Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bicara soal lonjakan suara PSI yang kini naik mencapai 3,13 persen versi rekapitulasi perhitungan sementara KPU di Sirekap.
Jokowi mengaku tidak ikut campur terkait urusan PSI. Ia menegaskan, suara pemilu merupakan urusan partai sehingga dirinya tak punya kapasitas untuk menjelaskan.
Sementara, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, sebelumnya sudah angkat bicara soal sorotan terhadap penambahan suara partainya, yang mencapai 3,13 persen di Sirekap.
Grace menekankan, penambahan dan pengurangan suara selama proses rekapitulasi sangat wajar.
" Penambahan termasuk pengurangan suara selama proses rekapitulasi adalah hal wajar. Yang tidak wajar adalah apabila ada pihak-pihak yang mencoba menggiring opini dengan mempertanyakan hal tersebut," kata Grace.
Menurut Ketua DPD PSI Semarang, Melly Pangestu, lonjakan suara PSI bukan hanya karena kerja keras para kader di wilayah, namun juga karena sosok Kaesang Pangarep selaku Ketua Umum PSI sekaligus putra Presiden Jokowi. Keduanya menjadi magnet baru bagi PSI.
Hal tersebut terbukti ketika perolehan suara PSI tahun ini yang melebihi jumlah saat pemilu 2019 sebelum Kaesang didapuk jadi ketua umum.
" Dua faktor, Kaesang dan Jokowi effect serta perjuangan caleg secara merata,” kata Ketua DPD PSI Semarang, Melly Pangestu.
Rekapitulasi suara sementara KPU hingga Senin, 4 Maret 2024, pukul 10.30 WIB, menunjukkan PSI memperoleh 3,13 persen dengan suara yang terhitung mencapai 65,73 persen.
Dengan demikian, PSI hanya membutuhkan kurang dari satu persen suara, untuk dapat mencapai ambang batas parlemen 4 persen.