Perang Badar Dijelaskan Dalam Rumus Fisika (Foto Ilustrasi: Shutterstock.com)
Dream - Perang Badar menjadi peristiwa bersejarah Islam yang terjadi pada bulan Ramadan. Lebih tepatnya pada 17 Maret 624 Masehi atau 17 Ramadhan di tahun kedua hijriah. Perang besar ini melibatkan 314 pasukan dari umat Islam melawan 1.000 lebih kaum Quraisy.
Perang ini meninggalkan kesan mendalam bagi umat Islam karena meraih kemenangan karena jumlah pasukan muslim yang tak sebanding. Bahkan menjadi kemenangan yang agung karena pejuang Islam mampu menentang kemusyrikan.
Peristiwa perang Badar ini pun dijelaskan di Al-Quran melalui beberapa ayat dalam surat Ali-Imran. Tapi, bagaimana jika perang tersebut dijelaskan secara logika? Apakah bisa? Nah, berikut penjelasannya sebagaimana dirangkum Dream melalui merdeka.com.
Sebelum membahas tentang terjadinya perang Badar, perlu sahabat Dream ketahui terlebih dahulu bahwa kata " badar" sendiri berasal dari nama sumber mata air yang ada di antara Makkah dan Madinah. Untuk kemudian, perang yang besar dan terjadi di bulan Ramadhan itu disebut dengan perang Badar.
Perang ini menjadi perang yang pertama dilakukan oleh umat Islam dengan tujuan untuk melindungi diri dari serangan musuh. Perang Badar sendiri dipimpin oleh Nabi Muhammad saw.
Saat itu pasukan dari umat Islam akan menghalangi kafilah Quraisy dari Syam yang ternyata membawa pasukan dengan jumlah lebih banyak. Perang Badar terjadi di sebuah daerah yang bernama Badr. Sekitar 80 mil barat daya Kota Madinah. Dalam peperangan tersebut, umat Islam pun memang dan telah menewaskan beberapa pasukan Quraisy. Misalnya saja Abu Jahal.
Kemenangan umat Islam tentu saja tidak serta merta terjadi. Tetapi ada pertolongan Allah SWT yang hadir di tengah-tengahnya. Pertolongan itu datang dengan menurunkan malaikat yang membantu untuk melawan kaum kafir Quraisy.
Diceritakan bahwa ada 500 lebih malaikat yang turun. Jadi, pasukan Islam yang semula hanya 313, akhirnya menjadi lebih dari 800 pasukan. Hal ini pun membuktikan bahwa pasukan dari umat Islam tidaklah bisa dipandang sebelah mata.
Hadirnya pertolongan Allah SWT melalui malaikat-malaikat yang tercipta dari cahaya, sedangkan manusia yang memiliki massa jenis tentunya menjadi kombinasi yang sangat hebat. Hal itulah yang terjadi dalam Perang Badar.
Perang Badar terjadi di bulan Ramadhan. Jadi, bisa dipastikan bahwa saat terjadinya perang, umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa. Para pasukan ini tidak makan dan juga tidak minum di saat melakoni perang yang pasti menguras tenaga.
Bisa dibayangkan bagaimana orang yang sedang berpuasa, tetapi harus mengeluarkan energi yang cukup besar?
Namun, pada kenyataannya umat Islam tetap kuat meski harus berpuasa sembari berperang. Dan dijelaskan juga dalam sebuah ceramah di channel YouTube Yapsi Darul Amal, ibadah puasa menjadi cara bagi manusia untuk bisa memiliki sifat seperti malaikat. Jika ada kesamaan sifat, para ulama mengatakan bahwa di antara ciri bersama ada salah satu yang memiliki kesamaan.
Sahabat Dream tentu familiar dengan Albert Einstein bukan? Ya, ia adalah ilmuwan terkenal di dunia, terutama dengan rumus fisikanya. Di dalam rumus fisika dijelaskan bahwa jika manusia yang memiliki massa jenis dikombinasikan dengan malaikat yang terbuat dari cahaya, maka akan tercipta energi yang sangat besar.
Nah, melalui teori fisika itulah yang kemudian bisa menjadi jawaban kenapa umat Islam dengan jumlah sedikit bisa menang melawan kaum kafir Quraisy. Tentunya, sebagai umat Islam haruslah percaya, apalagi peristiwa itu jelas-jelas ada di dalam Al-Quran. Karena tidak ada sesuatu yang tidak mungkin atas kehendak Allah SWT, termasuk mengombinasikan pasukan manusia dengan malaikat dalam sebuah pertempuran.
Advertisement