Tanpa Disadari, Bumi Dihantam Getaran Misterius Selama 10 Jam
Dream - Tahukah kamu kalau Bumi kita ini ternyata dihantam getaran misterius dalam waktu cukup lama pada Minggu, 9 Oktober lalu.
Kejadian ini memang tidak diketahui oleh masyarakat awam karena tidak menimbulkan dampak yang mencolok.
Namun tidak demikian dengan ilmuwan di seluruh dunia, mereka justru merasa penasaran dengan kejadian ini.
Getaran misterius berupa radiasi energi tinggi itu menyapu Bumi pada 9 Oktober. Getaran tersebut kemungkinan berasal dari ledakan akibat lahirnya lubang hitam.
Ledakan di luar angkasa yang disebabkan lahirnya lubang hitam disebut Gamma Ray Burst (GRB), dan berasal dari 1,9 miliar tahun yang lalu.
Efek ledakan berupa getaran tersebut terdeteksi selama hampir 10 jam, dan para astronom percaya bahwa ledakan itu lebih dekat dengan Bumi.
Getaran misterius, yang bergerak dengan kecepatan cahaya, membutuhkan waktu 1,9 miliar tahun untuk mencapai Bumi.
Diduga getaran itu berasal dari salah satu kelas ledakan paling kuat di alam semesta, yang juga menghasilkan kejadian paling terang yang pernah diketahui manusia.
1.9 Billion years ago, Scientists think a massive star collapsed, forming a black hole at its core. On Sunday, Oct. 9th, the Gamma Ray Burst from this stellar birth washed over the Earth in one of the most luminous GRBs ever recorded.
Read more here: https://t.co/Lgip2Hqagq— Stellaris (@StellarisGame)October 15, 2022
Radiasi tinggi ini ditangkap oleh detektor di seluruh dunia ketika mereka tiba dan menyapu Tata Surya dengan kecepatan luar biasa.
Detektor yang terpasang di Teleskop Luar Angkasa Fermi Gamma-ray NASA, Observatorium Neil Gehrels Swift, dan pesawat ruang angkasa Wind memperlihatkan adanya lonjakan tingkat energi secara tiba-tiba ketika para astronom melatih teleskop untuk mengambil tanda unik dari radiasi.
Radiasi tinggi itu dinamakan GRB 221009A, dan muncul dari arah konstelasi Sagitta. NASA menyebut ledakan tersebut memberikan kesempatan perdana untuk melakukan pengamatan terhadap hubungan antara dua eksperimen di Stasiun Luar Angkasa Internasional yaitu teleskop sinar-X NICER dan detektor Jepang yang disebut Monitor of All-sky X-ray Image (MAXI).
Fitur Orbiting High-energy Monitor Alert Network (OHMAN) memungkinkan NICER dengan cepat mengubah efek ledakan berupa getaran berisi radiasi tinggi hingga terdeteksi oleh MAXI.
" OHMAN memberikan peringatan otomatis yang memungkinkan NICER untuk menindaklanjuti dalam waktu tiga jam, segera setelah sumber terlihat oleh teleskop. Peluang di masa depan dapat menghasilkan waktu respons lebih cepat beberapa menit," kata Zaven Arzoumanian, pemimpin sains NICER.
" Ledakan ini jauh lebih dekat daripada GRB biasa. Ini menarik karena memungkinkan kita mendeteksi banyak detail. Tapi itu juga salah satu ledakan paling energik dan terang yang pernah terlihat terlepas dari jarak, membuatnya jadi dua kali lipat menarik," kata Roberta Pillera, seorang mahasiswa doktoral di Polytechnic University of Bari, Italia.
Ledakan tersebut menandai lahirnya lubang hitam yang terbentuk di jantung bintang masif yang runtuh karena beratnya sendiri.
Radiasi adalah pancaran partikel yang bergerak mendekati kecepatan cahaya, yang menembus bintang, memancarkan sinar-X dan sinar gamma saat mereka mengalir ke luar angkasa.
NASA mengatakan bahwa cahaya dari ledakan kuno ini membawa serta wawasan baru tentang kelahiran lubang hitam, perilaku dan interaksi materi yang mendekati kecepatan cahaya, kondisi di galaksi yang jauh, dan banyak lagi.
" GRB dengan tingkat kecerahan seperti ini mungkin tidak muncul lagi selama beberapa dekade," kata NASA.
Sumber: India Today
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN