Foto: Merdeka.com
Dream - Tiga anggota TNI AD tersangka kasus kecelakaan di Nagreg, Jawa Barat, yang menewaskan pasangan kekasih, sudah ditahan di lokasi berbeda. Ketiga anggota TNI AD itu adalah Kolonel P, Kopda A, dan Koptu DA.
Kasus kecelakaan itu mengakibatkan Handi Harisaputra (18), warga Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut dan Salsabila (14), warga Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, meninggal dunia.
Jenazah pasangan sejoli itu ditemukan di sekitar aliran Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Sabtu 11 Desember 2021. Keduanya merupakan korban tabrakan di Nagreg, Rabu 8 Desember 2021.
Ketiga tentara itu ditahan di tempat yang berbeda. Kopda A ditahan di Bogor, Koptu DA berada di Cijantung, dan Kolonel P ditempatkan di tahanan militer tercanggih yang disebut dengan Smart Instalasi Tahanan Militer.
Lantas seperti apakah penjara militer tercanggih tempat Kolonel P ditahan ini?
Penjara tercanggih ini berada terletak di Markas Pomdam Jaya, Jakarta, dan baru diresmikan pada April 2021 oleh Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa, saat masih menjabat sebagai KSAD.
Smart Instalasi Tahanan Militer itu sudah berteknologi Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, dan menjadi yang pertama dalam sejarah TNI AD.
Smart Instalasi Tahanan Militer juga sudah beroperasi dengan seluruh fasilitas rutan yang dikendalikan otomatis secara elektronik. Mulai dari penguncian sel, menyalakan atau mematikan lampu, dan lain sebagainya sudah secara otomatis.
Beragam alat canggih dan kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Guna memantau aktivitas para tahanan saat di dalam maupun di luar gedung.
Untuk pembangunan Smart Instalasi Tahanan Militer ini menelan biaya mencapai Rp100 miliar dengan hasil yang mengagumkan.
Bangunan instalasi tahanan militer tersebut, memiliki luas sekitar 1500 meter persegi di dalam Markas Pomdam Jaya dan mampu menampung 83 orang.
Pada fasilitas intalasi tahanan militer ini sudah berbasis Information Communication Technology (ICT). Artificial Intelligence yang telah ditanamkan dalam sistem instalasi tahanan militer tersebut memungkinkan petugas menganalisa setiap gerak gerik para tahanan di dalamnya.
Untuk pintu utama instalasi tahanan militer tersebut sudah dilapisi dengan sistem keamanan berlapis yang dilengkapi dengan sistem inspeksi kolong kendaraan.
Sementara itu, alat pemindai x-ray dan detector logam ditempatkan di pintu pengunjung untuk mempersempit celah penyelundupan barang ke dalam ruang tahanan.
Dari kamera CCTV juga telah ditempatkan di setiap sudut ruangan untuk memantau setiap kegiatan. Kamera CCTV ini juga telah dipasangkan teknologi berbasis kecerdasan buatan yang dapat mengirimkan sinyal apabila ada kegiatan tak wajar.
Perlu diketahui, tahanan di instalasi militer tersebut dikenakan gelang pengenal yang juga berfungsi untuk memantau gerakan para warga binaan. Seluruh aktivitas pengawasan dan pengamanan terintegrasi dalam satu ruang komando.
Instalasi tahanan militer itu juga dilengkapi layanan kunjungan yang canggih di antaranya fasilitas kunjungan online. Bahkan ruangan khusus kunjungan langsung pun telah disesuaikan dengan kondisi pandemi.
(Dari berbagai sumber)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Hasil Foto Paspor Shandy Aulia Pakai Makeup Artist Dikritik, Pihak Imigrasi Beri Penjelasan
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib