Ilustrasi
Dream - Warga Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Mila Kusuma, 41 tahun, tengah mengalami nasib buruk. Dia terjerat utang pinjaman online dengan jumlah mencapai Rp65 juta.
Mila kebingungan bagaimana membayar utang tersebut. Dia pun nekat menawarkan ginjalnya untuk melunasi tanggungannya ke lebih dari 14 pihak.
Mila bercerita, dia berutang usai suaminya meninggal dunia 5 tahun lalu. Menjalani hidup sebagai janda dengan tanggungan empat anak membuatnya kesulitan.
Penghasilan dia sangat minim, bahkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari masih kurang. Alhasil, Mila terpaksa berutang di lebih dari satu pihak.
" Iya, (pinjol) ada di Google, bank harian kurang lebih ada 14 orang, bank mingguan, bank duduk ada enam, bank online bulanan," ujar Mila.
Selama lima tahun, Mila memutar pinjaman yang dia dapat dari satu pihak untuk melunasi utang di pihak lain. Secara keseluruhan, beban utang yang harus dia lunasi membengkak menjadi Rp65 juta.
" Saya buruh cuci gosok. sempat berdagang sebentar tapi bangkrut," kata dia.
Dia mengaku sudah kebingungan melunasi utangnya. Jika sudah tidak ada jalan lain, jual ginjal bakal dia lakukan.
" Iya, saya ikhlas lillahi ta'ala jika memang ini (jual ginjal) jalannya buat bisa nutupin utang saya karena tidak ada lagi yang bisa saya jual," kata Mila.
Mila juga mengaku penghasilannya sebagai buruh cuci dan setrika pakaian sebesar Rp50 ribu sehari tidak mencukupi untuk bisa melunasi utang. Apalagi, dia tidak punya tabungan sejak suaminya meninggal.
Bahkan ketika sang suami tiada, Mila masih punya tanggungan cicilan motor. Ditambah lagi, dia sudah punya utang yang sifatnya mingguan.
Mila juga sudah menjual seluruh perabotan rumah tangga miliknya. Mulai dari kulkas kredit yang belum lunas, motor, sampai emas 10 gram milik anaknya.
" Pinjam emas tetangga, terus terakhir kemarin anak saya jual handphonenya," ucap Mila.
Meski begitu, utangnya masih sangat banyak. Dia juga sempat mengirimkan surat permohonan bantuan kepada sejumlah pihak namun belum ada yang mendapat jawaban.
" Lampiran surat saya sudah minta bantuan ke DKM masjid, terus minta ke bapak Lurah, juga ke polsek yang saya udah lampirkan, ini cari solusi dan bantuan," ucap dia.
Jika sudah tak ada lagi jalan keluar, Mila ikhlas menjual ginjalnya. Meski dia mengaku anak-anaknya tidak membolehkan.
" Ya anak-anak tidak mengizinkan (jual ginjal), cuma kan balik lagi saya kasih penjelasan kan udah selama saya nggak bisa bayar, saya hidup sudah nggak nyaman, saya pergi pagi pulang malam," kata dia, dikutip dari Jawarabanten.com.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN