Sosok Juara Keluarga Sakinah Indonesia 2014

Reporter : Sandy Mahaputra
Senin, 18 Agustus 2014 20:02
Sosok Juara Keluarga Sakinah Indonesia 2014
Kata Menag, sosok teladan keluarga sakinah semakin penting, apalagi semakin melonjaknya angka perceraian khususnya pasangan muda.

Dream - Pasangan suami istri dari Jawa Tengah Chariri Shofa-Umi Afifah menjadi juara pertama pemilihan Keluarga Sakinah teladan tingkat nasional 2014. Ajang yang diselenggarakan Kementerian Agama.

Pasangan suami-istri ini meraih nilai tertinggi (1226), mengungguli pasangan lain asal provinsi Sumatera Barat, Awiskarni Husin-Neng Herawati, yang harus puas di tempat kedua dengan nilai 1159.

Sedangkan juara ketiga, diraih pasangan dari Sulawesi Tenggara Ryha Madi-Hj Qamar Muhsin (1140). Untuk juara harapan I, diraih pasangan dari Jawa Timur Fathur Rohman-Annisa Choiriyah (1115), harapan II dari Sulawesi Selatan Andi Muhammad Ali Yusuf dan Andi Dalima Makarodda (1048), dan harapan III dari Lampung, Sutrisno Hendro dan Mardiyati (1020).

" Urgensi dan relevansi acara seperti ini yaitu bagaimana memiliki figur, sosok teladan keluarga sakinah yang semakin penting, apalagi semakin melonjaknya angka perceraian khususnya pasangan muda," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin usai memberi hadiah kepada pemenang dikutip Dream.co.id dari laman Kemenag.go.id, Senin 18 Agustus 2014.

Dengan keberadaan keluarga sakinah, lanjut Menag, kita semua ingin belajar. Apalagi konteks sakinah itu sesuatu yang dinamis sangat diperlukan bagi generasi muda.

" Saya merasa miris dengan tingginya angka perceraian, kursus pra nikah sangat penting. Saya kira BP4 (Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan) bisa membantu masalah ini," kata Lukman.

Menurut Ketua Dewan Juri Keluarga Sakinah, Ahmad Mubarok, secara umum kualitas peserta pemilihan Keluarga Sakinah lebih baik dari tahun sebelumnya. " Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kegiatan ini," kata pakar psikologi keluarga yang sudah 10 tahun menjadi ketua dewan juri.

Juara pertama (Chariri Shofa-Umi Afifah) mengaku senang bisa memperoleh penghargaan tingkat nasional. Pasangan ini dikaruniai lima anak. Disamping sebagai pengasuh Pondok Pesantren Darussalam, Chariri juga dosen di STAIN Purwokerto, sedangkan Umi Afifah bekerja sebagai guru di MAN 1 Purwokerto, Banyumas. (Ism)

Beri Komentar