Syekh Ali Jaber Ungkap Firasat Sebelum Insiden Penusukan

Reporter : Reni Novita Sari
Kamis, 17 September 2020 11:00
Syekh Ali Jaber Ungkap Firasat Sebelum Insiden Penusukan
Ternyata Syekh Ali Jaber melakukan hal ini sebelum insiden penusukan terjadi

Dream - Syekh Ali Jaber ditikam saat berdakwah di Lampung, Minggu 13 September 2020. Karena kejadian itu, Syekh Ali Jaber mendapatkan sepuluh jahitan di tangan kanan.

Belum lama ini orang tua tersangka penusukan itu mengatakan bahwa anaknya menderita gangguan jiwa, namun polisi tak begitu saja percaya.

Ternyata, sebelum menjadi korban penusukan, Syekh Ali Jaber sudah punya firasat tak enak. Namun ia tak mau ambil pusing dengan firasat itu, karena niatnya untuk berdakwah sangat kuat.

Syekh Ali Jaber mengungkapkan firasat itu dalam podcast Deddy Corbuzier yang diunggah ke YouTube pada Rabu 16 September 2020.

1 dari 4 halaman

Menceritakan Kronologi Penusukan

Baru-baru ini ulama asal Madinah itu menceritakan kronologi penusukan saat menjadi bintang tamu di podcast Deddy Corbuzier. Hadir bersama ulama Gus Miftah, Syekh Ali Jaber menceritakan bahwa akibat penusukan tersebut, banyak sekali darah yang mengalir keluar dari luka tikamnya.

Namun darah dari lengan sang ulama tidak terlalu terlihat oleh jemaah, lantaran jubah yang ia kenakan berwarna hitam.

Syekh Ali Jaber© Foto : Youtube/Deddy Corbuzier

Menurut Syekh Ali Jaber, jika saat kejadian ia menggunakan jubah berwarna putih, maka  darah yang keluar akan terlihat jelas, sehingga membuat para jemaah histeris.

" Iya, karena saya yakin kalau warna putih pasti stres jemaah. Karena hitam aja udah basah semua," ujar Syekh Ali Jaber.

2 dari 4 halaman

Firasat Sebelum Penusukan

Menurut Gus Miftah, Syekh Ali Jaber menggunakan jubah hitam sebagai firasat. Sebelumnya, Syekh Ali Jaber bercerita kepada Gus Miftah bahwa dirinya sudah lama tak menggunakan jubah warna hitam. Tetapi pada acara tersebut, Syekh Ali Jaber ingin menggunakan jubah hitam.

" Dan firasatnya itu luar biasa, tadi beliau cerita setelah sekian lama beliau enggak pakai jubah hitam tapi kok pas di hari itu pakai jubah hitam padahal biasanya putih," tutur Gus Miftah.

Syekh Ali Jaber© Foto : Youtube/Deddy Corbuzier

Syekh Ali Jaber saat mengenakannya merasakan perasaan yang tidak biasanya. Ia pun mengatakan, biasanya jubah hitam digunakan untuk acara kultum saja. Sementara untuk mengisi acara yang dihadiri banyak jemaah seperti saat insiden penusukan terjadi, Syekh Ali Jaber kerap memakai jubah putih.

" Iya (ada firasat). Selalu putih atau abu-abu, cukup lama (terakhir pakai baju hitam) pas acara kultumlah, kalau untuk ketemu jemaah jarang," ungkapnya.

3 dari 4 halaman

Sudah Ditakdirkan Tuhan

Syekh Ali Jaber pun percaya tak ada sesuatu di dunia ini yang kebetulan. Mulai dari pemilihan baju yang ia pakai, hingga kejadian yang menimpanya. Mulai dari pemilihan baju yang ia pakai, hingga kejadian yang menimpanya.

" Saya mempercayai satu hal. Tidak ada sesuatu yang terjadi kebetulan. Semua ditentukan oleh Allah. Semua dituntun oleh Allah. Kita lari dari takdir ke takdir. Saya percaya ketika kita reaksi dengan takdir, marah, emosi, takdir ini enggak akan berubah. Kalau bisa mengubah saya marah, maka saya hanya tenang diam," kata Syekh Ali Jaber.

Syekh Ali Jaber© Foto : Youtube/Deddy Corbuzier

4 dari 4 halaman

Tetap Bersyukur

Meski menjadi korban penikaman, Syekh Ali Jaber tetap mengucapkan syukur. Sebab setiap masalah dan apapun yang ia alami semua sudah menjadi garis takdir Allah yang harus dijalani.

" Bersyukur, karena semua musibah datang dari Allah. Mengucapkan Alhamdulillah enggak hanya ketika senang, namun juga saat musibah," kata Syekh Ali Jaber. 

Sumber : Youtube

 

 

Beri Komentar