Staf Pribadi Bongkar Sifat Asli KASAD Jenderal Andika, Pernah Bilang Ini

1. Humble dan rendah hati

Menurut Kapten Kavaleri Muhammad Dwi Djayanto, selama menjalani tugas sebagai Kepala Kelompok Penghubung Protokol, banyak tauladan yang dapat dicontoh dari KASAD Jenderal Andika Perkasa.

“ Bapak orangnya humble, sangat rendah hati di mana pun berada," ungkap Kapten Dwi.

2. Tak ingin diperlakukan khusus

Kapten Dwi juga menceritakan saat Jenderal Andika Perkasa pertama kali menjabat sebagai KASAD. Kala itu, Jenderal Andika menyampaikan dan selalu menekankan kepada stafnya bahwa dirinya bukanlah raja.

Jenderal Andika tak ingin diperlakukan khusus seperti layaknya pejabat penting. Beliau menganggap dirinya sama seperti warga negara lainnya.

" Ada satu hal yang menurut kami itu sangat luar biasa adalah pada saat beliau pertama kali menjabat sebagai Kepala Staff Angkatan Darat. Beliau selalu menekankan bahwasanya beliau bukanlah Raja, itu maknanya luas sekali. Bahwasanya beliau itu tak mau diperlakukan khusus seperti layaknya seorang pejabat penting, namun beliau mau diperlakukan seperti sama rata dengan warga negara yang lain seperti itu," jelas Kapten Dwi.

3. Miliki karakter pimpinan yang kuat

Begitu pula yang dirasakan oleh Serma Sidik Apriyono, Bintara Administrasi Kasad. Menurutnya, Jenderal Andika Perkasa merupakan sosok yang luar biasa contoh tauladan baginya.

Selain itu, Serma Sidik menilai bahwa Jenderal Andika memiliki karakter kepemimpinan yang kuat serta tak pernah ragu mengambil keputusan secara cepat dan tetap teliti.

“ Figur beliau itu seperti pemimpin tauladan buat saya pribadi, karena di samping beliau smart, karakter kepemimpinan beliau itu kuat, beliau tak pernah ragu mengambil keputusan secara cepat, teliti dan cermat, itu menurut saya pribadi luar biasa untuk figur seorang pemimpin," ungkap Serma Sidik.

Ia pun mengucapkan terima kasih kepada KASAD lantaran selama menjalani tugasnya beliau mampu memberikan contoh yang luar biasa dan menginspirasi mereka.

“ Saya pengen mengucapkan yang pertama dan utama itu, terima kasih kepada beliau. Baik itu kepada bapak dan ibu, karena dari beliau dengan waktu, waktu beliau itu kegiatan banyak tapi beliau itu tidak pernah salah, yang membuat kami itu seolah-olah belajar banyak, bahwa dengan ketelitian dan rasa cermat itu semuanya bisa berjalan secara beriringan itu yang susah," sambungnya.

Sumber: Merdeka.com