Ilustrasi Kapal Selam.
Dream - Dalam dunia militer, seorang prajurit bahkan perwira dituntut memiliki kredibilitas tinggi dalam menjalankan tugas. Mereka juga harus taat dengan segala aturan yang berlaku dan siap menerima konsekuensi jika melakukan pelanggaran.
Seperti yang terjadi antara seorang perwira wanita Angkatan Laut Inggris dan atasannya. Keduanya dipecat karena terlibat skandal seks saat bertugas di dalam kapal selam HMS Vigilant.
Letnan Rebecca Edwards, 25 tahun, bersama komandannya, Kapten Stuart Armstrong, 41 tahun, diduga telah menjalankan perbuatan tak senonoh saat HMS Vigilant menyelam di Samudera Atlantik.
Laporan Metro menyebutkan skandal persetubuhan tersebut terjadi di dalam kapal selam yang dipersenjatai rudal berhulu ledak nuklir Trident itu.
Saat menjalankan aksi tak terpuji itu, Rebecca mengenakan seragam Armstrong. Dia juga dilaporkan memberikan perintah bernada gurauan kepada kru HMS Vigilant.
Karena dianggap melanggar kode disiplin Angkatan Laut Inggris, lima perwira yang saat itu berada di HMS Vigilant mengancam mengundurkan diri sebagai bentuk protes.
Laporan awal menyebutkan HMS Vigilant sedang menuju Amerika Serikat untuk mengambil hulu ledak nuklir baru untuk rudal Trident.
© Dream
Saat kasus ini mulai menyeruak dan jadi pembicaraan hangat di kalangan warganet, keluarga Rebecca mengeluarkan pernyataan. Kakeknya, Thomas Walker, 75 tahun, mengklaim cucunya itu justru telah menjadi korban.

" Kasus ini benar-benar menyedihkan. Dia (Armstrong) seharusnya tidak melibatkan cucu saya. Dia harus memperlihatkan rasa tanggung jawab yang lebih terhadap gadis muda seperti Rebecca," jelas Walker kepada Mail on Sunday.

Rebecca dan Armstrong telah dikeluarkan dari kesatuan kapal selam sesampainya di Amerika Serikat. Seorang sumber mengatakan kepada The Sun, " Kejadian yang sangat buruk terjadi di HMS Vigilant dan kami mencoba mengungkapkannya."
Selain Rebecca dan Armstrong, komandan kedua, Lt Cdr Michael Seal, diduga juga telah melakukan hubungan seksual dengan seorang perwira wanita lain yang tidak disebutkan namanya.
Angkatan Laut Inggris sejak 2011 mengizinkan perwira wanita bertugas di dalam kapal selam.
Juru bicara Angkatan Laut Inggris mengatakan, " Kami membenarkan bahwa saat ini sedang dilakukan penyelidikan atas kasus tersebut. Namun kami tidak perlu untuk berkomentar lebih jauh saat ini."
" Setiap perbuatan yang melanggar akan kami tindak tegas dan dihukum dengan pantas."
Advertisement
Upgrade Gaya Hidup Digitalmu dengan eSIM XL PRIORITAS, Pilihan Premium Masa Kini

Ibadah Lancar, Komunikasi Aman: Tips Itinerary Umroh & Internet Hemat


Bencana di Sumatera Sebabkan Krisis Air Bersih bagi Warga Terdampak

Dompet Dhuafa Kirim 60 Ton Bantuan Kemanusiaan untuk Penyintas Bencana di Sumatera
