(Foto: Facebook Hamish Carruthers)
Dream - Bagi Sahabat Dream yang sering pergi berlibur ke berbagai wilayah, tentu akan sangat memperhatikan menggunakan akses apa saja untuk menuju lokasi dan di mana kita akan menginap.
Tak hanya itu, istilah beda tempat beda budaya juga harus diperhatikan. Jangan sampai sama seperti yang dialami seorang turis yang sedang berlibur di kota Hanoi, Vietnam.
Dalam unggahan di akun Facebook-nya, Hamish Carruthers membagikan cerita di grup Hanoi Massive Community. Dia menceritakan sulitnya mandi ketika berada di Vietnam selama dua minggu.
" Baiklah teman-teman, saya sudah berada di Hanoi hampir satu minggu sekarang dan saya mencintai ini. Satu-satunya keluhan saya adalah kamar mandi," tulis Hamish dikutip dari laman unilad.co.uk, Rabu 7 November 2018.
Tak lupa, Hamish turut menyertakan foto ketika dirinya sedang menyemprotkan air ke rambutnya sambil menunduk.
" Anda harus membungkuk untuk mencuci kepala Anda. Orang Vietnam tidak sependek itu. Saya sudah mencoba 2 hotel berbeda sekarang dan mereka memiliki gaya shower ini. Apa pendapat orang lain tentang shower Vietnam?" ucap dia.
Rupanya, Hamish mandi di closet dan menggunakan selang air yang biasa dipakai untuk membersihkan orang setelah buang air besar.
Alhasil, peristiwa itu menjadi viral dan mendapat berbagai komentar dari warganet.
" Haha, OMG, kamu begitu polos, ini adalah tempat pembersih buang air, bukan untuk mandi," komentar salah satu netizen.
(Ism, Sumber: unaid.co.uk)
Dream – Jatuhnya lira membawa “ berkah” bagi wisatawan mancanegara (wisman) di Turki. Mereka berduyun-duyun membeli barang bermerek di negara ini.
Dilansir dari Salaam Gateway, Selasa 14 Agustus 2018, daya beli turis wisman menguat setelah nilai tukar lira jatuh di bawah level US$7. Para turis yang mayoritas berasal dari negeri Arab memadati toko-toko barang bermerek, seperti Chanel dan Louis Vuitton di Nisantasi, sebuah kawasan elit di Istanbul.
Mereka menunggu untuk memetik keuntungan dari kejatuhan lira. Mata uang Turki ini diketahui telah anjlok 18 persen dari perdagangan Jumat, 10 Agustus 2018.
“ Kami membeli pakaian, make up, dan merek ternama,” kata turis asal Kuwait, Fatima Ali.
Diakui Fatima, harga barang-barang bermerek memang turun tajam sejak melemahnya Lira. Sakin murahnya, Fatima bahkan membawa sebuah koper yang akan diisi oleh barang-barang murah di Turki.
Malah, ketika masuk toko kosmetik, dia membawa tiga tas.
Sementara turis asal Mesir, Khalid al Fahad, mengaku telah menabung US$1.000 (Rp14,6 juta) untuk membeli pakaian dan hadiah yang sama.
“ Kami berharap mata uang itu menjadi lebih baik,” kata dia.
Lalu, penjaga toko mengatakan keramaian pembeli tidak seperti hari biasanya. Pegawia ini mengatakan tokonya ramai semenjak nilai tukar lira melemah.
“ Pada saat yang sama, kami berharap lira tetap seperti apa adanya,” kata dia.
Advertisement
Jusuf Kalla Ngamuk Lahan 16 Hektare di Makassar `Diserobot` Mafia Tanah

Pria Ini Lagi Cari Cinta Pertamanya, Mau Bayar Hutang 24 Tahun Lalu

Kulonuwun Yogyakarta, Ayo Ikutan Community (Y2C) Got Talent 2025! Biar Bisa Menangin Motor Yamaha!

Hotel Super Tipis Ada di Salatiga, Tawarkan Pemandangan Memanjakan Mata

Komunitas Pengusaha Tangan di Atas, Aktif Eksplorasi Bisnis Basis Teknologi


Viral Selebgram Repacking Air Zamzam Dijual Rp1,75 Juta, Endingnya Tak Terduga
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab


KREKI, Komunitas Relawan yang Selalu Siaga Saat Darurat Kesehatan

Finalis Miss Universe dari Meksiko Walk Out Setelah Disebut `Bodoh`, Ini kronologinya

Pop-Up Cantik yang Hadirkan Pengalaman Premium di Tengah Kota Jakarta

Dukungan Alami untuk Ginjal Sehat Lewat Inovasi Herbal Modern

Jusuf Kalla Ngamuk Lahan 16 Hektare di Makassar `Diserobot` Mafia Tanah