Pemudik Apes! Bayar Rp50 Ribu, Ngumpet di Balik Sayuran, Tetap Tepergok Polisi

Reporter : Ahmad Baiquni
Jumat, 7 Mei 2021 03:30
Pemudik Apes! Bayar Rp50 Ribu, Ngumpet di Balik Sayuran, Tetap Tepergok Polisi
Para pemudik ini membayar masing-masing Rp50 ribu ke sopir.

Dream - Masih ada saja orang yang nekat mudik saat larangan sudah diberlakukan. Alhasil, mereka terpaksa gigit jari karena niat bertemu keluarga di kampung tak bisa terwujud.

Ditlantas Polda Metro Jaya mencegat sebuah truk pengangkut sayur di KM 31 Tol Cikarang arah Cikampek. Setelah diperiksa, bak truk itu mengangkut beberapa orang pemudik yang bersembunyi di balik tumpukan sayuran.

Peristiwa ini terjadi pada Kamis, 6 Mei 2021 dini hari. Tepatnya pada pukul 01.05 WIB, satu jam setelah berlakunya larangan mudik.

" Sekitar pukul 01.05, Polri telah mengamankan kendaraan truk bermuatan sayur yang juga membawa Pemudik di KM 31 Tol Cikarang arah ke Cikampek," tulis admin @tmcpoldametro.

Akun @ndorobeii kembali mengunggah foto saat para pemudik tersebut terjarng razia. Mereka duduk di balik tumpukan sayur.

 

1 dari 5 halaman

Bayar Rp50 Ribu

Para pemudik ini menumpang truk dari Bekasi dengan tujuan Garut. Agar bisa mudik, mereka membayar sopir truk. " Hanya (bayar) Rp50 ribu saja, Pak," kata salah satu pemudik.

Sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo, menegaskan pada masa larangan mudik Lebaran mulai 6-17 Mei 2021, hanya ada enam perjalanan saja yang diperbolehkan melintas.

“ Pertama angkutan logistik dan angkutan barang, perjalanan dalam rangka kedukaan, mengunjungi kerabat yang sakit, serta perjalanan ibu hamil dengan membawa surat keterangan dari pihak Desa atau Kelurahan setempat. Lalu terakhir perjalanan dinas dengan syarat menunjukkan surat dinas dengan tanda tangan dan cap basah," kata Sambodo.

Di luar enam perjalanan tersebut, Sambodo menegaskan dilarang melintas. " Kami akan memutarbalikkan semuanya," kata Sambodo.

2 dari 5 halaman

Truk Tertutup Terpal Terjaring Razia Mudik, Saat Dibuka Isinya Bikin Ngelus Dada

Dream - Meski larangan mudik sudah berlaku mulai Mei 2021, masih saja ada orang yang nekat mudik. Mereka pun menempuh berbagai cara untuk mengelabui polisi.

Seperti yang dilakukan sejumlah pemudik yang terjaring razia Satlantas Polres Ngawi. Mereka memanfaatkan bak truk yang ditutup rapat dengan terpal agar bisa sampai ke kampung halaman.

Kapolres Ngawi, AKBP I Wayan Winaya, mengatakan pihaknya mengamankan satu unit truk dengan pelat nomor G 8186 OF. Truk ini ternyata menyembunyikan 10 orang pemudik dan dua unit sepeda motor dari Jakarta menuju Ponorogo.

" Kami amankan truk dari arah Jakarta, tujuannya ke Ponorogo," ujar Winaya, dikutip dari Merdeka.com.

Truk tersebut sebelumnya melintas di ruas tol Ngawi. Ketika keluar dari Exit Toll Ngawi, penampakan truk tersebut membuat petugas curiga.

 

3 dari 5 halaman

Ada 10 Pemudik

Petugas kemudian melakukan pemeriksaan muatan truk. Terbongkarlah muatan truk tersebut, yaitu para pemudik dari Cakung, Jakarta Timur.

" Ada terpal yang menutup truk. Ternyata setelah dibuka berisi 10 orang. Ada 8 dewasa dan 2 anak-anak," kata Winaya.

Saat ini semua penumpang dan pengemudi diperiksa di Satlantas Polres Ngawi. Winaya menyatakan pihaknya menerapkan tilang pada pengemudi truk.

" Saat ini masih kita periksa di Polres termasuk pengemudi truk. Nantinya pengemudi ada kita sangsi tilang dan kendaraan kita lakukan penahanan," kata dia.

Kepada para pemudik akan dilakukan rapid test antigen. Jika hasilnya negatif, mereka akan dijemput Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Ponorogo.

" Untuk mengelabui petugas, truk ditutupi terpal warna biru. Nanti kita rapid antigen dan jika hasil negatif langsung kita minta Satgas Covid-19 Ponorogo untuk menjemput dan dikarantina lima hari," kata Winaya.

4 dari 5 halaman

Larangan Mudik Dimulai Malam Ini, Polri: Jangan Kucing-kucingan!

Dream - Larangan mudik Idul Fitri 1442H resmi berlaku malam nanti mulai pukul 24.00 WIB. Polri telah menyiapkan 381 titik penyekatan untuk mencegah adanya pemudik yang masih nekat meski sudah dilarang.

" Ada 381 titik penyekatan mulai aktif 24.00 nanti malam, diharapkan masyarakat tidak kucing-kucingan," ujar Kabaharkam Polri, Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto, dalam webinar disiarkan kanal YouTube BNPB.

Arief mengingatkan mudik kucing-kucingan hanya mendatangkan kerugian. Karena masyarakat hanya membuang energi untuk berperjalanan namun tidak bisa sampai tujuan akibat adanya penyekatan.

Dia juga mengatakan bisa saja masyarakat mudik melalui jalur tikus. Tetapi, masyarakat harus ingat jalur tikus tidak mungkin sampai ke tujuan karena pasti akan bertemu dengan jalur utama.

" Pasti akan ketemu jalur-jalur di mana merupakan jalur utama yang mau tidak mau harus lewat di situ. Pasti akan ketahuan dari penyekatan-penyekatan yang kita lakukan," kata Arief.

5 dari 5 halaman

Sarankan Silaturahmi Virtual

Dia pun menyarankan masyarakat lebih baik melakukan silaturahmi secara virtual. Ada banyak keuntungan yang bisa didapat dari silaturahmi virtual merayakan Idul Fitri.

Di antara keuntungan tersebut yaitu tidak perlu ada ongkos perjalanan ke kampung halaman. Selain itu, potensi penularan Covid-19 saat dalam perjalanan mudik bisa dihindari.

" Mari kita biasakan tradisi baru bahwa mudik digital itu keren, cukup di rumah," ucap dia.

Beri Komentar