Menteri Sosial Tri Rismaharini
Dream - Menteri Sosial, Tri Rismaharini, menuai kritikan usai videonya bersama penyandang tunarungu tersebar. Video itu memuat peristiwa ketika Risma meminta penyandang tunarungu tersebut untuk berusaha bicara.
Kritikan muncul dari banyak pihak. Khususnya dari para aktivis difabel yang menilai cara Risma tidak dapat dibenarkan.
Risma pun memberikan klarifikasi atas video tersebut. Dia menyatakan hanya ingin memastikan penyandang tunarungu tersebut masih bisa berbicara atau tidak.
" Jadi begini ya, saya menyampaikan yang pertama bahwa setiap kekurangan pasti diberikan kelebihan. Kemudian saya pingin tahu apakah alat yang saya bantu bisa berfungsi maksimal. Saya juga kan pingin tahu," ujar Risma.
Selain itu, Risma ingin memastikan apakah yang bersangkutan hanya menderita satu kekurangan. Misalnya, hanya tunarungu, hanya tunawicara, atau kedua-duanya.
" Apakah sebetulnya dia memang hanya tunarungi atau tunawicara atau dua-duanya," kata dia.
Risma menilai cara tersebut demi melatih penyandang tunarungu itu berbicara. Dia punya alasan melakukan cara tersebut, berpijak pada pengalamannya menemui tunarungu yang menjadi korban pemerkosaan.
" Dia nggak bisa teriak dan itu setelah saya ceritakan di sini bu, betul. Bahkan pemerkosa itu bebas karena dia (korban) nggak bisa menjelaskan," kata Risma.
Kondisi tersebut, kata Risma, masih menjadi pekerjaan rumahnya. Dia berpandangan minimal korban dapat survive dalam kondisi apapun dengan bersuara.
" Minimal dia bisa minta tolong atau teriak minta tolong," kata dia.
Risma juga mengungkapkan contoh kasus lain. Pernah ada tunarungu tenggelam akibat banjir lantaran tidak bisa berteriak sehingga tidak ada yang menolong.
" Jadi itulah saya sampaikan, saya ingin mengoptimalkan kemampuan dia kalau memang dia bisa bicara," terang dia.
Setelah itu, ungkap Risma, jadi pilihan apakah yang bersangkutan mau bicara atau tidak. Meski begitu, kata Risma, kemampuan bersuara akan berguna ketika penyandang tunarungu dalam kondisi terdesak.
" Saat dia kondisi terdesak, dia bisa melakukan sesuatu untuk pengamanan dirinya, itu yang paling penting bagi saya," ucap dia.
Meski demikian, Risma menyatakan tidak berniat memaksa penyandang difabel melakukan hal di luar kemampuannya. Dia hanya ingin memastikan apakah yang bersangkutan masih mampu bicara atau tidak.
" Tidak ada niat saya untuk maksa-maksa, untuk apa karena itu nanti pasti akan ada pilihan. Jadi saya pingin tahu apakah alat bantu dengar yang kita berikan itu benar berfungsi atau tidak," kata dia.
Dalam sebuah video yang lantas tersebar di media sosial, Risma mengajak anak penyandang tunarungu ke panggung. Dia lalu meminta anak itu untuk berusaha berbicara.
" Ini Ibu. Kamu sekarang harus bicara, kamu bisa bicara. Ibu paksa kamu untuk bicara. Ibu nanam... eh melukis, tadi melukis pohon, ini pohon kehidupan," kata Risma.
Risma yakin anak tersebut punya pandangan yang ingin disampaikan namun terkendala cara. Risma pun meminta anak itu untuk menyampaikan uneg-uneg.
" Kamu sekarang Ibu minta bicara, nggak pakai alat. Kamu bisa bicara," kata Risma.
Peristiwa tersebut menuai banyak kritikan. Sejumlah pihak menilai cara yang dilakukan Risma adalah salah.
Kritikan muncul dari salah satu penyandang difabel, Stefanus. Dia menyatakan cara Risma tidak dapat dibenarkan.
Dia pun menyatakan anak yang diminta Risma bicara itu memang tidak bisa berbicara. Stefanus kemudian menekankan betapa pentingnya bahasa isyarat bagi para penyandang difabel.
" Bahasa isyarat itu adalah seperti mata bagi kami, mungkin seperti alat bantu dengar," kata dia.
Stefanus melanjutkan jika alat bantu dengar mungkin dapat untuk mendengarkan suara. Tetapi jika suara yang didengar tidak jelas, itu tidak mengubah kondisi.
" Kalau suaranya tidak jelas, itu tidak akan bisa terdengar juga," tutur dia, dikutip dari Liputan6.com.
Advertisement
Demonstran di Polres Jepara Disambut Hangat Polisi, Suasana Malah Seperti Grand Opening
Sedihnya Sri Mulyani Lukisan Bersejarah 17 Tahun Lalu Raib Saat Penjarahan Rumah
NasDem dan PAN Ajukan Penghentian Gaji Serta Tunjangan Sahroni hingga Eko Patrio
Army Indonesia, Fans Boyband BTS, Beri Bantuan Asupan Medis untuk Para Ojol
Kronologi Staf KBRI di Peru Meninggal Tragis Ditembak saat Bersepeda
Palet Warna Brave Pink dan Hero Green Bertebaran di Medsos, Jadi Simbol Gerakan `Reset Indonesia`
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Eko Patrio Disorot, Parto Malah Kena Apes Dimaki Orang Tak Dikenal
Luna Maya: Ultah ke-42, Penuh Cinta dan Cerita Baru di Layar Lebar
Potret Davina Karamoy Saat Liburan ke Dubai, Tampil Eksotis!
Di Ujung Tanduk: Kisah Cinta Eza Gionino dan Meiza Aulia yang Digugat Cerai Istri
Lebih dari Sekadar Mendengar: 5 Strategi Jitu Mengajarkan Anak Menjadi Pendengar yang Baik
Pesona Alami: Intip 4 Zodiak yang Selalu Tampil Menawan Tanpa Usaha Berlebihan