10 Tahun Perjuangan Penjual Getuk Berangkat Berhaji

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 2 Agustus 2017 15:03
10 Tahun Perjuangan Penjual Getuk Berangkat Berhaji
Niatnya yang kuat mengantarkan Sujinah pergi ke Tanah Suci.

Dream - Ibadah haji sejatinya adalah panggilan. Tidak peduli seseorang kaya atau miskin. Saat panggilan itu tiba, semua akan terjadi.

Seperti yang dialami oleh Sujinah, jemaah haji kloter 5 Embarkasi. Wanita 60 tahun asal Nganjuk, Jawa Timur itu tiba di Madinah pada Minggu, 30 Juli 2017 dan kini tengah menjalani ibadah arbain (40 waktu berturut-turut) di Masjid Nabawi.

Bisa menjalankan ibadah haji memang menjadi impian Sujinah sejak lama. Dia pun sadar mimpi itu sulit terwujud. Mengingat wanita itu hanya seorang penjual getuk di pasar Prambon.

Tetapi, niat yang tertanam di hatinya jauh lebih kuat. Alhasil, dia sisihkan sebagian pendapatannya untuk bisa berangkat haji.

" Saya mendaftar dari tahun 2010 dan tahun ini akhirnya berangkat, Alhamdulillah," kata Sujinah, dikutip dari kemenag.go.id, Rabu, 2 Agustus 2017.

Mendaftar sebagai calon jemaah haji bukan perkara mudah. Untuk mendapatkan jatah kursi saja, Sujinah harus punya uang puluhan juta.

Beruntung, dia sudah menyisihkan sebagian pendapatannya selama 10 tahun. Begitu tabungan cukup, dia mantapkan diri mendaftar sebagai calon jemaah haji.

Dua pekan sekali, Sujinah pergi ke bank dan menyetorkan uang tabungan haji sebesar Rp200 ribu. Dana itu dia kumpulkan setelah menyisihkan sebagian pendapatannya.

" Setorannya tak menentu, tergantung hasil jualan dapat berapa," kata Sujinah.

Sejak suaminya meninggal 15 tahun lalu, Sujinah harus mencari nafkah sendiri untuk menghidupi diri dan satu anaknya. " Anak saya satu, perempuan. Alhamdulillah sudah menikah dan punya anak tiga. Jadi cucu saya tiga, lucu-lucu," kata Sujinah.

Bisa berhaji merupakan anugerah yang luar biasa bagi Sujinah. Sebentar lagi, dia akan menginjakkan kaki di tanah kelahiran Rasulullah Muhammad SAW. (ism) 

Beri Komentar