Korban Meninggal Dalam Tragedi Kanjuruhan Jadi 132 Orang (Foto: Merdeka.com)
Dream - Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 1 Oktober 2022 tercatat menelan korban meninggal dunia sebanyak 131 orang. Kini korban meninggal dunia bertambah satu lagi menjadi 132 jiwa.
Korban tersebut bernama Helen Prisela yang meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Saipul Anwar (RSSA) Malang. Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Helen sempat mengalami koma.
Wanita yang tutup usia di umur ke 20 tahun itu merupakan warga Dusun Banjar Patoman-Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
" Beliau meninggal dunia hari ini pukul 14.25 WIB akibat gagal napas akut," tegas dr Ari Zainul Fatoni, Konsultan ICU RSSA Malang, dikutip dari Merdeka.com, Rabu, 12 Oktober 2022.
Helen sudah mengalami kritis dan kondisinya terus memburuk. Korban mengalami cedera dan pendarahan di paru-paru.
" Korban juga sempat menjalani operasi pada 4 Oktober lalu, " tambah Ari.
Jenazah Helen diambil oleh keluarganya sekitar pukul 16.30 WIB dari kamar jenazah RSSA, yang diselimuti keharuan. Keluarga korban juga didampingi oleh Manajer Arema FC Ali Rifki dan Wali kota Malang Setiaji.
Dream - Pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) untuk menyelidiki tragedi Kanjuruhan. Tim yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam), Mahfud MD, ini telah menyaksikan hasil rekaman Closed Circuit Television (CCTV), khususnya yang berada di pintu 13.
" Saya sempat lihat rekaman CCTV kejadian, khususnya di pintu 13 mengerikan sekali. Jadi ya situasinya adalah pintu terbuka, tapi sangat kecil, yang itu harusnya pintu untuk masuk tapi terpaksa untuk keluar," kata Anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Nugroho Setiawan, dalam tayangan YouTube Kemenko Polhukam RI.
Nugroho mengatakan, adanya gas air mata yang ditembakkan di lapangan membuat para suporter berebut untuk keluar. Mereka berhimpitan, pingsan, hingga meninggal dunia.
" Situasinya adalah orang itu berebut keluar, sementara sebagian sudah jatuh, pingsan, terhimpit, terinjak, karena efek dari gas air mata," sebutnya.
" Nah, jadi ya miris sekali saya melihat detik-detik beberapa penonton yang tertumpuk dan meregang nyawa terekam sekali di CCTV," sambung Nugroho.
Berdasarkan rekaman CCTV tersebut, Nugraha menyimpulkan bahwa stadion kebanggaan warga Malang ini tidak dapat dijadikan stadion yang layak untuk menggelar pertandingan dengan resiko tinggi (high risk).
" Kesimpulannya sementara bahwa stadion ini tidak layak untuk menggelar pertandingan high risk (resiko tinggi) match," tegasnya.
Menurutnya, pertandingan high risk perlu dipersiapkan dengan kongkrit, khususnya saat keadaan darurat.
" Mungkin kalau itu medium atau low risk masih bisa, jadi artinya high risk match kita harus buat kalkulasi yang sangat kongkrit misalnya adalah bagaimana cara mengeluarkan penonton pada saat keadaan darurat," katanya.
" Jadi sementara yang saya lihat adalah pintu masuk berfungsi sebagai pintu keluar, tapi itu tidak memadai," tambahnya.
Dia juga ingin adanya perbaikan untuk Stadion Kanjuruhan. Terutama pada struktur pintu, di mana stadion ini tak memiliki pintu darurat. Begini penjelasan detailnya.
" Kemudian juga untuk mempertimbangkan aspek akses seperti anak tangga, anak tangga ini kalau secara normatif dalam safety the split, ketinggian 18 centi, lebar tapak 30 centi. Ini tadi antara lebar tapak dengan ketinggian sama, rata-rata mendekati 30 centi," ungkapnya.
" Jadi intinya gini, kalau dengan ketinggian normal tadi tinggi 18, tapak lebar 30, ini kita berlari turun, berlari naik itu tidak ada kemungkinan jatuh. Kemudian lebar, lebar dari anak tangga ini juga tidak terlalu ideal untuk kondisi krodit, karena harus ada railing untuk pegangan. Nah railing juga sangat tidak terawat dengan sempit desakan yang sangat luar biasa, akhirnya railingnya patah dan itu juga yang termasuk melukai korban. Sementara itu kalau dari sisi infrastruktur," tutupnya.
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN