Suasana Pemakaman Korban Covid-19. (Foto: Cuplikan Viceo Twitter @pakhabib98)
Dream - Bila ada salah satu anggota keluarga yang meninggal dunia, maka waktu itulah kita akan berada di sisinya untuk menatap wajahnya buat kali terakhir.
Tapi hal itu tidak terjadi pada seorang netizen bernama Luqman Idris. Disebabkan ayahnya meninggal karena Covid-19, Luqman tak punya peluang melihat wajah orang yang sangat dihormati itu.
Jangankan melihat wajah untuk terakhir kali, mengurus jenazah ayahnya saja keluarganya tak diizinkan.
Luqman dan keluarga di Malaysia hanya bisa melihat proses pemakaman ayahnya yang sudah dimasukkan ke dalam peti dari jarak cukup jauh.
Dalam sebuah video yang dia bagikan di Twitter, tampak empat orang petugas rumah sakit mengurus pemakaman ayahnya.
Para petugas itu terpaksa menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) saat menurunkan peti mati dari ambulans dan membawanya ke pemakaman.

Sementara Luqman dan anggota keluarga hanya bisa melihat dari dalam mobil yang diparkir agak jauh dari ambulans.
" Hanya empat orang saja yang mengurus jenazah ayah. Yang memakai APD lengkap saja yang diperbolehkan mengusung peti mati," tulis Luqman.

Luqman mengatakan proses pemakaman ayahnya yang meninggal akibat tertular virus corona itu berlangsung tidak sampai 30 menit.
Sebagai seorang anak, Luqman pasti merasa sedih karena tak dapat memandikan jenazah ayahnya. Tapi dia bersyukur masih bisa mengiringi kepergian sang ayah biar hanya dari jauh.
Pemakaman korban virus Covid-19 yang terpaksa dilakukan dengan cara ini menimbulkan berbagai pertanyaan dari netizen.
Seorang netizen menanyakan apakah anggota keluarga diperbolehkan berziarah setelah seorang anggota tertular Covid-19 meninggal dunia?
" Seharusnya boleh saja anggota keluarga berziarah. Tapi tunggu Inspektur Kesehatan beri izin baru boleh berziarah. Jika kawasan itu sudah disterilkan," tulis Luqman.
Luqman kemudian bercerita pengalaman ketika seorang anggota keluarganya mengalami masa kritis akibat virus corona.
Kata Luqman, saat ayahnya dalam masa kritis sekali pun, keluarga tak bisa berada di sisinya untuk menemani seperti biasanya.
" Hanya menunggu kabar dari rumah sakit. Kami (di rumah) hanya mampu berdoa dari jauh, semoga ada keajaiban," kata Luqman.
Menurut Luqman, keluarganya tidak bisa menemani ayahnya yang kritis karena untuk melindungi mereka dari tertular virus corona.
Sumber: Lobak Merah
Proses pemakaman korban virus Covid-19 membuat netizen sedih. Tidak ada keluarga dan pelayat yang mengantar hingga ke lihat lahat. Hanya empat petugas medis dengan Alat Pelindung Lengkap yang memakamkan korban Covid-19.
Hanya 4 orang sahaja yang uruskan jenazah ayah. Yang pakai full PPE sahaja yang dibenarkan pegang keranda. Walaupun 4 orang je, alhamdulillah proses tak sampai 30 minit je. Semoga ayah ditempatkan bersama orang orang beriman.#StayAtHome #COVID?19 #cegahcovid19 pic.twitter.com/UHDQKneHKZ
— Luqman Idris (@pakhabib98)March 22, 2020
Advertisement
Fokus Perawatan, Vidi Aldiano Putuskan Rehat dari Dunia Hiburan

Yuk Sehat Bareng Komunitas Jakarta Pasti Sehat!

Gaya Simple Nagita Slavina Nonton Konser Blackpink di Jakarta, Harga Kaosnya Bikin Melongo

Anggunnya Dian Sastro hingga Eva Celia Melenggang di JFW 2026

Potret Konser BLACKPINK DEADLINE Jakarta yang Guncang GBK 2 Hari


Karyawan Ini Tolak Kembalikan Uang Salah Transfer Rp1,4 Miliar
        
    Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
BMKG Peringatkan Puncak Musim Hujan Sudah Tiba, Risiko Bencana di Depan Mata

Detik-detik Bobby Kertanegara Diserang Kucing Gendut, Suasana Jadi Tegang
Gen Z Jadi Doktor Termuda di UGM! Rizky Aflaha Lulus S3 di Usia 25


