Dream - Kereta api sudah sejak lama digunakan sebagai moda transportasi masyarakat Indonesia. Digunakan jutaan penumpang setiap tahunnnya, pengelola kereta terus berbenah demi kenyamanan penumpangnya.
Fasilitas yang dinikmati penumpang kereta kini sudah jauh semakin modern. Bahkan jika dibandingkan seperti bumi dan lagit.
Di zaman dulu, kereta api antar provinsi belum memberlakukan aturan yang sangat kereta seperti sekarang.
Di luar kenyamanannya saat ini, kondisi kereta di zaman dulu menyimpan banyak kenangan. Banyak yang merindu KAI lawas hanya untuk mengenang masa lampau.
Seperti yang tampak pada unggahan viral akun Instagram @dunia.nostalgia.
Dalam video, terlihat desain kereta jauh berbeda dengan KAI ekonomi yang sekarang.
Bukan dengan AC, penumpang hanya bisa mengandalkan sirkulasi udara kereta dari jendela.
Kemudian sejumlah netizen mengaku, pada zaman tersebut ponsel belum menjarah ke Indonesia.
Ketika gabut, orang akan memilih untuk membaca buku ataupun koran yang ditawarkan.
Tak hanya itu, aroma khas gerbong kereta turut jadi kenangan Kereta Api Indonesia (KAI) lawas tersebut.
Berbicara tentang aroma, segilintir orang teringat suasana bak pasar ini menjadi ikon lawas KAI.
Dalam video, terlihat vibes kereta api kala itu lebih merakyat dan belum ada pendisiplinan penumpang.
Kehadiran pedagang keliling gerbong adalah hal wajar yang biasa dirasakan penumpang kereta.
Berbagai aemilan hingga makanan berat ditawarkan kepada penumpang dengan harga yang relatif lebih murah dari makanan kereta.
Salah satu makanan berat yang tak kalah mencuri perhatian adalah nasi goreng KAI, ternyata sudah ada sejak era 80an.
Bukan cuma makanan berminyak, cemilan sehat seperti buah pun dapat dengan mudah dibeli tanpa harus mendatangi gerbong makanan.
Cukup mengangkat tangan, buah akan diantar oleh pedagang.
Fenomena ini dibanjiri komentar dari warganet yang dibawa flashback dengan kenangan saat kereta api merakyat tersebut.
“Jadi kangen naik kereta api jaman dulu, dulu sering naik kereta Medan - Siantar waktu itu di dlm kereta byk yg jual jajanan, setelah turun dr kereta msh berasa kyk di dlm kereta api goyang goyang,” tulis akun @herlinathiara
“Inget pertama ngerantau ke bandung th '95 harga tiket ekonomi masih 7500 rupiah..bawa istri sm anak yg masih umur 9 bulan..,” tulis akun @putut.wijaya
“bikin rindu masa kecil.. naik sepur epet2an bandung yk rp2000. kecemplung got di rel tengah n bau banget, trus mandi di kantor polisi.. mana tas seperti boneka panda yang isinya kapas.. bau n berat.,” tulis akun @1719novibamboo
(Laporan: M Bintang Alfan Nur Fauzi)
Advertisement
Waspada, Ini yang Terjadi Pada Tubuh saat Kamu Marah
Respons Tuntutan, DPR RI Siap Bahas RUU Perampasan Aset
5 Komunitas Parenting di Indonesia, Ada Mendongeng hingga MPASI
Banyak Pedagang Hengkang, Gubernur Pramono Gratiskan Sewa Kios 2 Bulan di Blok M Hub
Mahasiswa Makan Nasi Lele Sebungkus Berdua Saat Demo, Netizen: Makan Aja Telat, Masa Bakar Halte
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`
Didanai Rp83 Miliar dari Google, ASEAN Foundation Cetak 550 Ribu Pasukan Pembasmi Penipuan Online