi juga akan memanggil para calon menteri ke Istana sebelum diperkenalkan ke publik. (Sah)
Dream - Setelah Mahfud MD dan Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu atau Tetty Paruntu tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, tokoh ketiga berkemeja putih hadir. Tokoh ketiga yakni Founder Gojek Nadiem Makarim.
Nadiem tiba di Kompleks Istana Kepresidenan sekitar pukul 10.20 WIB, Senin 21 Oktober 2019.
Nadiem tiba seperti dua tokoh lainnya, Mahfud MD dan Tetty Paruntu, dengan mengenakan kemeja putih. Nama Nadiem memang kerap muncul di prediksi susunan Kabinet Kerja Jokowi-Maruf Amin periode 2019-2024.
Sebelumnya, Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD tiba lebih awal pagi ini. Disusul Tetty Paruntu yang tiba juga berkemeja putih.
Nadiem dikenal karena inovasinya dalam bidang teknologi. Pria kelahiran 4 Juli 1984 sukses mengantarkan Gojek menjadi salah satu perusahaan yang menyandang gelar Unicorn Indonesia.
Di tangan Nadiem, Gojek melebarkan sayap hingga beroperasi di sejumlah negara. Beberapa di antaranya seperti di Vietnam, Singapura, dan kini tengah menjajaki kemungkinan beroperasi di Malaysia.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Fakta-Fakta di Balik Meninggalnya Nandi Juliawan, Pemeran Encuy Preman Pensiun