Yuyun, Bocah Tunanetra Yang Punya Kemampuan Melantunkan Bacaan Alquran (Foto: Instagram)
Dream - Di balik kekurangan, pasti ada kelebihan. Begitulah ungkapan dalam mensyukuri apa yang telah diberikan Allah SWT terhadap apa yang diciptakan-Nya.
Seperti yang terjadi pada bocah bernama Yuyun asal Wawai, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Meski tuna netra, Yuyun memiliki kelebihan mampu melantunkan bacaan ayat suci Alquran dengan baik.
Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @riweuh_id, Yuyun melantunkan Surah Ath-Thariq dengan baik. Kemampuan Yuyun patut diapresiasi meski ada bacaan yang kurang tepat seperti tsa dibaca sho pada akhiran ayat ke dua.
" Semangat dalam belajar mengaji dan belajar yang lainnya," tulis akun @riweuh_id seperti diakses Dream, Senin 21 Januari 2019.
Unggahan ini membuat beberapa warganet bangga sekaligus sedih. Seperti komentar, akun @aaldyansyahh yang menulis, " Sangat malu saya terhadap diri saya pribadi saat melihat anak tersebut."
" Subhanallah betapa besarnya kekuasaan Allah. Amin," tulis @nurliahyuniman.
Dream - Novita Sari, siswi Madrasah Aliyah Baitul Makmur Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu tidak seperti remaja normal. Novita adalah seorang penderita tuna netra.
Memiliki kekurangan indra penglihatan, bukan berarti Novita tidak bisa berprestasi. Dia memiliki kemampuan yang sangat baik dalam melantunkan ayat suci Alquran.
Bacaannya begitu merdu. Sanggup membuat para pendengarnya tersentuh.
" Pernah mendapat juara harapan 2 pada MTQ ke-26 di Nusa Tenggara Barat (NTB) 2016," ujar Novita, dikutip dari Kemenag.go.id, Rabu 26 September 2018.
Novita juga pernah meraih Juara 1 MTQ tingkat Provinsi Bengkulu pada 2017.
Novita mengaku bisa membaca Alquran sejak dari kecil. Saat SD, dia mengaji menggunakan Alquran huruf Braille.
Ketika duduk di bangku SMP, dia mulai mengasah kemampuannya di bidang tilawatil Quran. Dia pun menorehkan cukup banyak prestasi.
Dalam belajar tilawah, Remaja ini mendapat bimbingan dari guru khusus. Semangatnya begitu tinggi, meski indra penglihatannya terganggu.
" Saya tahu semua sudah ditakdirkan oleh Allah SWT. Jadi, harus tabah menjalani ini semua," kata dia.
Dalam hati kecil Novita terbersit sebuah harapan. Selain menjadi qari, dia ingin bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.
Novita didaulat sebagai qari dalam pembukaan Kompetisi Sains Madrasah tingkat Nasional 2018 di Bengkulu. Dia pun berpesan kepada para peserta agar melakukan segala sesuatu dengan sungguh-sungguh karena Allah SWT.
" Barangsiapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan mendapat hasil yang terbaik. Harumkan nama daerah kalian masing-masing. Buat orang tua, madrasah, dan daerah kalian bangga kepada kalian. Kalian semua adalah penerus generasi bangsa," kata Novita.
KSM 2018 berlangsung pada 24-29 September 2018 di Bengkulu. Kompetisi ini diikuti 543 siswa madrasah dari 34 provinsi seluruh Indonesia.(Sah)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR